Bondan Gunawan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 0 sources and tagging 4 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 28:
Bondan lahir di Yogyakarta, [[24 April]] [[1948]]. Saat SMA ia aktif di Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI), sebuah organisasi beraliran [[nasionalis]] dan pro [[Bung Karno]]. Ketika kuliah di Jurusan Teknik Geologi [[UGM]], ia pernah menjadi fungsionaris Dewan Mahasiswa UGM dari tahun 1972 hingga 1975, ia juga aktif di [[Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia]] (GMNI). Ia adalah seorang [[geolog]] dan sempat menjadi dosen Fakultas Teknik Geologi dan Mineral [[Universitas Trisakti]] pada 1986 hingga 1989.<ref name="Bondan" /> Lalu ia pernah pula menjadi Rektor [[Universitas 17 Agustus 1945|Universitas 17 Agustus]]. Bondan bergabung dengan Kelompok Kerja Forum Demokrasi (Fordem) yang dipimpin oleh [[Gus Dur]] hingga akhirnya ia menjadi Ketua dari komunitas politik tersebut. Hal ini membuatnya dekat dengan Gus Dur sehingga ia pun kemudian diangkat menjadi Sekretaris Pengendalian Pemerintahan RI dan juga [[Sekretaris Negara]] menggantikan [[Alirahman]] yang selanjutnya mengundurkan diri.
Pada saat hari raya [[Idul Adha]] tahun 2000, Bondan diutus oleh Presiden [[Abdurrahman Wahid]] untuk bertemu dengan Panglima Angkatan [[Gerakan Aceh Merdeka]] (AGAM), [[Abdullah Syafi'i (GAM)|Teungku Abdullah Syafei]] dan menjadikannya sebagai pejabat pemerintah pusat pertama yang datang ke markas [[GAM]] dan bertemu dengan petingginya.<ref name="Bondan" /><ref>[http://www.acehloensayang.com/2011/12/wasiat-terakhir-tgk-abdullah-syafii.html Wasiat Terakhir Tgk. Abdullah Syafi'i (Rahimahullah)]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Pada malam tanggal 29 Mei 2000, Bondan mengadakan konferensi pers mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya. Pengunduran diri itu diduga terkait dengan kasus bobolnya dana Yayasan Bina Sejahtera (Yanatera) [[Bulog]] sebesar Rp 35 miliar yang melibatkan dirinya.<ref name="ganti" /> Namun ia membantah terlibat, ia beralasan pengunduran dirinya itu agar tidak membebani Presiden dengan masalah yang sedang dihadapinya.<ref>[http://www.library.ohiou.edu/indopubs/2000/05/31/0044.html Bondan: Bukan Saya Nggak Doyan Duit ...]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Ia kemudian digantikan oleh [[Djohan Effendi]].<ref name="ganti">[http://www.library.ohiou.edu/indopubs/2000/05/29/0057.html Bondan Digantikan Djohan Effendi]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Kehidupan pribadi ==
Istrinya Bondan, Heridiana telah meninggal pada 17 Maret 2011 yang lalu. Ia di karuniai memiliki tiga anak masing-masing bernama Purwendah Sekarhapsari, Bondan Kanumuyoso dan [[Putri Ayu Anisya]]. Salah satu anaknya, Putri Ayu Anisya sekarang menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah]] [[Tangerang Selatan]] (DPRD Tangsel) dari fraksi [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDI-P).<ref>{{Cite web|url=https://jakarta.tribunnews.com/2019/08/29/perempuan-termuda-di-dprtangsel-putri-ayu-ingin-patahkan-stigma|title=Perempuan Termuda di DPRTangsel: Putri Ayu Ingin Patahkan Stigma|website=Tribun Jakarta|language=id-ID|access-date=2020-01-14}}</ref> Selain itu, ia juga merupakan adik dari salah satu [[Pahlawan Revolusi]], [[Brigjen]] [[Katamso Darmokusumo]] yang tewas dalam peristiwa [[G30S/PKI]] di Yogyakarta.<ref name="Bondan">http://www.library.ohiou.edu/indopubs/2000/06/02/0103.html{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Referensi ==
|