Pada akhir tahun 1920-an, ibu Boganda dipukuli sampai meninggal dunia oleh para pejabat perusahaan tersebut ketika sedang mengumpulkan karet di hutan.<ref name="Chirot378">Chirot, p. 378.</ref> Paman Boganda, ayah dari [[Jean-Bédel Bokassa]] yang kelak memahkotai dirinya sendiri sebagai Kaisar [[Republik Afrika Tengah]], dipukuli hingga meninggal dunia di kantor polisi kolonial karena ia diduga menolak untuk [[pekerjaan|bekerja]].<ref name="Chirot378"/> Ayah Boganda adalah seorang [[dukun]] yang menggunakan ritual-ritual [[kanibalisme|kanibalistik]].<ref name="TimeMagazine">{{cite news |last= |first= |title=Death of a Strongman |url=http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,810965,00.html |publisher=''[[Time]]'' |date=1959-04-13 |accessdate=2008-02-22 }}</ref>
Selama tahun-tahun awal hidupnya, Boganda diadopsi oleh para [[misionaris]] Katolik. Sebagai seorang anak laki-laki ia menempuh pendidikan di sekolah yang dibuka di [[Mbaïki]] (pusat administratif Prefektur Lobaye) oleh pendiri pos itu, Letnan Mayer.<ref>Kalck (2005), p. 26.</ref> Dari bulan Desember 1921 sampai Desember 1922, ia menghabiskan waktu dua jam sehari dengan [[Monsinyur]] Jean-Réné Calloch untuk belajar membaca, sementara sisa waktunya dihabiskan dengan melakukan kerja tangan. Pada tanggal 24 Desember, ia diterima dalam Gereja Katolik dengan menggunakan nama [[Bartolomeus|Barthélemy]],<ref name="Bradshaw">{{cite web |last=Bradshaw |first= Richard A. |title=Bibliography and Reference Work for the Central African Republic: Letra C |url=http://webs.ono.com/bradshawproject/letra%20C.htm |publisher= |date=2006-12-10 |accessdate=2008-02-22 |archive-date=2015-01-04 |archive-url=https://archive.is/20150104093215/http://webs.ono.com/bradshawproject/letra%20C.htm |dead-url=yes }}</ref> untuk menghormati salah seorang dari [[Kedua Belas Rasul]] [[Yesus Kristus]] yang diyakini berkarya sebagai [[Misi (Kristen)|misionaris Kristiani]] di Afrika. Pastor Gabriel Herrau mengirim Boganda ke Sekolah Katolik Betou dan kemudian ke sekolah Misi Santo Paulus di Bangui, tempat ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di bawah bimbingan Mgr. Calloch, yang ia pandang sebagai bapa rohaninya.<ref>Kalck (2005), p. 37.</ref> Para misionaris di sana, karena melihat perilakunya yang saleh dan intelektualnya yang menjanjikan, membantu dia melanjutkan pendidikan menengahnya di [[seminari]] kecil di [[Brazzaville]] dan [[Kisantu]] (di bawah pengelolaan [[Yesuit]] [[Belgia]]) sebelum ia pindah ke seminari tinggi di [[Yaoundé]]. Pada tanggal 17 Maret 1938, memenuhi ambisinya sejak usia dua belas tahun,<ref name="Bradshaw"/> ia di[[tahbis]]kan dan menjadi imam pribumi [[Katolik Roma]] pertama dari [[Oubangui-Chari]], sebagaimana disebut oleh koloni tersebut. Ia melayani di Bangui, [[Grimari]], dan [[Bangassou]].<ref>Kalck (1971), p. 75.</ref> Pada tahun 1939, uskupnya menolak permintaan dia untuk bergabung dengan [[Angkatan Darat Prancis]]. Ia dibutuhkan di tempatnya, sebab banyak orang Prancis yang terlibat di dalam Gereja telah dipanggil pulang ke metropolis untuk berjuang dalam [[Perang Dunia II]], sementara saat itu ia melayani dalam sejumlah karya misi.<ref name="AN">{{cite web |last= |first= |title=Biographies des députés de la IV République: Barthélémy Boganda |url=http://www.assemblee-nationale.fr/histoire/biographies/IVRepublique/boganda-barthelemy-04041910.asp |publisher=[[National Assembly of France]] |accessdate=2008-02-29 |language=fr}}</ref>
=== Awal mula dalam politik dan pernikahan ===
|