Abdullah bin Saba': Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 17:
'''Abdullah bin Saba' al-Himyari''' ({{lang-ar|عبد الله ابن سبأ الحميري}}) atau '''Ibnu Saba'''' (juga kadang-kadang disebut sebagai '''Ibnu Saudah''', '''Ibnu Wahb''', atau '''Ibnu Harb''')<ref name="EI2">{{Cite encyclopedia | edition = 2nd| publisher = Brill Academic Publishers| volume = 1| page =51 | last =Hodgson | first = M. G. S.| title = ʿAbd Allāh ibn Sabaʾ | encyclopedia = [[Encyclopaedia of Islam]]| year = 1960 |isbn = 90-04-08114-3}}</ref> adalah tokoh abad ke-7 yang kontroversial dalam sejarah Islam dan sering dikaitkan dengan sekelompok pengikut yang disebut '''Saba'iyyah''' (Bahasa Arab: سبئية).<ref name="Hodgson51">''Abd Allah b. Saba'', M.G.S. Hodgson, '''The Encyclopaedia of Islam''', Vol. I, ed. H. A. R. Gibb, J. H. Kramers, E. Levi-Provencal, J. Schacht, (Brill, 1986), 51.</ref>
 
Menurut tradisi [[Sunni]] dan Syiah, Abdullah bin Saba' adalah seorang [[Yahudi]] [[Yaman]] dari suku [[Himyar]] [[Arab]] yang masuk [[Islam]] pada masa pemerintahan khalifah [[Utsman]].<ref name="Hodgson51" /><ref name=Anthony /> Karena penghormatannya yang berlebihan terhadap [[Ali]], ia secara tradisional dianggap sebagai sosok [[Ghulat]] yang pertama. Dalam catatan yang dikumpulkan oleh [[Saif bin Umar]], Ibnu Saba 'dan para pengikutnya (Saba'iyyah) dikatakan sebagai orang-orang yang membujuk orang-orang [[Mesir]] melawan [[Utsman]] dan bertanggung jawab terhadap perusakan pemukiman yang berada di dekat lokasi [[Pertempuran Unta]].[4]<ref name="Landau" />
 
Sejarawan modern mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai sosok historis Abdullah bin Saba ' ini. Beberapa percaya bahwa Abdullah bin Saba dan Ibnu Saudāʾ adalah dua sosok yang berbeda (menurut pendapat Marshall Hodgson). Beberapa menggambarkannya sebagai sosok semi-fiktif atau bahkan sepenuhnya fiktif (Taha Hussein, Bernard Lewis, Wilferd Madelung, Leone Caetani, dan sejarawan Syiah). Sejarahwan lainnya seperti Israel Friedlander, Sabatino Moscati, dan sejarawan Sunni menegaskan keberadaannya. Asal Yahudi-nya juga telah diperdebatkan. Beberapa sejarawan modern menyatakan bahwa [[Saif bin Umar]] mengarang episode tentang pembunuhan Utsman untuk "menghindarkan masyarakat [[Madinah]] dari perpecahan setelah insiden pembunuhan khalifah" dan menyatakan bahwa gerakan untuk mendukung Ali sebagai pengganti [[Muhammad]] belum ada pada zaman Utsman. Dengan pengecualian Taha Hussein, sebagian besar penulis Sunni modern menegaskan keberadaan Ibnu Saba '.