Tari Soya-Soya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachria marsy68 (bicara | kontrib)
k menambah dan mengubah kata
Fachria marsy68 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
Portugis ditawari bekerjasama oleh kedua kesultanan tersebut. Namun, Portugis memilih bekerja sama dengan Kesultanan Ternate untuk menghadapi Kesultanan Tidore. Dalam kerjasama tersebut, Kesultanan Ternate mendapatkan bantuan persenjataan untuk menghadapi lawannya. Sedangkan, Portugis mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah dan diizinkan membangun pos di wilayah Ternate.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/keruwetan-perang-ternate-portugis-vs-tidore-spanyol-czsX|title=Keruwetan Perang Ternate-Portugis vs Tidore-Spanyol|last=Raditya|first=Iswara N|date=8 November 2017|website=Tirto|publisher=Tirto.id|access-date=2 Maret 2019}}</ref>
 
Perselisihan tersebut tambah sengit dengan masuknya Spanyol yang bekerjasama dengan Kesultanan Tidore. Perselisihan kedua bangsa Barat ini harus diselesaikan oleh Paus dengan perjanjian Zaragoza yang ditandatangani pada 22 April 1952. Dari hasilHasil perjanjian tersebut, Portugis berhak atas wilayah Kepulauan Maluku. Sedangkan, Spanyol harus kembali ke Wilayah yang sekarang Filipina.
 
Bercokolnya Portugis di Kesultanan Ternate semakin lama semakin mengusik kehidupan dalam keraton Ternate. Beberapa sultan dan pangeran Ternate yang dianggap dapat membahayakan perdagangan rempah Portugis disingkirkan dengan cara dibunuh atau diasingkan. Beberapa di antaranya adalah Pangeran Taruwase yang dibunuh, Sultan Abu Hayat II yang diasingkan ke Malaka, Sultan Tabarij yang diasingkan ke India dan Sultan Khairun yang juga dibunuh.