'''Bakcang''' atau '''bacang''' ([[Hanzi]]: 肉粽, [[hanyu pinyin]]: ròuzòng) adalah penganan tradisional masyarakat [[Tionghoa]]. Kata 'bakcang' sendiri berasal dari dialek [[Hokkian]] yang lazim dibahasakan di antara [[suku Tionghoa]] di Indonesia.
[[Peh Cun#Peringatan atas Qu Yuan|BakcangBacang menurut legenda]] kali pertama muncul pada zaman [[Dinasti Zhou]] berkaitan dengan simpati rakyat kepada [[Qu Yuan]] yang bunuh diri dengan melompat ke Sungai [[Miluo]]. Pada saat itu, bakcangbacang dilemparkan rakyat sekitar ke dalam sungai untuk mengalihkan perhatian makhluk-makhluk di dalamnya supaya tidak memakan jenazah Qu Yuan. Untuk kemudian, bakcangbacang menjadi salah satu simbol perayaan [[Peh Cun]] atau [[Duanwu]].
BakcangBacang secara harfiah ''bak'' adalah daging dan ''cang'' adalah berisi daging jadi Artiarti bakcangbacang adalah berisi daging, tetapi pada praktiknya selain yang berisi daging ada juga ''cang'' yang berisikan sayur-sayuran atau yang tidak berisi. Yang berisi sayur-sayuran disebut '''''chaicang''''', ''chai'' adalah sayuran dan yang tidak berisi biasanya dimakan bersama dengan srikaya atau gula disebut '''''kicang'''''.
BakcangBacang dibuat dari beras ketan sebagai lapisan luar; daging, jamur, udang kecil, seledri, dan jahe sebagai isi. Ada juga yang menambahkan kuning telur asin. Untuk perasa biasanya ditambahkan sedikit garam, gula, merica, penyedap makanan, kecap, dan sedikit minyak nabati.
Tentunya yang tidak kalah penting adalah daun pembungkus dan tali pengikat. Daun biasanya dipilih daun bambu panjang dan lebar yang harus dimasak terlebih dahulu untuk [[detoksifikasi]]. BakcangBacang biasanya diikat berbentuk [[limas]] segitiga.