Filsafat budi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 52:
Filsuf-filsuf budi menyebut aspek-aspek subjektif peristiwa budi sebagai '[[qualia]]' atau 'perasaan mentah'.<ref name="Ja" /> Ada sesuatu pada hal seperti merasakan sakit, melihat warna biru yang lazim, dan sebagainya. Qualia terlibat dalam peristiwa-peristiwa budi ini, sehingga sulit untuk menyusutkannya ke dalam apapun yang bersifat fisik.<ref name="Nagel">{{cite journal | author=Nagel, T. | title=[[What is it like to be a bat?]] | journal=Philosophical Review | issue=83 | pages=435–456 |year=1974.}}</ref>
 
[[Berkas:Daniel Dennett in Venice 2006.png|jmpl|kiri|200px|[[Daniel Dennett]] merupakan salah seorang filsuf yang tidak setuju dengan argumen zombiezombi.]]
Apabila keberadaan kesadaran (budi) terpisah dari realitas fisik (otak), kaitan kesadaran dengan ingatan fisik harus dijelaskan. Dualisme harus menjelaskan bagaimana kesadaran memengaruhi realitas fisik. Arnold Geulincx dan Nicolas Malebranche menjelaskan bahwa itu semua berasal dari keajaiban, bahwa hubungan antara budi dengan tubuh membutuhkan campur tangan langsung dari Tuhan. Penjelasan lain yang mungkin telah diusulkan oleh C. S. Lewis. Pandangan yang mirip dianut oleh [[Albert Einstein]], yang meyakini pengolahan kesan yang ditangkap indra oleh budi sebagai suatu keajaiban.<ref>[http://itc.utk.edu/about/archives/twt/tpte/module2/pdf/Einstein.pdf Albert Einstein. "Physics and Reality", Journal of the Franklin Institute (March 1936); 1.1.9., dicetak kembali di Albert Einstein, Out of My Later Years (1956)]</ref> Meskipun pada masa ia menulis karyanya yang bertajuk "''Miracle''"<ref>{{cite book|author=Lewis, C.S|title=Miracles|year=1947|isbn=0688173691}}</ref> [[mekanika kuantum]] (dan [[indeterminisme]] fisik) belum banyak diterima, Lewis menyatakan kemungkinan logis bahwa jika dunia fisik terbukti indeterministik, maka ada kemungkinan bahwa peristiwa yang mungkin/tidak mungkin terjadi secara fisik yang telah dideskripsikan secara ilmiah dapat dideskripsikan secara filosofis sebagai tindakan entitas non-fisik terhadap realitas fisik.