Technische Hoogeschool te Bandoeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 58:
 
=== Persiapan pendirian TH ===
DenganDalam adanyatahun orang1918 satu delegasi dari Indonesia datang ke Belanda, di antaranya [[Karel Albert Rudolf Bosscha]], yang berpengaruhmenyokong berdirinya '''''Koninklijk Instituut voor Hooger Technisch Onderwijs in Nederlandsch-Indië''''' - KIHTONI di Belanda (30 Mei 1917), dalamsuatu badan yang menyiapkan pendirian Sekolah Tinggi Teknik (Technische Hoogeschool). Dalam waktu singkat terkumpul uang sebanyak 3 1/3 juta gulden, suatu jumlah yang dianggap cukup untuk mendirikan program studi ''Weg- en Waterbouwkunde'' (Bangunan jalan dan bangunan air).<ref name=gun/>{{rp|5}} (ƒ 3.333.333,33 pada tahun 1919 kurang lebih bernilai ƒ 43.529.935,20 atau € 19.753.023,40 pada tahun 2013 atau lebih dari Rp 290 miliar, dihitung dengan [http://www.iisg.nl/hpw/calculate2-nl.php Konversi nilai gulden] dan [http://coinmill.com/NLG_calculator.html#NLG= Konversi ke Rupiah]).
Pada tahun 1917 di Amsterdam Belanda, pembicaraan telah dimulai ke arah persiapan pendirian technische hoogeschool (sekolah tinggi teknik) di antara para pemuka bank, perdagangan, dan perusahaan.
 
Dalam tahun 1918 satu delegasi dari Indonesia datang ke Belanda, salah satu anggotanya adalah [[Karel Albert Rudolf Bosscha]], seorang pengusaha perkebunan di Malabar, Pangalengan, selatan [[Kota Bandung]]. Delegasi ini menyokong berdirinya '''''Koninklijk Instituut voor Hooger Technisch Onderwijs in Nederlandsch-Indië''''' - KIHTONI (Institut Kerajaan bagi Pendidikan Teknik Tinggi di Hindia Belanda) di Belanda (30 Mei 1917), suatu badan yang menyiapkan pendirian Sekolah Tinggi Teknik (Technische Hoogeschool). KIHTONI merupakan gabungan pemuka pengusaha swasta, wakil dari ''Ministerie van Kolonien'' (Kementerian Urusan Daerah Jajahan), dan wakil dari ''Koninklijk Instituut van Ingenieurs'' (semacam Persatuan Insinyur Belanda).
 
Dengan adanya orang yang berpengaruh, dalam waktu singkat terkumpul uang sebanyak 3 1/3 juta gulden, suatu jumlah yang dianggap cukup untuk mendirikan program studi ''Weg- en Waterbouwkunde'' (Bangunan jalan dan bangunan air).<ref name=gun/>{{rp|5}} (ƒ 3.333.333,33 pada tahun 1919 kurang lebih bernilai ƒ 43.529.935,20 atau € 19.753.023,40 pada tahun 2013 atau lebih dari Rp 290 miliar, dihitung dengan [http://www.iisg.nl/hpw/calculate2-nl.php Konversi nilai gulden] dan [http://coinmill.com/NLG_calculator.html#NLG= Konversi ke Rupiah]).
 
Pengurus umum kemudian membentuk ''Raad van Beheer'' (Dewan Pengurus) untuk memimpin pelaksanaan selanjutnya dengan bantuan ''Technisch Onderwijs Comissie''. Ketua Raad van Beheer semula adalah Dr. [[:nl:Cornelis Johannes Karel van Aalst|C. J. K. van Aalst]], kemudian digantikan oleh [[:nl:Jan Willem IJzerman|Jan Willem IJzerman]] (dalam ejaan sebelumnya dituliskan "Yzerman", namun pada referensi berikutnya dituliskan "IJzerman"), sementara Dr. [[:nl:Cornelis Johannes Karel van Aalst|C. J. K. van Aalst]] menjadi Ketua Kehormatan. [[:nl:Jan Willem IJzerman|J. W. IJzerman]] dipercaya berhubung pengalamannya dalam perkereta-apian di Jawa dan Sumatera, dan pengetahuan kemasyarakatan Indonesia, termasuk sejarah kuno tentang Jawa dan Sumatera.
 
Prof. Ir. [[Jan Klopper]], guru besar TH Delft, telah ditugasi menyusun program pendidikan/kurikulum sesuai maksud KIHTONI. Technisch Onderwijs Comissie yang diketuai Ir. [http://www.historici.nl/Onderzoek/Projecten/BWN/lemmata/bwn2/sandick Rudolf Adriaan van Sandick] dan diperbantukan pada KIHTONI telah merencanakan program studi keinsinyuran untuk insinyur sipil dan insinyur kimia. Sebagai sumber mahasiswa diambil lulusan [[HBS]]-B yang telah ada di Indonesia, dan dari sekolah menengah/persiapan perguruan tinggi (VHO [[AMS]]-B) yang sedang direncanakan dan dibuka tahun 1919 di Yogyakarta.