Struktur Bumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
=== Kerak ===
 
Kerak Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu [[Kerak samudera|kerak samudra]] dan [[kerak benua]].<ref>{{Cite web|last=Society|first=National Geographic|date=2015-05-29|title=crust|url=http://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/crust/|website=National Geographic Society|language=en|access-date=2021-01-31}}</ref> Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5–10&nbsp;km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20–70&nbsp;km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah [[Basal|batuan basalt]], sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah [[granit]], yang tidak sepadat batuan basalt.<ref>{{Cite book|last=Hendrix|first=Mark|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=yGf6DwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=Earth science|location=|publisher=Cengage Learning|isbn=9780357120088|pages=39|url-status=live}}</ref> Kerak Bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80&nbsp;km. Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 1.100 C. Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Temperatur meningkat 30 0C°C setiap km, namun gradien panas bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).<ref>{{Cite book|last=Harefa|first=Darmawan|date=2020|url=https://books.google.co.id/books?id=R5kPEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=Teori Ilmu Kealaman Dasar Kajian Untuk Mahasiswa Pendidikan Guru Dan Akademis|location=|publisher=Deepublish|isbn=9786230219092|pages=59|url-status=live}}</ref>
 
=== Mantel ===
 
Selubung bumi atau yang biasa disebut mantel bumi ini merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari bagian bumi sekitar 83.2 persen dari volume dan 67.8 persen dari keseluruhan masa bumi. Terdiri dari material yang berfasa cair, sering pula selubung bumi disebut sebagai lapisan astenosfer. Pada lapisanLapisan ini merupakan tempat terjadinya pergerakan-pergerakan lempeng-lempeng yang disebabkan oleh gaya konveksi atau energi dari panas bumi. Pergerakan tersebut sangat mempengaruhi bentuk muka bumi serta proses geologi lainnya seperti pergeseran benua dan pembentukan rantai pegunungan.<ref>{{Cite web|title=What are the Earth's layers?|url=https://phys.org/news/2015-12-earth-layers.html|website=phys.org|language=en|access-date=2021-01-31}}</ref> ketebalannketebalan selubung ini berkisar 2.883&nbsp;km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc dekat dengan inti dan 3.3 gr/cc didekat kerak bumi. Pada wilayah selubung bagian atas akan mulai terbentuk intrusi magma yang diakibatkan oleh batuan yang menyusup dan meleleh.
 
=== Inti ===
 
Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900&nbsp;km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat bumi. Inti bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam. Batas antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan kecepatan gelombang P secara drastis dan gelombang S yang tidak diteruskan. Keadaan ini disebabkan karena meningkatnya berat jenis material penyusun inti bumi dan perubahan sifat meterialnya dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair. Meningkatnya berat jenis disebabkan karena perubahan dari material silikat yang menusun selubung bumi menjadi material campuran logam yang kaya akan besi (Fe) di inti bumi. Perubahan sifat material menjadi cairan disebabkan karena turunnya titik lebur material yang mengandung besi dibandingkan material yang kaya silikat. Itulah sebabnya material yang menyusun inti bumi bagian luar berupa cairan yang kaya logam Fe. Sebaliknya semakin bertambahnya tekanan ke bagian yang semakin dalam akan mengakibatkankan naiknya titik lebur material logsm. Hal ini menyebabkan material yang menyusun inti bumi bagian dalam merupakan material logam yang bersifat padat. Komposisi material penyusun inti bumi diketahui dengan perkiraan bahwa unsur besi merupakan unsur yang banyak dijumpai pada kerak batuan penyusun kerak bumi. Dengan meningkatnya berat jenis pada batuan yang makin dalam letaknya, maka kadar besi juga akan semakin meningkat, sehingga pada selubung bumi mempunyai kemungkinan mengadung kadar besi yang lebih besar daripada kerak bumi. Berat jenis inti bumi bagian luar yang disusun oleh material kaya besi yang cair sama dengan berat jenis berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti bumi bagian dalam disusun oleh material kaya besi yang padat, maka batas antara inti bumi bagian luar dengan inti bumi bagian dalam mempunyai temperatur sama dengan titik lebur besi pada tekanan ditempat tersebut. Selain itu, komposisi penyusun inti bumi juga diketahui dengan mendasarkan pada komposisi meteorit yang dijumpai mengandung logam besi dan nikel sebanyak sekitar 7% sampai 8%. Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti bumi adalah unsur besi dan nikel.
 
== Referensi ==
<references />
 
== Bacaan tambahan ==