Bahan bakar etanol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 16 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 15 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 70:
Pada dasarnya ada 5 tahap proses dehidrasi untuk membuang kandungan air dalam campuran etanol [[azeotropik]] (etanol 95-96%). Proses yang pertama, yang sudah digunakan di banyak pabrik etanol sejak dulu, adalah proses yang disebut [[distilasi azeotropik]]. Distilasi azeotropik dilakukan dengan cara menambahkan [[benzena]] atau [[sikloheksana]] ke dalam campuran. Ketika zat ini ditambahkan, maka akan membentuk campuran azeotropik heterogen. Hasil akhirnya nanti adalah etanol anhidrat dan campuran uap dari air dan sikloheksana/benzena. Ketika dikondensasi, uap ini akan menjadi cairan. Metode lama lainnya yang digunakan adalah [[distilasi ekstraktif]]. Metode ini digunakan dengan cara menambahkan komponen terner dalam etanol hidrat sehingga akan meningkatkan ketidakstabilan relatif etanol tersebut. Ketika campuran terner ini nantinya didistilasi, maka akan menghasilkan etanol anhidrat.
 
Saat ini penelitian juga sedang mengembangkan metode pemurnian etanol dengan menghemat energi. Metode yang saat ini berkembang dan mulai banyak digunakan oleh pabrik-pabrik pembuatan etanol adalah penggunaan [[saringan molekul]] untuk membuang air dari etanol. Dalam proses ini, uap etanol bertekanan melewati semacam tatakan yang terdiri dari butiran saringan molekul. Pori-pori dari dari saringan ini dirancang untuk menyerap air. Setelah beberapa waktu, saringan ini pun divakum untuk menghilangkan kandungan air di dalamnya. 2 tatakan biasanya digunakan sekaligus sehingga ketika satu sedang dikeringkan, yang satunya bisa dipakai untuk menyaring etanol. Teknologi dehidrasi ini diperkirakan dapat menghemat energi sebesar 3.000 btus/gallon (840 k[[joule|J]]/L) jika dibandingkan dengan distilasi azeotropik.<ref>{{cite web|url=http://www.bioethanol.ru/images/bioethanol/Fuel%20ethanol%20production%20-%20Katzen.pdf|format=PDF|title=Modern Corn Ethanol plant description|access-date=2011-10-06|archive-date=2011-10-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20111007091301/http://www.bioethanol.ru/images/bioethanol/Fuel%20ethanol%20production%20-%20Katzen.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Teknologi ==
Baris 77:
[[Berkas:Brazilian 2003 VW Gol 1.6 Total Flex.jpg|jmpl|[[Volkswagen Gol|VW Gol 1.6 Total Flex]] 2003 merupakan mobil pertama yang [[kendaraan bahan bakar fleksibel|berbahan bakar fleksibel]] yang bisa berjalan dengan campuran [[bensin]] dengan [[etanol]].]]
[[Berkas:3 Views Honda Flex Titan CG 150 Mix Fuel Injection 06 2009 Itu.jpg|jmpl|ka|[[Honda]] CG 150 Titan Mix 2009 diluncurkan ke pasar Brasil dan menjadi [[kendaraan bahan bakar fleksibel|motor berbahan bakar fleksibel]] yang pertama dijual di dunia.]]
Etanol merupakan cairan yang sering digunakan pada mobil, meskipun juga mungkin digunakan pada kendaraan lainnya, seperti [[traktor]], perahu, dan [[pesawat terbang]]. Konsumsi etanol dalam mesin lebih boros 51% dibandingkan bensin, karena energi per unit volume etanol 34% lebih rendah dibandingkan dengan bensin.<ref name=EEREFAQ /><ref name=EIAATTF /> [[Rasio kompresi]] pada mesin yang berbahan bakar etanol saja, dapat membuat mesin ini lebih bertenaga dan lebih irit bahan bakar.<ref name=autogenerated6>{{cite web|url=http://courses.washington.edu/me341/oct22v2.htm |title=washington.edu, course, 22&nbsp;October&nbsp;v2 |publisher=Courses.washington.edu |date= |accessdate=27 August 2011}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.swri.edu/4org/d03/engres/spkeng/sprkign/pbeffimp.htm |title=Efficiency Improvements Associated with Ethanol-Fueled Spark-Ignition Engines |publisher=Swri.edu |date=21 January 2011 |accessdate=27 August 2011}}</ref> Pada umumnya, mesin yang hanya berbahan bakar etanol dikonfigurasi untuk menambahkan sedikit tambahan tenaga dan [[torsi#torsi mesin|torsi]] yang lebih baik dibandingkan dengan mesin berbahan bakar bensin. Pada [[kendaraan bahan bakar fleksibel]], rasio kompresi yang lebih rendah menyebabkan mesinnya perlu dikonfigurasi ulang, sehingga bisa mendapatkan keluaran tenaga yang sama saat memakai bahan bakar bensin atau etanol. Untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari etanol, maka rasio kompresi harus dinaikkan.<ref>{{cite web|url=http://web.mit.edu/newsoffice/2006/engine.html|title=MIT's pint-sized car engine promises high efficiency, low cost|author=N. Stauffer|date=25 October 2006|publisher=MIT|accessdate=14 January 2008}}</ref> Rasio kompresi pada mobil bermesin berbahan bakar etanol murni saat ini didesain kira-kira lebih boros 20-30% dibandingkan dengan versi bahan bakar bensinnya.<ref>[{{Cite web |url=http://www.hybridcars.com/component/option,com_joomblog/Itemid,0/joomblog_task,blog_view/joomblog_contentid,12019/ |title=Squeezing More Out of Ethanol] |access-date=2011-09-21 |archive-date=2007-08-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070828084225/http://www.hybridcars.com/component/option,com_joomblog/Itemid,0/joomblog_task,blog_view/joomblog_contentid,12019/ |dead-url=yes }}</ref>
 
Etanol mengandung bahan-bahan yang dapat larut dan tidak dapat larut.<ref>Brinkman, N., Halsall, R., Jorgensen, S.W., & Kirwan, J.E., "The Development Of Improved Fuel Specifications for Methanol (M85) and Ethanol (Ed85), SAE''' Technical Paper 940764</ref> Bahan-bahan yang dapat larut, yaitu ion-ion klorida, mempunyai sifat [[korosif]]. [[Halida|Ion halida]] meningkatkan korosi dengan 2 cara: secara kimia, ion ini akan menyerang pasivator film oksida pada logam sehingga akan menimbulkan korosi, dan kedua, ion ini akan meningkatkan konduktivitas bahan bakar. Konduktivitas elektrik yang meningkat menyebabkan korosi pada elektrik dan galvanis pada sistem bahan bakar. Bahan-bahan yang dapat larut, seperti [[aluminium hidroksida]] yang merupakan produk dari ion halida tadi, akan menyumbat sistem bahan bakar sedikit demi sedikit.
Baris 83:
Etanol bersifat [[higroskopis]], yang artinya etanol akan menyerap uap air langsung dari atmosfer. Karena menyerap air akan mengencerkan nilai bahan bakar etanol (dan juga akan menimbulkan ''knocking'' pada mesin), maka dalam pengepakannya, bahan bakar etanol harus ditutup rapat. Karena etanol dengan amat mudah bercampur dengan air, maka etanol tidak dapat didistribusikan dengan pipa yang lebih efisien dan modern.<ref>W. Horn and F. Krupp. Earth: The Sequel: The Race to Reinvent Energy and Stop Global Warming. 2006, 85</ref> Para teknisi sekarang juga melihat dampak yang ditimbulkan karena adanya kandungan air dalam etanol yang menyebabkan kerusakan pada mesin-mesin kecil, terutama pada karburatornya.<ref>[http://www.msnbc.msn.com/id/25936782/ Mechanics see ethanol damaging small engines], msnbc.com, 8 January 2008</ref>
 
Sebuah studi yang dilakukan oleh [[Massachusetts Institute of Technology|MIT]] pada tahun 2004<ref>{{cite web |url=http://www.psfc.mit.edu/library1/catalog/reports/2000/06ja/06ja016/06ja016_full.pdf |title=Microsoft Word - Direct_Injection_03=08=05_1.doc |format=PDF |date= |accessdate=27 August 2011 |archive-date=2013-06-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130602080432/http://www.psfc.mit.edu/library1/catalog/reports/2000/06ja/06ja016/06ja016_full.pdf |dead-url=yes }}</ref> dan sebuah ''paper'' yang dipublikasika oleh ''Society of Automotive Engineers''<ref>{{cite web|url=http://www.sae.org/technical/papers/2000-01-2902 |title=SAE Paper 2001-01-2901 |publisher=Sae.org |date=16 October 2000 |accessdate=27 August 2011}}</ref> mengidentifikasikan sebuah metode yang lebih baik untuk mengeksplorasi karakteristik bahan bakar etanol daripada jika hanya mencampurkannya dengan bensin. Metode ini akan memunculkan kemungkinan bahwa alkohol nantinya akan memperbaiki efektivitas pada mobil elektrik hibrida. Perubahan ini akan menggunakan mesin 2 bahan bakar (''dual-fuel'') yaitu alkohol murni (atau azeotrop atau E85) dengan injeksi langsung turbocharger, dengan rasio kompresi tinggi, volume silinder kecil, tetapi menghasilkan tenaga yang sama dengan mesin yang memiliki volume silinder 2 kalinya. Setiap bahan bakar akan ditempatkan terpisah, dengan tangki alkohol yang berukuran jauh lebih kecil. Mesin berkompresi tinggi ini (yang berarti juga efisiensinya tinggi), akan menggunakan bahan bakar bensin pada kondisi daya jelajah rendah. Alkohol hanya akan diinjeksikan ke silinder ketika dibutuhkan, yaitu misalnya saat ingin berakselerasi dengan cepat. Injeksi silinder langsung ini akan meningkatkan nilai oktan etanol yang sudah tinggi sampai 130. Dari sini, penggunaan bensin serta emisi gas buang akan berkurang sampai 30%.
 
Nilai [[oktan]] etanol yang lebih tinggi meningkatkan rasio kompresi mesin dan juga meningkatkan [[efisiensi termal]].<ref name=autogenerated6 /> Dalam sebuah studi, kontrol mesin yang kompleks ditambah sirkulasi ulang pipa gas buang yang ditingkatkan bisa meningkatkan rasio kompresi sampai 19,5 dengan bahan bakarnya etanol murni sampai E50.<ref>{{cite web|url=http://www.epa.gov/otaq/presentations/epa-fev-isaf-no55.pdf|title=Economical, High-Efficiency Engine Technologies for Alcohol Fuels|author=M. Brusstar, M. Bakenhus| format=PDF| publisher=U. S. Environmental Protection Agency|accessdate=14 January 2008}}</ref> Hal ini nantinya akan menghasilkan [[ekonomi bahan bakar pada mobil|ekonomi bahan bakar]] mobil etanol sama dengan ekonomi bahan bakar mobil bensin.
 
Sejak tahun 1989 juga telah dioperasikan mesin etanol yang memakai basis dari mesin diesel di Swedia.<ref name=Scania1>[http://www.scania.com/Images/P07503EN%20New%20ethanol%20engine_tcm10-163550.pdf "Scania continues renewable fuel drive, New highly efficient diesel ethanol engine-- ready to cut fossil CO<sub>2</sub> emissions by 90%"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090320033944/http://www.scania.com/Images/P07503EN%20New%20ethanol%20engine_tcm10-163550.pdf |date=2009-03-20 }} Scania PRESSInfo, 21 May 2007</ref> Mesin-mesin ini dipakai di bus kota, juga digunakan di truk-truk distribusi dan pengangkut sampah. Mesin ini dibuat oleh perusahaan [[Scania]], mempunyai rasio kompresi yang telah dimodifikasi dan bahan bakarnya adalah 93.6 % etanol dan 3.6 % peningkat pembakaran, dan 2.8% denaturan (bahan bakar ini disebut sebagai ED95).<ref>[http://ethanolproducer.com/article.jsp?article_id=3888 "England receives ethanol buses] Brian Warshaw, ''Ethanol Producer, 21 March 2008</ref> Adanya peningkat pembakaran memungkinkan mesin ini melakukan pembakaran seefisien dengan siklus pembakaran pada mesin diesel. Mesin-mesin ini telah digunakan di [[Britania Raya]] oleh [[Reading Transport#Penggunakan bahan bakar bio|Reading Transport]] tetapi penggunaan bahan bakar bioetanol saat ini akan ditutup.
 
=== Menyalakan mobil di musim dingin ===
Baris 93:
[[Campuran bahan bakar etanol umum|Campuran etanol]] yang tinggi akan memunculkan masalah yaitu kurangnya [[tekanan uap]] bahan bakar tersebut sehingga susah untuk menguap dan memicu pembakaran di musim dingin selagi musim dingin (hal ini terjadi karena etanol cenderung menaikkan [[kalor penguapan]] bahan bakar).<ref name=Balabin_2007>{{cite journal|journal=Fuel|doi=10.1016/j.fuel.2006.08.008|title=Molar enthalpy of vaporization of ethanol–gasoline mixtures and their colloid state|year=2007|volume = 86|page=323|author=Roman M. Balabin, et al.|issue=3}}</ref>) Ketika tekanan uap kurang dari 45 [[kPa]] maka mesin akan suusah untuk dinyalakan.<ref>{{cite web|url=http://royalsociety.org/displaypagedoc.asp?id=28632|title=Sustainable biofuels: prospects and challenges|month=January|year=2008|format=PDF|publisher=The Royal Society|accessdate=27 September 2008|archive-date=2008-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20081005001713/http://royalsociety.org/displaypagedoc.asp?id=28632|dead-url=yes}} Policy document 01/08. See 4.3.1 Vapour pressure and bioethanol and Figure 4.3 for the relation between ethanol content and vapor pressure.</ref> Maka, untuk menghindari masalah ini, terutama ketika suhu kurang dari 11&nbsp;°C (52&nbsp;°F), maka pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa sepakat untuk menggunakan E85 sebagai campuran etanol maksimum yang digunakan di kendaraan bahan bakar fleksibel di negara mereka. Di tempat-tempat yang suhunya sangat dingin, pemerintah Amerika Serikat mengurangi campuran etanol pada bahan bakar menjadi [[Campuran bahan bakar etanol umum#E70, E75|E70]], meskipun namanya tetap dijual sebagai E85.<ref name="E70green">{{cite web|url=http://www.autobloggreen.com/2007/02/27/when-is-e85-not-85-percent-ethanol-when-its-e70-with-an-e85-st/|title=When is E85 not 85 percent ethanol? When it’s E70 with an E85 sticker on it|author=Ethanol Promotion and Information Council|publisher=AutoblogGreen|date=27 February 2007|accessdate=24 August 2008}}</ref><ref name="E70">{{cite web|url=http://interestingenergyfacts.blogspot.com/2008/09/ethanol-fuel-and-cars.html|title=Ethanol fuel and cars|publisher=Interesting Energy Facts|accessdate=23 September 2008}}</ref> Selain itu, di tempat yang suhunya turun sampai dibawah −12&nbsp;°C (10&nbsp;°F), maka disarankan untuk menambahkan sistem pemanas mesin, berlaku untuk bensin dan kendaraan E85. Pemerintah Swedia juga mempunyai sistem pengurangan campuran etanol ini, mereka mengurangi campuran etanol menjadi E75 selagi musim dingin.<ref name="E70"/><ref name="E75">{{cite web|url=http://ec.europa.eu/enterprise/automotive/mveg_meetings/subgroup_euro/meeting9/swedish_comments_on_draft_v4.pdf|format=PDF|title=Swedish comments on Euro 5/6 comitology version 4, 30&nbsp;May&nbsp;2007: Cold Temperature Tests For Flex Fuel Vehicles|publisher=European Commission|author=Vägverket (Swedish Road Administration)|date=30 May 2007|accessdate=23 September 2008}}</ref>
 
Kendaraan bahan bakar fleksibel di Brasil dapat dioperasikan menggunakan etanol sampai E100. Mesin kendaraan ini juga akan menimbulkan turunnya uap penguapan seperti pada kendaraan E85. Untuk mengatasinya, kendaraan bahan bakar fleksibel di Brasil juga dibuatkan tangki bensin kecil cadangan yang diletakkan dekat mesin. Ketika mesin akan dinyalakan, maka bensin akan diinjeksikan ke ruang bakar sehingga tidak menimbulkan masalah di suhu rendah. Bensin ini biasanya dibutuhkan bagi penduduk yang tinggal di Brasil bagian tengah atau selatan, dimana saat musim dingin suhunya akan turun sampai dibawah 15&nbsp;°C (59&nbsp;°F). Pada tahun 2009, akhirnya diluncurkan mesin berbahan bakar fleksibel generasi terbaru yang tidak membutuhkan tangki bensin tambahan lagi.<ref name="BioEnergia">{{cite journal|url=http://cenbio.iee.usp.br/download/revista/RBB3.pdf|format=PDF|title=Here comes the 'Flex' vehicles third generation|journal=Revista Brasileira de BioEnergia|publisher=Centro Nacional de Referência em Biomassa (Cenbio)|month=August|year=2008|accessdate=23 September 2008|language=Portuguese|archive-date=2008-10-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20081003062358/http://cenbio.iee.usp.br/download/revista/RBB3.pdf|dead-url=yes}} Ano 2, No. 3 (every article is presented in both English and Portuguese)</ref><ref name="Gazeta">{{cite news|url=http://portal.rpc.com.br/gazetadopovo/economia/conteudo.phtml?tl=1&id=774927&tit=|title=Bosch investe na segunda geração do motor flex|publisher=Gazeta do Povo|author=Agência Estado|date=10 June 2008|accessdate=23 September 2008|language=Portuguese}}</ref> Di bulan Maret 2009, [[Volkswagen do Brasil]] meluncurkan [[Volkswagen Polo|Polo E-Flex]], mobil berbahan bakar fleksibel pertama di Brasil yang tidak lagi menggunakan tangki bensin tambahan untuk menyalakan mesin.<ref name="FlexStart1">{{cite news|url=http://quatrorodas.abril.com.br/carros/lancamentos/volkswagen-polo-e-flex-425390.shtml|author=Q. Rodas|publisher=Editora Abril|title=Volkswagen Polo E-Flex|year=2009|month=March|accessdate=12 March 2003|language=Portuguese|archive-date=2009-03-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20090307000657/http://quatrorodas.abril.com.br/carros/lancamentos/volkswagen-polo-e-flex-425390.shtml|dead-url=yes}}</ref><ref name="FlexStart2">{{cite web|url=http://www.unica.com.br/noticias/show.asp?nwsCode=0548296D-D8CE-4E25-9973-BF18D30BDFFD|publisher=UNICA|title=Volks lança sistema que elimina tanquinho de gasolina para partida a frio|date=12 March 2009|accessdate=12 March 2003|language=Portuguese|archive-date=2012-12-06|archive-url=https://archive.is/20121206040122/http://www.unica.com.br/noticias/show.asp?nwsCode=0548296D-D8CE-4E25-9973-BF18D30BDFFD|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Campuran bahan bakar etanol ===
Baris 102:
 
=== Ekonomi bahan bakar ===
Secara teori, semua kendaraan yang beroperasi dengan bahan bakar akan mempunyai nilai [[ekonomi bahan bakar pada mobil|ekonomi bahan bakar]] yang satuannya adalah liter per 100 kilometer. Nilai ekonomi bahan bakar ini biasanya berbanding lurus dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar.<ref>http://www.eia.doe.gov [http://www.eia.doe.gov/cneaf/alternate/page/faq.html#12 DOE FAQ]</ref> Tapi, pada faktanya ada banyak variabel yang dapat memengaruhi performa bahan bakar di dalam mesin. Etanol sendiri memiliki energi per unit volume 34% lebih rendah daripada bensin. Maka, teorinya adalah jika memakai bahan bakar etanol, maka jumlah bahan bakar yang dikonsumsi akan lebih boros 34% daripada bensin biasa. Tapi etanol memiliki kelebihan lain yaitu nilai oktan yang tinggi, maka mesin dapat dibuat lebih efisien dengan cara meningkatkan rasio kompresinya. Misalnya, dengan penambahan turbocharger variabel maka rasio kompresi dapat menjadi optimum, sehingga ekonomi bahan bakar nantinya bisa konstan dengan campuran etanol berapapun.<ref name=EEREFAQ>http://www.afdc.energy.gov [http://www.afdc.energy.gov/afdc/ethanol/ Energy.gov site]</ref><ref name=EIAATTF>http://www.eia.doe.gov [http://www.eia.doe.gov/cneaf/solar.renewables/alt_trans_fuel/attf.pdf#page=39 Alternative Fuel Efficiencies in Miles per Gallon]</ref> Untuk campuran E10 (10% etanol dan 90% bensin), maka efeknya akan kecil jika dibandingkan dengan bensin biasa.<ref>{{cite web|url=http://www.raa.net/page.asp?TerID=146|title=Ethanol in Petrol|month=February | year=2004|publisher=Royal Automobile Association of South Australia|accessdate=29 April 2007|archive-date=2007-06-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20070609142818/http://www.raa.net/page.asp?TerID=146|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.epa.gov/orcdizux/rfgecon.htm|title=EPA Info |publisher=US EPA|date=2011-03-07|accessdate=2011-08-27}}</ref> Untuk bahan bakar etanol E85 (85% etanol), maka efeknya akan menjadi signifikan. E85 memang lebih boros daripada bensin sehingga pemilik mobil akan lebih sering mengisi bahan bakar. Performa kendaraan sendiri tergantung dari mobilnya apa. Sebuah tes yang dilakukan pada tahun 2006 oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) pada mobil-mobil E85 menyebutkan bahwa ekonomi bahan bakar mobil E85 lebih boros sekitar 25,56% daripada bensin.<ref name="Ethanol">{{Cite book|author=J. Goettemoeller, A. Goettemoeller|title=Sustainable Ethanol: Biofuels, Biorefineries, Cellulosic Biomass, Flex-Fuel Vehicles, and Sustainable Farming for Energy Independence|year=2007|publisher=Prairie Oak Publishing, Maryville, Missouri|page=42|isbn=9780978629304}}</ref> Rating ekonomi bahan bakar yang dikeluarkan oleh EPA ini berpengaruh<ref>{{cite web|url=http://www.fueleconomy.gov/feg/byfueltype.htm|title=EPA Mileage |publisher=Fueleconomy.gov |date= |accessdate=2011-08-27}}</ref> ketika orang akan membeli mobil. Tapi, karena E85 ini adalah bahan bakar dengan performa tinggi (nilai oktannya 94-96), maka semestinya juga dibandingkan dengan bensin yang mahal.<ref>{{cite web|url=http://www.ethanolrfa.org/page/-/rfa-association-site/ChangesinGasolineManualIV-UpdatedLogo.pdf |title=Changes in Gasoline IV, sponsored by Renewable Fuels Foundation |format=PDF |date= |accessdate=27 August 2011}}</ref> Harga ritel etanol E85 di Amerika Serikat adalah 2,62 dolar AS per galon AS, sedangkan harga bensin biasa adalah 3,03 dolar AS per galon AS. Harga etanol murni di Brasil (E100) adalah 3,88 dolar, sedangkan harga bensin campuran E25 adalah 4,91 dolar (pada bulan Juli 2007).
 
== Produksi per negara ==
Baris 163:
 
[[Karbon dioksida]], yang termasuk dalam [[gas rumah kaca]], akan dihasilkan selama proses fermentasi dan pembakaran. Karbon dioksida ini nantinya bisa digunakan oleh tanaman untuk memproduksi biomassa lagi.<ref>{{cite web|url=http://www.oregon.gov/ENERGY/RENEW/Biomass/forum.shtml |title=oregon.gov, biomass forum |publisher=Oregon.gov |date=27 March 2009 |accessdate=27 August 2011}}</ref>
Ketika dibandingkan dengan bensin, tergantung dari metode produksinya juga, etanol akan menghasilkan gas rumah kaca yang lebih sedikit.<ref>{{cite web|url=http://www.transportation.anl.gov/pdfs/TA/58.pdf|format=PDF|title=Effects of Fuel Ethanol Use on Fuel-Cycle Energy and Greenhouse Gas Emissions|accessdate=7 July 2009|publisher=Argonne National Laboratory|author=M. Wang, C. Saricks, D. Santini|archive-date=2011-09-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20110929022626/http://www.transportation.anl.gov/pdfs/TA/58.pdf|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.transportation.anl.gov/pdfs/TA/271.pdf|format=PDF|author=M. Wang|accessdate=7 July 2009|title=Energy and Greenhouse Gas Emissions Effects of Fuel Ethanol|archive-date=2011-09-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20110929023541/http://www.transportation.anl.gov/pdfs/TA/271.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Polusi udara ===
Baris 249:
|Tidak ada data
|Produksi etanol dapat menggunakan teknologi yang ada saat ini. Tumbuh di tempat beriklim tropis dan sedang, tetapi hasil etanol tertinggi bisa didapat kalau ditanam di tempat tropis. Tidak dapat disimpan lama.<ref>{{cite web
|url=http://www.iwmi.cgiar.org/EWMA/files/papers/Paper%20for%20Bioenergy%20and%20water-BelumReddy.pdf|format=PDF|title=Sweet sorghum: A Water Saving BioEnergy Crop|author= Belum V S Reddy|coauthors= A Ashok Kumar and S Ramesh|publisher=International Crops Research Institute for the SemiArid Tropics|accessdate=14 January 2008}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.bic.searca.org/news/2006/oct/phi/25.html|title=RP INVESTOR TO PUT UP PIONEERING SWEET SORGHUM ETHANOL PLANT|date=25 October 2006|publisher=Manila Bulletin|accessdate=14 January 2008|archive-date=2008-02-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20080212021333/http://www.bic.searca.org/news/2006/oct/phi/25.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.hort.purdue.edu/newcrop/proceedings1993/v2-394.html
|url=http://www.bic.searca.org/news/2006/oct/phi/25.html|title=RP INVESTOR TO PUT UP PIONEERING SWEET SORGHUM ETHANOL PLANT|date=25 October 2006|publisher=Manila Bulletin|accessdate=14 January 2008}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.hort.purdue.edu/newcrop/proceedings1993/v2-394.html
|title=Sweet Sorghum for a Piedmont Ethanol Industry|author=G. C. Rains, J. S. Cundiff, and G. E. Welbaum|date=12 September 1997|accessdate=14 January 2008}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.icrisat.org/Media/2004/media13.htm|title=ICRISAT develops sweet sorghum for ethanol production|date=12 August 2004|accessdate=14 January 2008|archiveurl=https://web.archive.org/web/20071215014630/http://www.icrisat.org/Media/2004/media13.htm|archivedate=2007-12-15|dead-url=no}}</ref>
|-
Baris 293 ⟶ 292:
== Pranala luar ==
* [http://www.ethanolrfa.org/resource/made/ How Ethanol is Made]
* Etanol from Sweet Sorghum:[http://nariphaltan.virtualave.net/sorghum.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060831081057/http://nariphaltan.virtualave.net/sorghum.htm |date=2006-08-31 }}
* Etanol fuel for rural households;[http://nariphaltan.virtualave.net/ruralethanol.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060823042334/http://nariphaltan.virtualave.net/ruralethanol.htm |date=2006-08-23 }}
* U.S. Department of Energy: [http://www1.eere.energy.gov/biomass/ethanol.html ethanol].
* [http://www.npi.gov.au/database/substance-info/profiles/35.html National Pollutant Inventory - Ethanol fact sheet] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060515194248/http://www.npi.gov.au/database/substance-info/profiles/35.html |date=2006-05-15 }}
* Farm Industry News: [http://farmindustrynews.com/news/hydrogen-corn-economy/ Hydrogen Corn Economy] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060502123022/http://farmindustrynews.com/news/hydrogen-corn-economy/ |date=2006-05-02 }}. Article about converting etanol to hydrogen.
* Clean Fuels Development Coalition [http://cleanfuelsdc.org]
* [http://whatsnextnetwork.com/technology/index.php/2005/07/08/unfortunately_ethanol_and_biodiesel_may Pimentel: Ethanol - Inefficient Fuel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060305121257/http://whatsnextnetwork.com/technology/index.php/2005/07/08/unfortunately_ethanol_and_biodiesel_may |date=2006-03-05 }} and [http://www.ncga.com/ethanol/debunking/index.htm Debunking Pimentel: Ethanol - Efficient Fuel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060518122201/http://ncga.com/ethanol/debunking/index.htm |date=2006-05-18 }}
* Henry Ford, Charles Kettering and the Fuel of the Future (history of etanol) [http://www.radford.edu/~wkovarik/papers/fuel.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060703205520/http://www.radford.edu/~wkovarik/papers/fuel.html |date=2006-07-03 }}
* [http://rael.berkeley.edu/ Renewable and Appropriate Energy Laboratory's] survey article *[http://rael.berkeley.edu/EBAMM/FarrellEthanolScience012706.pdf Ethanol Can Contribute to Energy and Environmental Goals] (.pdf format). Published in [[Science (journal)|Science]], January 27, 2006
Baris 308 ⟶ 307:
* [http://petroleum.berkeley.edu/papers/patzek/CRPS416-Patzek-Web.pdf Thermodynamics of the Corn-Ethanol Biofuel Cycle] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050519140943/http://petroleum.berkeley.edu/papers/patzek/CRPS416-Patzek-Web.pdf |date=2005-05-19 }} Tad W. Patzek, Department of Civil and Environmental Engineering, University of California, Berkeley
* [http://www.popularmechanics.com/science/earth/2690341.html?page=1&c=y How far can you drive on a bushel of corn? Crunching the numbers on alternative fuels. Popular Mechanics] May, 2006 issue
* Robert Rapier, "[http://www.financialsense.com/fsu/editorials/rapier/2006/0623.html Ethanol Investing: Counterpoint] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060809185210/http://www.financialsense.com/fsu/editorials/rapier/2006/0623.html |date=2006-08-09 }}", ''[http://www.financialsense.com/index.html Financial Sense] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060906234641/http://www.financialsense.com/index.html |date=2006-09-06 }}''" June 23, 2006
* [http://online.wsj.com/public/article/SB114970102238673892-uqIEiWAFNkIRiwjTyXcyf7ywToI_20070608.html?mod=blogs Digging into the Ethanol Debate] Wall Street Journal Online, June 9, 2006. Summary of the production efficiency debate, with references.
* [http://video.google.com/videoplay?docid=-570288889128950913&q=engEDU Biofuels: Think Outside The Barrel]—Google talk on etanol by [[Vinod Khosla]], a Silicon Valley billionaire (requires media player)
Baris 318 ⟶ 317:
* [http://www.phoenixcgi.com Biomass Ethanol Energy]
* [http://www.ethanol.org American Coalition for Ethanol]
* [http://www.cdxetextbook.com/fuelSys/alternate/fuelBatt/03.html Ethanol & Methanol] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060829062148/http://www.cdxetextbook.com/fuelSys/alternate/fuelBatt/03.html |date=2006-08-29 }} - Article by Rob Rodriguez (ASE) on CDX ''e''Textbook
 
[[Kategori:Bahan bakar bio]]