Parlemen Indonesia Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adamkhatamy (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Adamkhatamy (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Parlemen Indonesia Timur''' adalah lembaga legislatif di [[Negara Indonesia Timur]] (NIT). Parlemen Negara Indonesia Timur dipimpin oleh perdana menteri, terdapat beberapa pergantian [[Kabinet Negara Indonesia Timur|kabinet selama berdirinya Negara Indonesia Timur]].
== Latar Belakang Parlemen NIT ==
Setelah kekalahan Nippon Jepang dan berakhirnya [[Perang Dunia II|perang dunia kedua]], pemerintah Hindia Belanda tetap berusaha untuk kembali meneguhkan kekuasaannnya melalui pembentukan [[Republik Indonesia Serikat|Republik Indonesia Serikat.]] Salah satu peristiwa didalamnya adalah [[Konferensi Denpasar]] pada tanggal 18-24 Desember 1946 sebagai tindak lanjut dari [[Konferensi Malino]] yang digelar pada tanggal 14-25 Juli 1946. Konferensi Denpasar menjadi dasar pembentukan Parlemen Indonesia Timur dengan menetapkan Nadjmudin Daeng Salewa sebagai perdana menteri pertama.
== Parlemen NIT ==
Berdasarkan Konferensi Denpasar, Parlemen Negara Indonesia Timur dipimpin oleh oleh [[Negara Indonesia Timur|beberapa kabine]]<nowiki/>t. Kabinet pertama dipimpin Nadjmudin Daeng Salewa (13 Januari - 11 Oktober 1947), Kabinet Samuel Jusof Warrow (11 Oktober - 15 Desember 1947), Kabinet Ida Agung Gde Agung (15 Desember 1947 - 12 Januari 1949). Kabinet JE Tatengkeng (27 Maret 1949 - 14 Maret 1950) dan Kabinet Diapari (14 Maret - 10 Mei 1950). Pergantian susunan parlemen NIT diakibatkan berbagai hal, seperti Perdana Menteri Najmudin Daeng Salewa yang terjerat kasus korupsi anggaran tekstil untuk rakyat<ref>{{Cite web|date=2016-03-14|title=Jalan Hidup Perdana Menteri Negara Indonesia Timur|url=https://historia.id/politik/articles/jalan-hidup-perdana-menteri-negara-indonesia-timur-PzMOR|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2021-02-10}}</ref>, Perdana Menteri Ida Agung Gde Agung yang mundur sebagai bentuk protes terhadap terjadinya [[Agresi Militer Belanda II]]<ref>{{Cite book|last=Penerangan|first=Indonesia Departemen|date=1953|url=https://books.google.co.id/books?id=cnMSAAAAMAAJ&pg=PA122#v=onepage&q&f=false|title=Propinsi Sulawesi|publisher=Kementerian Penerangan|language=ms}}</ref> , Perdana Menteri Jusof Warrow yang mundur akibat dianggap tidak becus menangani kasus korupsi N.D Salewa hingga pembubaran kabinet bersamaan dengan bubarnya Negara Indonesia Timur yang melebur kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1950<ref>{{Cite web|last=Matanasi|first=Petrik|title=Contoh Gagal Negara Indonesia Timur|url=https://tirto.id/contoh-gagal-negara-indonesia-timur-bBf8|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-02-10}}</ref>.
== Akhir dari Parlemen NIT ==
|