Bioskop Menteng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 120:
Bioskop Menteng dirancang oleh arsitek Belanda [[Han Groenewegen|J.M. Groenewegen]]. Han Groenwegen termasuk di antara banyak orang Belanda yang pindah ke [[Hindia Belanda|Hindia]] untuk menghindari [[Depresi Besar]] di Eropa. Groenewegen melanjutkan sebagai seorang arsitek di Hindia saat dia mendirikan kantot konsultan [[Medan]], [[Sumatra]]. Groenewegen sangat aktif di Medan antara 1927 hingga [[Perang Dunia II]]. Seperti banyak warga negara Belanda di Indonesia, dia ditempatkan di sebuah kamp pengasingan Jepang. Setelah perang, Groenewegen memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Tidak seperti banyak koleganya, Groenewegen tetap berada di Indonesia setelah kemerdekaan negara tersebut.
 
Bioskop Menteng di Jakarta merupakan salah satu proyek pertama Groenewegen di Jakarta. Bioskop Menteng juga merupakan proyek bioskop pertama Groenewegen. Desainnya untuk bioskop sangat dipengaruhi oleh karya [[Willem Dudok]] misalnya [[Balai Kota Hilversum]], namun disesuaikan dengan iklim tropis Jakarta.<ref name="bonas">{{cite web |url=http://www.bonas.nl/tud/sites/hangroenewegen/index.htm |title=Han Groenewegen |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |date=2016 |website=BONAS |publisher=Stichting Bonas |access-date=November 25, 2016 |quote= }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Gedung bioskop memiliki kapasitas tempat duduk 1.088.<ref name="data">http://data.collectienederland.nl/detail/foldout/void_edmrecord/dcn_nai_10199</ref> Gedung ini membanggakan enam "alat pengisap dan pembuang udara" untuk mengatur kualitas udara di dalam gedung, suatu bentuk awal pengaturan suhu udara. Bioskop ini menampilkan mural Bali yang besar di aula utama yang luas, sebuah bar, restoran kafe dengan teras, dan sebuah toilet perempuan. Ada beberapa kelas tempat duduk dengan harga tiket yang sesuai.{{sfn|Merrillees|2015|p=87}}
 
Setelah selesainya Bioskop Menteng, Groenewegen menerima pekerjaan profesional lainnya untuk bioskop di Indonesia. Empat desainnya untuk bioskop diwujudkan, di antaranya ''Olympia Bioscoop'' di [[Medan]] (1952) dan ''Sovya Bioscoop'' di [[Bukittinggi]] (1957), kedua bioskop tersebut memiliki desain yang sangat mirip dengan Bioskop Menteng.