Abdullah bin Saba': Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
Menurut tradisi [[Sunni]] dan Syiah, Abdullah bin Saba' adalah seorang [[Yahudi]] [[Yaman]] dari suku [[Himyar]] [[Arab]] yang masuk [[Islam]] pada masa pemerintahan khalifah [[Utsman]].<ref name="Hodgson51" /><ref name=Anthony /> Karena penghormatannya yang berlebihan terhadap [[Ali]], ia secara tradisional dianggap sebagai sosok [[Ghulat]] yang pertama. Dalam catatan yang dikumpulkan oleh [[Saif bin Umar]], Ibnu Saba 'dan para pengikutnya (Saba'iyyah) dikatakan sebagai orang-orang yang membujuk orang-orang [[Mesir]] melawan [[Utsman]] dan bertanggung jawab terhadap perusakan pemukiman yang berada di dekat lokasi [[Pertempuran Unta]].<ref name="Landau" />
 
Sejarawan modern mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai sosok historis Abdullah bin Saba' ini.[1]<ref name="EI2" /> Beberapa percaya bahwa Abdullah bin Saba dan Ibnu Saudah adalah dua sosok yang berbeda (menurut pendapat Marshall Hodgson). Beberapa menggambarkannya sebagai sosok semi-fiktif atau bahkan sepenuhnya fiktif (Taha Hussein, Bernard Lewis, Wilferd Madelung, Leone Caetani, dan sejarawan Syiah).[5] Sejarahwan lainnya seperti Israel Friedlander, Sabatino Moscati, dan sejarawan Sunni menegaskan keberadaannya.[5] Asal Yahudi-nya juga telah diperdebatkan. Beberapa sejarawan modern menyatakan bahwa [[Saif bin Umar]] mengarang episode tentang pembunuhan Utsman untuk "menghindarkan masyarakat [[Madinah]] dari perpecahan setelah insiden pembunuhan khalifah" dan menyatakan bahwa gerakan untuk mendukung Ali sebagai pengganti [[Muhammad]] belum ada pada zaman Utsman.[6] Dengan pengecualian Taha Hussein, sebagian besar penulis Sunni modern menegaskan keberadaan Ibnu Saba'.[7]
 
== Historisitas ==