Dinasti Han: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 122:
[[Berkas:Mawangdui silk banner from tomb no1.jpg|jmpl|upright=0.7|ka|Sebuah [[Sejarah sutra|panji sutra]] dari [[Mawangdui]], [[Changsha]], Provinsi [[Hunan]]. Selempang ini digantungkan di atas peti mati [[Xin Zhui|Putri Dai]] (meninggal 168 SM), istri ''Hou'' Li Cang (利 蒼) (meninggal 186 SM), Kanselir [[Kerajaan Changsha]].{{sfnp|Hansen|2000|pp=117–119}}]]
 
Walaupun upeti telah dibayarkan dan meskipun [[Laoshang|Laoshang Chanyu]] (berkuasa 174—160 SM) dan [[Kaisar Wen dari Han|Kaisar Wen]] (berkuasa 180–157 SM) berunding untuk membuka kembali pasar perbatasan, banyak bawahan sang [[Chanyu]] yang memilih untuk tidak mematuhi perjanjian. Mereka secara berkala menyerbu wilayah Han di sebelah selatan [[Tembok Besar Tiongkok|Tembok Besar]] untuk memperoleh barang-barang tambahan.<ref>{{harvp|Yü|1986|pp=388–389}}; {{harvp|Torday|1997|pp=77, 82–83}}; {{harvp|Di Cosmo|2002|pp=195–196}}.</ref> Dalam sebuah konferensi istana yang diselenggarakan oleh [[Kaisar Wu dari Han|Kaisar Wu]] (berkuasa 141—87 SM) pada 135 SM, para menteri bersepakat untuk mempertahankan perjanjian ''heqin''. Kaisar Wu menerima keputusan ini, meskipun serangan Xiongnu terus berlanjut.<ref>{{harvp|Torday|1997|pp=83–84}}; {{harvp|Yü|1986|pp=389–390}}.</ref> Namun, dalam sebuah konferensi istana yang diselenggarakan pada tahun berikutnya, para menteri menyusun sebuah rencana [[Pertempuran Mayi|penyergapan di Mayi]], dengan harapan bahwa sang Chanyu tewas dalam pertempuran tersebut sehingga Xiongnu akan terjerumus dalam kekacauan yang akan menguntungkan Han.<ref>{{harvp|Yü|1986|pp=389–391}}; {{harvp|Di Cosmo|2002|pp=211–214}}.</ref> Setelah upaya persekongkolan ini mengalami kegagalan pada tahun 133 SM,{{sfnp|Torday|1997|pp=91–92}} Kaisar Wu melancarkan [[Perang Han-Xiongnu|serangan besar-besaran]] ke wilayah Xiongnu. Serangan itu mencapai puncaknya pada tahun 119 SM dalam [[Pertempuran Mobei]], dan panglima Han [[Huo Qubing]] (meninggal 117 SM) anddan [[Wei Qing]] (meninggal 106 SM) berhasil memaksa penguasa Xiongnu melarikan diri ke wilayah di sebelah utara [[Gurun Gobi]].<ref>{{harvp|Yü|1986|p=390}}; {{harvp|Di Cosmo|2002|pp=237–240}}.</ref>
 
Setelah masa pemerintahan Wu, pasukan Han terus menang melawan Xiongnu. Pemimpin Xiongnu Huhanye Chanyu (berkuasa 58—31 SM) akhirnya tunduk kepada Han sebagai pembayar upeti pada tahun 51 SM. Pesaingnya dalam klaim perebutan takhta, [[Zhizhi Chanyu]] (berkuasa 56—36 SM), tewas terbunuh oleh [[Chen Tang]] dan Gan Yanshou dalam [[Pertempuran Zhizhi]] di [[Taraz]], [[Kazakhstan]].<ref>{{harvp|Loewe|1986|pp=196–197, 211–213}}; {{harvp|Yü|1986|pp=395–398}}.</ref>