Tari Soya-Soya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
k menambah dan mengubah kata |
||
Baris 1:
'''Tari Soya-soya''' adalah salah satu
Agar memperkaya pengetahuan terkait tarian ini. Tulisan ini akan membahas segala informasi tentang Tari Soya-soya dari latar belakang terciptanya, nilai yang terkandung, unsur tari, tokoh yang aktif melestarikan dan mengembangkan tarian ini serta kabar terbaru kapan saja tarian ini ditarikan dalam acara-acara besar. Semoga dapat menambah khazanah pengetahuan dan memudahkan akses pembaca untuk mengetahui lebih dalam tentang tarian ini.
Baris 6:
Kedatangan Bangsa Barat ke Nusantara pada abad ke-16 dengan motif 3G (Gold, Glory, Gospel) membuat tatanan baru bagi dinamika politik dan perekonomian di Nusantara saat itu. Setelah menguasai Malaka pada 1512, Portugis melakukan ekspedisi kembali ke daerah Timur hingga sampai ke tempat penghasil rempah-rempah, Kepulauan Maluku. Saat kedatangan Portugis di Kepulauan Maluku, sedang terjadi ketegangan antara penguasa lokal yang sedang berebut hegemoni ialah Kesultanan Ternate dan [[Kesultanan Tidore]].
Portugis ditawari bekerjasama oleh kedua kesultanan tersebut. Namun, Portugis memilih bekerja sama dengan Kesultanan Ternate untuk menghadapi Kesultanan Tidore. Dalam kerjasama tersebut, Kesultanan Ternate mendapatkan bantuan persenjataan
Perselisihan tersebut tambah sengit dengan masuknya Spanyol yang bekerjasama dengan Kesultanan Tidore. Perselisihan kedua bangsa Barat ini harus diselesaikan oleh Paus dengan perjanjian Zaragoza yang ditandatangani pada 22 April 1952. Dari hasil perjanjian tersebut, Portugis berhak atas wilayah Kepulauan Maluku. Sedangkan, Spanyol harus kembali ke Wilayah yang sekarang Filipina.
Baris 17:
== Apresiasi Publik ==
Tari Soya-soya juga menjadi salah satu tarian yang ditampilkan pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-71 di [[Istana Negara]]. Dalam kesempatan itu, ditarikan tari "Sadadu On The Sea" yang mengkombinasikan empat tarian dari Maluku (Tari Soya-soya, Tari Cakalele, Tari Sara Dabi-
[[Berkas:Darryl Sanggelorang Memperagakan Tarian Soya-soya.jpg|jmpl|331x331px|Darryl Sanggelorang menarikan tari Soya-soya.]]
Salah satu pemuda yang aktif dalam melestarikan tari Soya-soya adalah Darryl Simeon Sanggelorang. Usianya masih 16 tahun, tetapi
== Referensi ==
|