Eko Pece: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan
Perbaikan
Baris 25:
Di UCLA, Eko belajar teknik tari modern, improvisasi, dan koreografi dari David Rousseve, Simone Forti, Victoria Marks, dan Angelia Leung. Di samping itu ia aktif terlibat dalam APPEX (1999, 2001) berkolaborasi dengan seniman dari berbagai wilayah Asia dan Amerika Serikat. Di Los Angeles pula Eko bertemu dengan sutradara opera Peter Sellars yang melibatkannya sebagai penari dan koreografer dalam ''Le Grand Macabre'' (1998) yang dipentaskan di Chatelet Theatre di [[Paris]] dan [[Covent Garden]], [[London]] ([[1999]]). Eko juga pernah menjadi penari penyanyi pop Amerika Serikat, [[Madonna]] dalam Madonna’s “Drowned World” Tour ([[2001]]) ke Eropa dan Amerika Serikat.<ref>[http://entertainment.kompas.com/read/2010/06/18/07085422/Anak.Magelang.di.Panggung.Madonna Entertainment Kompas], diakses 26 Februari 2015</ref>
 
== Karier ==
Usai menyelesaikan studi Master of Fine Arts dari [[University of California, Los Angeles]] (UCLA), Eko kembali ke tanah air dan terlibat sebagai penari ''Opera Diponegoro'' ([[2002]]) Sardono W. Kusumo; menari dalam ''Shakti'' ([[2002]]) karya Maxine Haepner (Kanada) di [[Komunitas Salihara|Teater Utan Kayu]], [[Jakarta]], tampil di Pasar Tari Kontemporer ([[Pekanbaru]], [[Riau]]), dan Asian Contemporary Dance Festival ([[Osaka]]). Tahun [[2003]], Eko mendirikan Solo Dance Studio dan berkarya bagi almamaternya: ''Prang Buta'' ([[2003]]) untuk Festival Seni Surabaya. Tahun yang sama ia tampil di Festival Kesenian Yogyakarta, dan lagi dalam opera Peter Sellars ''Love Cloud'' (2003) untuk Theatro Picolo, di Venezia, [[Italia]].
 
[[Berkas:INASGOC Press Conference of 2018 Asian Games Closing Ceremony at Jakarta Convention Center.jpg|jmpl|ka|300px|Eko (paling kanan) saat konferensi pers Upacara Penutupan [[Pesta Olahraga Asia 2018]].]]
Tahun 2004, Eko menggarap ''Dhaup'' untuk STSI Surakarta; 2005 menerima Hibah Seni Kelola untuk menggarap ''Opera Ronggeng'' dan terlibat sebagai penari dan penata tari dalam film-tari [[Garin Nugroho]] bertajuk ''[[Opera Jawa]]'' (2005) yang tahun 2008 ditata kembali sebagai pertunjukan panggung (Iron Bed) untuk pentas di Theatre Spectacle, [[Zurich]]. Tahun 2006, Eko terlibat kembali dalam produksi opera Peter Sellars ''Flowering Tree'' (2006) yang dipentaskan perdana di [[Wina]], [[Austria]] untuk New Crowned Hope Festival memperingati 250 tahun [[Mozart]]. Tahun 2008, Eko menjadi koreografer film-tari Garin Nugroho lainnya, ''Generasi Biru,'' yang menampilkan band rock Indonesia [[Slank]]. Tahun [[2009]] diundang sebagai “artist in residence” MAU Forum di [[Auckland]], [[Selandia Baru]] dan tampil sebagai penari dalam ''The Tempest'' karya Lemi Ponifasio.
 
Pada tahun 2013, Eko terlibat sebagai penata tari untuk ajang [[Miss World 2013]] yang diselenggarakan di [[Bali]]. Lima tahun kemudian, Eko bersama [[Denny Malik]] ditunjuk sebagai penata tari untuk [[Upacara pembukaan Pesta Olahraga Asia 2018|upacara pembukaan]] dan [[Upacara penutupan Pesta Olahraga Asia 2018|penutupan]] [[Pesta Olahraga Asia 2018]] yang digelar di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]], [[Jakarta]]. Kini disamping mengajar di [[Institut Seni Indonesia]] (ISI), ia mengambil program S-3 Kajian Seni Pertunjukan di [[Universitas Gadjah Mada]], Yogyakarta.
 
== Riwayat pendidikan ==