Technische Hoogeschool te Bandoeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 183:
== Tahun ke-4 (1923-1924) ==
[[Berkas:1923 Mahasiswa pribumi THS.jpg|jmpl|250px|<center>Mahasiswa pribumi TH Bandung tahun 1923.</center>]]
Senin, 2 Juli 1923 – dimulailah masa perkuliahan tahun akademik ke-4 dengan jumlah total mahasiswa terdaftar sebanyak 88 orang. Pada TA ini TH Bandung sudah lengkap menyelenggarakan empat tingkatan yang terdiri dari mahasiswa tingkat 4 sebanyak 15 orang, tingkat 3 sebanyak 18 orang, tingkat 2 sebanyak 25 orang, tingkat 1 sebanyak 30 orang (mahasiswa baru 19<ref name=diesdelapan/> orang - laporan tahun 1922-1923 hanya menyebut 14 kemudian meningkat menjadi 17 orang - ditambah 11 orang mahasiswa angkatan sebelumnya yang harus mengulang).<ref name=nieuweduatiga/><ref group=note name=jmlmhs/> '''Jumlah total mahasiswa yang pernah terdaftar untuk pertama kalinya (mahasiswa baru) hingga saat ini sebanyak 126 orang'''.
 
Pada tanggal 16-23 September 1923 dilaksanakan studi ekskursi/kunjungan lapangan tahunan untuk mahasiswa tingkat 3 dan 4 ke Jawa Tengah untuk mengunjungi beberapa lokasi. Pada tanggal 16 September 1923 tiba di [[Stasiun Maos]] dilanjutkan ke [[Stasiun Purwokerto]] dengan KA [[Serajoedal Stoomtram Maatschappij]], dilanjutkanantara kelain proyek irigasi [http://www.banjoemas.com/2010/10/proyek-irigasi-bandjar-tjahjana.html Bandjar-Tjahjana]. Hari berikutnya menuju Yogyakarta untuk mengunjungi proyek-proyek yang diawali dengan kuliah pengantar oleh para insinyur [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]]. Tanggal 18 September dilaksanakan kunjungan di antaranya ke, pabrik gula "Gesiekan". Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan dengan KA khusus ke Muntilan dilanjutkan ke, Candi Mendut dan Borobudur. Hari-hari berikutnya dilaksanakan kunjungan ke Semarang yaitu ke pelabuhan, gedung [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]], dan lokasi-lokasi proyek lainnya.<ref name=Ing231117>{{nl}} ''"De Ingenieur"'' edisi 17 November 1923, Tahun ke-38 No.46.</ref>{{rp|I.957}}
 
=== Staf pengajar ===
''Rector magnificus'': Prof. Ir. [[Jan Klopper]]; Sekretaris: Prof. Dr. [[Willem Boomstra]]
 
17 Mei 1924 – Prof. Ir. [[R. L. A. Schoemaker]] diangkat menjadi guru besar tetap dalam bidang Arsitektur di TH Delft<ref>{{nl}} [http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A010368406%3Ampeg21%3Ap011%3Aa0097 Prof. R. L. A. Schoemaker.]</ref>, posisinya kelak digantikan [[Wolff Schoemaker]] yang diangkat menjadi guru besar tetap dalam bidang Bangunan selain bidang yang sudah dipegang sebelumnya yaitu Sejarah Arsitektur dan Seni Dekoratif, Spesifikasi dan Estimasi, dan Perencanaan Kota. Total guru besar pada tahun akademik ini ada '''lima belas''' orang yang terdiri dari 6 guru besar tetap dan 9 guru besar luar biasa.<ref name=gun/>{{rp|16}}
 
=== Dies Natalis ke-4 dan hasil studi ===
[[Berkas:1924 07 01 Uitreiking eerste ingenieurs diploma's-lulusan-crop.jpg|jmpl|250px|<center>Foto lulusan pertama sebanyak 12 civiel-ingenieurs dari TH Bandung di Aula (sekarang Aula Barat ITB) 1 Juli 1924.</center>]]
Selasa, 1 Juli 1924 – '''Dies Natalis ke-4''' TH Bandung diadakan di Aula/''Barakgebouw'' A.,<ref group=note name=aula/> Pukulpukul 10.00 Prof. Ir.Pada [[JanTA Klopper]]ini selakuuntuk ''Rectorpertama magnificus'' beserta guru besarkalinya TH Bandung lainnyameluluskan memasukiinsinyur ruangansipil, diiringiyaitu lagusebanyak ''[[:nl:Io'dua vivat|Iobelas vivat]]insinyur sipil''' didari mana15 telahkandidat hadiryang paramengikuti undangan.ujian Dalam pidatonya Profakhir. Ir.''Bandoengsche [[Janingenieurs'' Klopper]](sebutan melontarkanuntuk kekecewaanmembedakan atasdengan ketidakhadirankoleganya [[K.dari A.TH R.Delft Bosscha]]yang sehubungandisebut karena''Delftsche sedangingenieurs'') sakit.terdiri Selanjutnyadari jugadelapan disampaikanorang tentangEropa, Prof.satu [[R.orang L.wanita A. Schoemaker]] yang harus meninggalkan TH Bandung untukEropa, menerimadan jabatantiga guruorang besar di TH DelftTionghoa.<ref name=SP240702indischeempat>{{nl}} [http://kranten.kb.nl/view/paper/id/ddd%3A0103684423A010277480%3Ampeg21%3Ap0113Ap002%3Aa0093 "Technische Hoogeschool" dalam Harian3Aa0092 ''"De SumatraIndische postcourant"'', edisi 25 JuliMei 1924, Tahun ke-263 No.152192.]</ref><ref name=sakb>Sakri, A. (1979b). ''Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979'', Jilid 2: Daftar lulusan ITB. Bandung: Penerbit ITB.</ref>{{rp|167}}
 
Pada TA ini untuk pertama kalinya TH Bandung meluluskan insinyur sipil, yaitu sebanyak '''dua belas insinyur sipil''' dari 15 kandidat yang mengikuti ujian akhir. ''Bandoengsche ingenieurs'' (sebutan untuk insinyur lulusan TH Bandung - untuk membedakan dengan koleganya dari TH Delft yang disebut ''Delftsche ingenieurs'') terdiri dari delapan orang Eropa, satu orang wanita Eropa, dan tiga orang Tionghoa.<ref name=indischeempat>{{nl}} [http://kranten.kb.nl/view/paper/id/ddd%3A010277480%3Ampeg21%3Ap002%3Aa0092 ''"De Indische courant"'', edisi 5 Mei 1924, Tahun ke-3 No.192.]</ref><ref name=sakb>Sakri, A. (1979b). ''Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979'', Jilid 2: Daftar lulusan ITB. Bandung: Penerbit ITB.</ref>{{rp|167}}
 
Dua belas ''Bandoengsche ingenieurs'' tersebut merupakan 42,86% dari 28 mahasiswa angkatan pertama TH Bandung TA 1920-1921.
 
Selanjutnya disampaikan pidato oleh Tuan Frijling selaku Wakil Presiden Raad van Indië (Dewan Hindia Belanda); Ir. M. H. Damme mewakili Persatuan Insinyur Kerajaan Belanda Grup Hindia Belanda (yang juga menjabat anggota College van Curatoren); Wali kota Bandung [[Bertus Coops]]; Ketua Senat Mahasiswa THS (Bandoengsch Studenten Corps - BSC).<ref>{{nl}} [http://kranten.kb.nl/view/paper/id/ddd%3A010277528%3Ampeg21%3Ap002%3Aa0048 ''"De Indische courant"'', edisi 3 Juli 1924, Tahun ke-3 No.240.]</ref>
 
Hasil studi untuk TA 1923-1924 adalah dari 88 mahasiswa yang mengikuti perkuliahan, berdasarkan hasil ujian akhir, sebanyak 12 orang lulus ke tingkat 4; 21 orang lulus ke tingkat 3; dan 14 orang lulus ke tingkat 2.<ref name=indischeempat/> Satu orang dari tiga mahasiswa pribumi tingkat tiga, yaitu M. [[Soetedjo (akademisi)|Soetedjo]] (TH 1921) berhasil lulus ke tingkat empat.<ref name=indischeempat/> Sementara enam mahasiswa pribumi yaitu R. [[Soekarno]] (TH 1921), R. Soemani, M. Soetono, Soetoto, Djoko Asmo (TH 1921), M. Anwari; dan satu mahasiswa Minahasa - J. A. H. Ondang berhasil lulus dari tingkat dua ke tingkat tiga.<ref name=indischeempat/> Di antara mahasiswa tingkat satu yang berhasil lulus ke tingkat dua terdapat nama Djanakoem (TH 1923), [[Pangeran Muhammad Noor|Goesti Mohamad Noor]]<ref group=note name=menpu/> (TH 1923) - putera Kalimantan, dan [[Martinus Putuhena]]<ref group=note name=menpu/> (TH 1923) - seorang putera Maluku.<ref name=indischeempat/>