Merbau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yurahengky (bicara | kontrib)
→‎Pemanfaatan: memperbaiki kata sambung supaya lebih relevan dan enak di baca
Menolak perubahan teks pertama (oleh 114.122.13.110) setelah revisi 16729972 oleh Philosophical Zombie Bot
Baris 1:
'''Pengenalan'''
 
__NOTOC__
{{Taxobox
Baris 25 ⟶ 23:
'''Merbau''' atau '''ipil''' adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras berkualitas tinggi anggota [[familia|suku]] Fabaceae (Leguminosae). Karena kekerasannya, di wilayah [[Maluku]] dan [[Papua]] barat kayu ini juga dinamai ''kayu besi''. Di [[Papua Nugini]], kayu ini dikenal sebagai ''kwila''; sedangkan nama-namanya dalam [[bahasa Inggris]] adalah ''mirabow, Moluccan ironwood, Malacca teak'', dan lain-lain.<ref name=soeria_283/><ref>{{cite web|url=http://www.unep-wcmc.org/trees/trade/int_bij.htm|title=Tree Conservation Information Service|date=2007-09-05|publisher=UNEP-WCMC|accessdate=2008-08-23}}</ref>
 
== DeskripsiPengenalan ==
[[Berkas:Intsia bijuga.jpg|jmpl|kiri|170px|Habitus]]
[[Pohon]] berperawakan sedang hingga besar, dapat mencapai tinggi 50[[meter|m]], dengan batang bebas cabang sekitar 20m dan gemang hingga 160(-250) [[sentimeter|cm]].<ref name=soeria_283/> Dengan banir (akar papan) yang tinggi dan tebal. Pepagan berwarna abu-abu terang atau coklat pucat, halus dengan bintil-bintil kecil lentisel, mengelupas serupa sisik bulat-bulat.<ref name=argent/>
Baris 40 ⟶ 38:
Kayu teras berwarna kelabu coklat atau kuning coklat sampai coklat merah cerah atau hampir hitam. Kayu gubal berwarna kuning pucat sampai kuning muda, jelas dibedakan dari kayu teras. Merbau memiliki tekstur kayu yang kasar dan merata, dengan arah serat yang kebanyakan lurus. Kayu yang telah diolah memiliki permukaan yang licin dan mengkilap indah.<ref name=Atlas2_91>Martawijaya, A., I. Kartasujana, Y.I. Mandang, S.A. Prawira, K. Kadir. 1989. ''Atlas Kayu Indonesia'', jilid II: 91-96. Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Bogor.</ref>
 
Kayu merbau termasuk ke dalam golongan kayu berat ([[berat jenis|BJ]] 0,63-1,04 pada kadar air 15%) dan kuat (kelas kuat I-II). Kayu ini memiliki penyusutan yang sangat rendah, sehingga tidak mudah menimbulkan cacat apabila dikeringkan. Merbau juga awet: daya tahannya terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas I dan terhadap rayap kayu kering termasuk kelas II.<ref name=Atlas2_91/> Kayu merbau termasuk tahan terhadap penggerek laut (''[[teredo]]''), sehingga acap digunakan pula dalam pekerjaan konstruksi perairan.<ref name="soeria_283">Soerianegara, I. dan RHMJ. Lemmens (eds.). 2002. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 5(1): Pohon penghasil kayu perdagangan yang utama''. PROSEA – Balai Pustaka. Jakarta. ISBN 979-666-308-2. Hal. 283-289</ref>
 
Merbau termasuk tidak sulit digergaji, dapat diserut dengan mesin sampai halus, diamplas dan dipelitur dengan memuaskan, namun kurang baik untuk dibubut. Kayu ini juga biasanya pecah apabila dipaku, dan dapat menimbulkan noda hitam apabila berhubungan dengan besi atau terkena air.<ref name=Atlas2_91/>