Parlemen Indonesia Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adamkhatamy (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Adamkhatamy (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Parlemen Indonesia Timur''' adalah lembaga legislatif di [[Negara Indonesia Timur]] (NIT). Parlemen Negara Indonesia Timur dipimpin oleh perdana menteri dan berbagai kementerian, terdapat beberapa pergantian [[Kabinet Negara Indonesia Timur|kabinet selama berdirinya Negara Indonesia Timur]]. Negara Indonesia Timur mencakup seluruh wilayah Indonesia bagian timur meliputi Kepulauan Sunda Kecil, Celebes, Maluku tapi tidak termasuk Pulau Papua<ref>{{Cite web|date=2018-11-06|title=Negara Indonesia Timur|url=https://historia.id/politik/articles/negara-indonesia-timur-PRyX1|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2021-02-10}}</ref>. Parlemen Indonesia Timur dan [[Negara Indonesia Timur|Negara Indonesia Timu]]<nowiki/>r merupakan hasil dari pemikiran [[Hubertus Johannes van Mook|Herbertus Johannes van Mook]] yang ingin menerapkan konsep bentuk negara federal di bekas wilayah Hindia Belanda, dimana bentuk negara tersebut kemudian bernama [[Republik Indonesia Serikat]] sebagai hasil dari [[Konferensi Meja Bundar]] yang bertanggung jawab langsung kepada [[Juliana dari Belanda|Ratu Juliana]]<ref>{{Cite journal|last=Najamuddin|first=Najamuddin|last2=Bustan|first2=Bustan|date=2017-10-06|title=Terbentuknya Negara Indonesia Timur (NIT) Di Sulawesi Selatan 1946-1950|url=https://ojs.unm.ac.id/semnaslemlit/article/view/4046|journal=Seminar Nasional LP2M UNM|language=en-US|volume=2|issue=1}}</ref> sebagai pemimpin tertinggi Kerajaan Belanda.
 
== Latar Belakang Parlemen NIT ==
Setelah kekalahan Nippon Jepang dan berakhirnya [[Perang Dunia II|perang dunia kedua]] yang berujung pada [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|deklarasi kemerdekaan Republik Indonesia]] pada tanggal 17 Agustus 1945, pemerintah Hindia Belanda masih berupaya untuk kembali meneguhkan kekuasaannnya melalui pembentukan [[Republik Indonesia Serikat|Republik Indonesia Serikat.]] SalahRSalah satu peristiwa didalamnya adalah [[Konferensi Denpasar]] pada tanggal 18-24 Desember 1946 sebagai tindak lanjut dari [[Konferensi Malino]] yang digelar pada tanggal 14-25 Juli 1946. Konferensi Denpasar menjadi dasar pembentukan Parlemen Indonesia Timur dengan menetapkan Nadjmudin Daeng Salewa sebagai perdana menteri pertama.
 
== Parlemen NIT ==