Bahan bakar alkohol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 15:
Jika digunakan sebagai bahan bakar, etanol memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing bila dibandingkan dengan bahan bakar biasa seperti [[bensin]] dan [[diesel]]. Kedua bahan bakar alkohol ini membutuhkan [[rasio kompresi]] yang tinggi agar mesin bisa menyala. Kedua alkohol ini memiliki [[angka oktan]] yang tinggi, dengan angka oktan 109. (angka oktan bahan bakar Premium standar di Indonesia adalah 88).<ref>Owen, K., Coley., C.S. Weaver, "Automotive Fuels Reference Book", SAE International, ISBN 978-1-56091-589-8</ref> Bensin standar di Eropa memiliki angka oktan 95. Selain itu, kedua bahan bakar alkohol ini memiliki angka cetan yang rendah, sehingga cairan pembantu penyulut (''ignition improver'') seperti contohnya glikol harus ditambahkan ke dalam campuran bahan bakar ini sampai kandungannya mencapai 5%.
 
Ketika dipakai, bahan bakar alkohol ini dapat berpotensi mengurangi [[NOx]], [[Karbon monoksida|CO]], [[Hidrokarbon|HC]] dan partikulat lainnya. Sebua tes yang dilakukan pada Chevrolet Luminas berbahan bakar E85 menunjukkan bahwa [[NMHC]]<ref>Non-Methane HydroCarbons http://www.atmosphere.mpg.de/enid/EN__Compounds/NMHC_5rg.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110727031815/http://www.atmosphere.mpg.de/enid/EN__Compounds/NMHC_5rg.html |date=2011-07-27 }}</ref> berkurang 20-22%, NOx berkurang 25-32% dan CO berkurang 12-24% bila dibandingkan dengan pemakaian bensin.<ref>Kelly, K.J., Bailey, B.K., Coburn, T.C., Clark, W., Lissiuk, P. "Federal Test Procedure Emissions Test Results from Ethanol Variable-Fuel Vehicle Chevrolet Luminas", SAE Technical Paper 961092</ref> Emisi racun dari benzena dan 1,3 butadiena juga menurun, tetapi emisi aldehida (misalnya [[asetaldehida]]).
 
Metanol dan etanol juga mengandung beberapa zat yang dapat dan tidak dapat larut.<ref>Brinkman, N., Halsall, R., Jorgensen, S.W., & Kirwan, J.E., "The Development Of Improved Fuel Specifications for Methanol (M85) and Ethanol (Ed85), SAE Technical Paper 940764</ref> Misalnya adalah ion [[halida]], yang merupakan zat yang dapat larut, mempunyai andil yang besar dalam membuat bahan bakar alkohol menjadi korosif. Ion halida bersifat korosif dengan 2 cara: secara kimia, ion ini akan menyerang lapisan film oksida pada logam sehingga logam tersebut keropos; cara yang kedua adalah ion ini juga meningkatkan konduktivitas bahan bakar. Konduktivitas listrik yang meningkat akan menyebabkan korosi pada sistem bahan bakar. Zat yang dapat bercampur seperti aluminium hidroksida misalnya, merupakan hasil produk korosi dari ion halida, dan zat akan menyumbat sistem bahan bakar.
Baris 46:
 
== Pranala luar ==
* [http://econ.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/EXTDEC/EXTRESEARCH/EXTWDRS/EXTWDR2008/0,,contentMDK:21501336~pagePK:64167689~piPK:64167673~theSitePK:2795143,00.html World Bank, Biofuels: The Promise and the Risks. World Development Report 2008: Agriculture for Development] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080516004927/http://econ.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/EXTDEC/EXTRESEARCH/EXTWDRS/EXTWDR2008/0%2C%2CcontentMDK%3A21501336~pagePK%3A64167689~piPK%3A64167673~theSitePK%3A2795143%2C00.html |date=2008-05-16 }}
* [http://zenstoves.net/Stoves.htm Alcohol Stoves]
* [http://gastoalcohol.com GTA Energy, Inc.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190702062426/https://www.gastoalcohol.com/ |date=2019-07-02 }}
* [http://www.eere.energy.gov/afdc/fuels/emerging_biobutanol.html Biobutanol] by [[EERE]].
* http://www.greencarcongress.com/biobutanol/index.html