Agnostisisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210209)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
Baris 8:
Agnostisisme berasal dari perkataan Yunani ''gnostein'' (artinya "tahu; mengetahui") dan ''a'' (artinya "tidak"). Arti [[harafiah|harfiahnya]] "seseorang yang tidak mengetahui". Agnostisisme bukan [[sinonim]] dari [[ateisme]].
 
[[Thomas Henry Huxley]], seorang ahli biologi Inggris, mencetuskan kata "agnostik" pada tahun [[1869]].<ref>{{Cite book|last = Dixon|first = Thomas|title = Science and Religion: A Very Short Introduction|url = https://archive.org/details/sciencereligionv00dixo_676|publisher = Oxford University Press|year = 2008|location = Oxford|page = [https://archive.org/details/sciencereligionv00dixo_676/page/63 63]|isbn = 978-0-19-929551-7}}</ref> Namun, pemikir sebelumnya dan karya tulisnya telah mempromosikan poin pandangan agnostik. Mereka yang lainnya termasuk [[Sanjaya Belatthaputta]], abad-5 SM filsuf India yang menyatakan agnostisisme tentang akhirat apapun,<ref>{{cite web |url=http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/dn/dn.02.0.than.html |title=Samaññaphala Sutta: The Fruits of the Contemplative Life | others=a part of the Digha Nikaya translated in 1997 by Thanissaro Bhikkhu |quote=Jika Anda bertanya kepada saya apakah ada dunia lain (setelah kematian), ... Saya pikir tidak. Saya tidak berpikir demikian. Saya tidak berpikir sebaliknya. Saya tidak berpikir tidak. Saya tidak berpikir tidak tidak.}}
</ref> Protagoras, abad-5 SM filsuf Yunani yang agnostik tentang dewa/Tuhan/Allah,<ref>{{cite web |url=http://www.iep.utm.edu/p/protagor.htm |title=The Internet Encyclopedia of Philosophy - Protagoras (c. 490 - c. 420 BCE) |accessdate=2013-07-22 |quote=Jika seorang saleh berkeinginan untuk memandang kepada dewa-dewa agar memberi petunjuk moral mutlak dalan alam semesta yang relativistik dari Pencerahan Sofistik, bahwa kepastian juga dapat dibuat meragukan oleh pemikir filsafat dan sofistik, yang menunjukkan absurditas dan imoralitas kisah epos konvensional mengenai dewa-dewa. Prosa Protagoras yang merisalahkan tentang dewa-dewa dimulai dengan 'Mengenai dewa-dewa, saya tidak punya cara untuk mengetahui apakah mereka ada atau tidak ataupun jenis apa mereka itu. Banyak hal menghalangi pengetahuan termasuk ketertutupan subyek dan singkatnya hidup manusia.' }}
</ref> dan Nasadiyasukta dalam [[Regweda]] yang agnostik tentang asal usul alam semesta.<ref name="patri">Patri, Umesh and Prativa Devi. "[http://www.positiveatheism.org/india/s1990a22.htm Progress of Atheism in India: A Historical Perspective]". Atheist Centre 1940-1990 Golden Jubilee. Vijayawada, February 1990. Retrieved 2007-04-02.</ref>