Museum Monumen Perjuangan Rakyat: Perbedaan antara revisi

'''Museum Monumen Perjuangan Rakyat''' atau bisa juga disebut dengan '''Museum Monpera''' adalah museum yang terletak di pusat Kota [[Kota Palembang|Palembang]], [[Sumatra Selatan|Provinsi SumateraSumatra Selatan]]. Alamat lengkapnya di Jalan Merdeka No. 1, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I<ref>{{Cite web|url=https://museumku.wordpress.com/2010/04/22/museum-monumen-perjuangan-rakyat-monpera/|title=Museum Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera)|date=2010-04-22|website=Museum untuk Persatuan dalam Perbedaan|language=id-ID|access-date=2020-05-16}}</ref>. Pengelolaan museum ini berada di bawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang.

Sejarah pembangunan Meseum Monpera berasal dari inisiatif mendirikan sebuah monumen peringatan perjuangan kemerdekaan di Palembang. Penginisiasi ide ini adalah para sesepuh pejuang kemerdekaan RI wilayah SumateraSumatra Selatan yang tergabung dalam [[Legiun Veteran Republik Indonesia]] (LVRI). Tanggal 2 Agustus 1970, inisiatif ini disampaikan di rapat LVRI. Hingga pada akhirnya tepat tanggal 17 Agustus 1975, diadakan upacara peletakan batu pertama monumen.<ref>{{Cite web|url=https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/monpera-simbol-perjuangan-rakyat-yang-bergelora|title=Monpera, Simbol Perjuangan Rakyat yang Bergelora : Pariwisata - Situs Budaya Indonesia|last=Kaya|first=Indonesia|website=IndonesiaKaya|language=Indonesia|access-date=2020-05-16}}</ref>

Sebagai tindak lanjutnya, pembangunan museumMuseum Monpera dimulai sejak tahun 1980 sampai 1988 secara bertahap dengan menggunakan APBD Pemerintahan Tingkat I SumateraSumatra Selatan. Tanggal 23 Februari 1988, Meseum Menpora diresmikan oleh Menko Kesra H. Alamsyah Ratu Prawiranegara.<ref>{{Cite web|url=http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/68-monumen-perjuangan-rakyat-monpera.html|title=Monumen Perjuangan Rakyat (MONPERA)|website=asosiasimuseumindonesia.org|access-date=2020-05-16}}</ref>

Museum Monpera dibangun untuk memperingati serangan dari [[Agresi Militer Belanda II]] yang pada saat itu Belanda mengepung Kota Palembang dengan mengerahkan [[tank]] dan [[artileri]]. Belanda juga menembaki pejuang nasionalis serta menjatuhkan bom dan granat di Kota Palembang. Pertempuran itu terjadi di Kota Palembang selama lima hari lima malam.

Fungsi Museum Menpora tertuang di dinding monumen tepat di bawah patung Garudagaruda. Di dinding itu dituliskan:

Luas tanah museunmuseum adalah 23.565 m², dengan luas bangunan 3.926,4 m². Diluar bagian luar dinding monumen, terdapat patung garuda berukuran besar dan di bawahnya terdapat tulisan fungsi dan makna dari arsitektur. Selanjutnya di depan, monumen terdapat lapangan besar yang terdapat dua mobil tank serta patung Gadinggading Gajahgajah bercat putih. Patung ini dilengkapi dengan nisan peresmian Museum Monumen Perjuangan Rakyat<ref name=":1" />.

Beberapa ikon dan arsitektur sengaja dibangun untuk menunjukan [[Filsafat|filosofis]] yang ingin disampaikan. Berikut beberapa filosofis arsitektur dari Museum Monpera.

* Monumen berbentuk melati kelopak lima. Melati melambangkan kesucian dan ketulusan pahlawan perjuangan. Sedangkan lima sisi berfilosofi lima daerah keresidenan yang tergabung dalam Sub Komandemen Sumatera Selatan (SubKOSS) yaitu Keresidenan Palembang, [[Lampung]], [[Jambi]], [[Bengkulu]], dan [[Kepulauan Bangka Belitung|Kepulauan Bangka-Belitung]]<ref name=":2">{{Cite web|url=https://m.liputan6.com/regional/read/4076136/monpera-dan-semangat-pagi-rakyat-palembang-yang-tak-pernah-padam|title=Monpera dan Semangat Pagi Rakyat Palembang yang Tak Pernah Padam|last=Liputan6.com|date=2019-10-02|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-05-16}}</ref>.

*Enam cagak pada gerbang utama bermakna enam wilayah perjuangan kemerdekaan di SumateraSumatra Selatan

*Gading Gajahgajah setelah gerbang utama, merefleksikan bahwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan pejuang SumateraSumatra Selatan meninggalkan gading/bekas.

*Ada juga dua relief yang menggambarkan kehidupan SumaterSumatra Selatan sebelum merdeka dan saat pertempuran berlangsung<ref name=":2" />

Didalam Monpera kita bisa melihat berbagai macam koleksi sejarah yang berkaitan dengan peristiwa perjuangan masyarakat [[Palembang]] menghadapi Agresi Militer Belanda II. Terdapat 368 koleksi di mesuem ini<ref>{{Cite web|url=https://referensi.data.kemdikbud.go.id/kebudayaan/index.php/chome/profilobjekkebudayaan/8EE68A72-8BAE-44FB-93DC-0569D2694F65|title=Budaya Kita|website=referensi.data.kemdikbud.go.id|access-date=2020-05-16}}</ref>. Terdiri dari 178 buah foto dokumentasi, pakaian dinas pahlawan dan senjata yang digunakan seperti pistol, juki kanju, fiat, teki, danto, meriam sunan meriam kecepek, dten MK IV, ''double lop'', pedang sabil, dan anjau darat. Terdapat juga 568 koleksi buku baik buku perjuangan atau buku umum. Selain itu, Museum Monpera menyimpan patung setelah badan para pahlawan seperti Dr. A. K. Gani, Drg. M. Isa, H. Abdul Rozak, Bambang Utoyo, Hasan Kasim, Harun Sohar dan H. Barlian. Adapun mata uang yang dikoleksi adalah mata uang [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]], [[Hindia Belanda|Hindia-Belanda]], dan [[Jepang]] (ORI) .<ref>{{Cite web|url=https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/masjid-cheng-ho-simbol-palembang-yang-multikultur|title=Masjid Cheng Ho, Simbol Palembang yang Multikultur - Situs Budaya Indonesia|last=Kaya|first=Indonesia|website=IndonesiaKaya|language=Indonesia|access-date=2019-09-08}}</ref>