Tari Soya-Soya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachria marsy68 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Fachria marsy68 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
Bercokolnya Portugis di Kesultanan Ternate semakin lama semakin mengusik kehidupan dalam keraton Ternate. Beberapa sultan dan pangeran Ternate yang dianggap dapat membahayakan perdagangan rempah Portugis disingkirkan dengan cara dibunuh atau diasingkan. Beberapa di antaranya adalah Pangeran Taruwase yang dibunuh, Sultan Abu Hayat II yang diasingkan ke Malaka, Sultan Tabarij yang diasingkan ke India dan Sultan Khairun yang juga dibunuh.
 
Setelah Sultan Khairun dibunuh oleh Portugis dengan keji, Sultan Baabullah, anak Sultan Khairun, mengobarkan perang Soya-Soya (pembalasan) terhadap Portugis pada 1565. Perang yang dikobarkan Sultan Khairun sangat total. Ia bekerjasama dengan kesultanan lainnya di Indonesia seperti Makassar, Jawa hingga Sumatra. Kekuatan tempurnya mencapai 2.000 perahu perang dan 120.000 prajurit. Setiap pos dan benteng Portugis direbut satu-persatu hingga terjadi pengepungan Benteng SaoSanto Paulo selama lima tahun.
 
Portugis yang sudah tidak berdaya, diberikan kesempatan untuk keluar dari wilayah Kesultanan Ternate. Bagi orang Portugis yang telah menikahi gadis setempat, diizinkan tetap tinggal namun harus mengabdi kepada kesultanan.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/sultan-baabullah-sang-penakluk-ciJo|title=Sultan Baabullah Sang Penakluk|last=Raditya|first=Iswara N|date=10 Februari 2017|website=Tirto|publisher=Tirto.id|access-date=2 Maret 2018}}</ref>