Aloysius Riyanto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 32:
== Biografi ==
=== Masa kecil ===
Dilahirkan 23 November 1943 di Lahir di Turisari, Solo, Jawa Tengah. Aloysius Riyanto anak ke-4 dari 9 bersaudara. Ayahnya, R.G.J. Daljono Hadisudibyo biasa ditulis R. Geraldus Daljono Hadisudibyo atau dsingkat R. [[Daldjono]] atau yang lebih dikenal sebagai Pak Dal (lahir di Solo, 21 Januari 1912) adalah guru SGA (Sekolah Guru Agama, setingkat SMA) dan dosen teori musik pada SAM [[Sekolah Akademi Musik]] di [[Yogyakarta]].<ref>http://www.kompasiana.com/www.treecon.wordpress.com/sudah-miskin-apresiasi-di-eliminir-pula-namanya-dari-ciptaannya_55103935a333110237ba8039</ref> Pernah memimpin Orkes [[RRI]] di Solo, Daljono (alm) juga menciptakan beberapa lagu, antara lain ''Bintang Kecil'', ''Mars PON'' dan ''Hymne Kowilhan II''. Ia adalah pencipta lagu anak-anak sebelum era [[AT Mahmud]].<ref>{{Cite web |url=http://wikiindonesia.org/wiki/Pak-Dal |title=Salinan arsip |access-date=2015-09-20 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304213414/http://wikiindonesia.org/wiki/Pak-Dal |dead-url=yes }}</ref>
Aloysius Riyanto yang juga saudara sepupu dari [[Tetty Kadi]], [[Aida Mustafa]], [[Is Haryanto]], dan [[Harry Santoso]] ini mengakui memperoleh titisan darah seni dari sang ayah (Pak Daldjono). Sejak kecil, lelaki yang akrab dipanggil Kelik ini menekuni piano klasik. Meski begitu ia tak pernah sekolah musik. Ia bersekolah di SD Van Lith di Jakarta (1951), SD Pangudi Luhur Yogyakarta (1955), SMP Pangudi Luhur Yogyakarta (1958), dan SMA Kolese De Britto, Yogyakarta (1961). Semasa duduk di bangku SMA, dia tergabung dalam band bernama '''Homen'''.
Baris 40:
== Karier ==
=== Debut sebagai komposer ===
Pada tahun 1966, pada saat Orde Baru mulai merekah, A. Riyanto memulai debut sebagai seorang komposer, lagu ciptaannya bertajuk "''Teringat Selalu''" berhasil mengemuka lewat suara Tetty Kadi, sepupunya. Karyanya ''Teringat Selalu'' yang dinyanyikan Tetty Kadi itu bahkan menjadi sangat populer di tanah air pada saat itu. Tahun 1967-1968, ada keinginan dari para komposer Indonesia untuk mengalahkan pasaran musik Pop Barat. Yang pertama kali berhasil adalah A. Riyanto dengan rekaman Tety Kadi, melebih penjualan piringan hitamnya [[The Beatles]] di [[Sarinah]] sekitar tahun 1967.<ref>{{Cite web |url=https://katakelana.wordpress.com/category/lintasan-musik/ |title=Salinan arsip |access-date=2015-10-01 |archive-date=2016-03-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160305042948/https://katakelana.wordpress.com/category/lintasan-musik/ |dead-url=yes }}</ref>
=== Zaenal Combo Band ===
Baris 57:
Saat terjadi kevakuman dalam band Favourite's Group ia menekuni pekerjaan menciptakan lagu yang diberikan kepada penyanyi-penyanyi solo. Karya karya A.Riyanto banyak dibawakan penyanyi terkenal di dekade 70-an. Mulai Broery Marantika, Tetty Kadi, Mus Mulyadi, [[Emillia Contessa]], Titiek Sandhora, [[Hetty Koes Endang]], [[Ervinna]], Bimbo, Rafika Duri, [[Harvey Malaihollo]], [[Andi Meriem Mattalatta]], [[Arie Koesmiran]], [[Anita Theresia]], dan banyak lagi.<ref>https://ensiklopedimusikpopindo.wordpress.com/2011/12/12/a-riyanto/</ref> Sebagai pencipta lagu-lagu pop, ia tidak terlalu ditawan oleh materi lagu patah hati dan cinta yang putus seperti umumnya dalam Lagu Pop Indonesia. Jangkauan A. Riyanto cukup luas, mulai dari lirik untuk anak-anak, remaja, sampai orang tua, dan bervariasi antara tema alam, lingkungan, kehidupan, dan keindahan. Hampir semua lagu garapannya berhasil terjual. Ia menjadi semacam jaminan, dan itu bukan hal yang baru di kalangan produser di [[Harco]]-[[Glodok]].
Ia merupakan komposer yang terbebas ‘kontaminasi’ perseteruan segmentasi antara kalangan menengah atas dan bawah. Di tangannya, musik pop tidak mengenal istilah aliran atau genre pop ‘cengeng’ dan pop kreatif. Karyanya menyentuh semua kalangan, meskipun di kemudian hari (era 1980-an-red) beberapa karyanya cenderung dikategorikan ke genre melankolis atau ‘cengeng’. Padahal lagu melankolis karya A. Riyanto terdengar tidak ‘cengeng’, baik dari segi komposisi musik maupun interpretasi para penyanyi yang menyanyikannya.<ref name="arasadeta.blogspot.co.id">http://arasadeta.blogspot.co.id/2011/06/daftar-komposer-produktif-dan-pencetak_14.html</ref> Kini sudah tak bisa teringat dengan pasti berapa banyak lagu yang mengalir dari tangannya kecuali yang pernah sangat populer seperti Angin Malam (1969), Mimpi Sedih (1971) atau Hanya Untukmu (1978), dsb. A Riyanto pernah mengatakan telah menciptakan sekitar 1.000 lagu. Bahkan, istrinya, Theresia Suwati, mengatakan, karya A Riyanto mencapai 2.000 lagu. Sayang mereka tidak memiliki dokumen, apalagi master rekaman.Karya Lagu-lagu gubahannya dari era 1960-an hingga akhir hayat tercecer tak karuan.<ref>http://entertainment.kompas.com/read/2015/09/13/213243410/Menghimpun.Serakan.Lagu.A.Riyanto</ref> Bersama lagunya, beberapa penyanyi turut melambung mencapai puncak keharuman nama.<ref name="tamanismailmarzuki.co.id">{{Cite web |url=http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/riyanto.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-09-19 |archive-date=2015-08-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150831134845/http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/riyanto.html |dead-url=yes }}</ref>
=== Mempopulerkan Tetty Kadi ===
|