Buddhisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zh3n fuk (bicara | kontrib)
Zh3n fuk (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Buddhisme}}
'''Agama Buddha''' lahir di negara [[India]], lebih tepatnya lagi di wilayah [[Nepal]] sekarang, sebagai reaksi terhadap [[agama]] [[Brahmanisme]]. Sejarah agama Buddha mulai dari abad ke-6 SM sampai sekarang dari lahirnya Buddha Siddharta Gautama. Dengan ini, ini adalah salah satu agama tertua yang masih dianut di dunia. Agama [[Buddha]] berkembang dengan unsur kebudayaan India, ditambah dengan unsur-unsur kebudayaan Helenistik (Yunani), Asia Tengah, Asia Timur dan Asia Tenggara. Dalam proses perkembangannya, agama ini praktis telah menyentuh hampir seluruh benua Asia dan telah menjadi agama mayoritas di beberapa negara Asia seperti Thailand, Singapura, Kamboja, Myanmar, Taiwan, dsb. Pencetusnya ialah [[Siddhartha Gautama]] yang dikenal sebagai [[Gautama Buddha]] oleh pengikut-pengikutnya. Ajaran Buddha sampai ke negara [[Tiongkok]] pada tahun [[399]] Masehi, dibawa oleh seorang [[bhiksu]] bernama [[Fa Hsien]]. Masyarakat Tiongkok mendapat pengaruhnya dari [[Tibet]] disesuaikan dengan tuntutan dan nilai lokal.
 
Setiap aliran Buddha berpegang kepada [[Tripitaka]] sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu ''[[Sutta Piṭaka]]'' (kotbah-kotbah Sang Buddha), ''[[Vinaya Piṭaka]]'' (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan ''[[Abhidhamma Piṭaka]]'' (ajaran hukum metafisika dan psikologi).
Baris 21:
== Moral Buddha ==
Sebagai mana agama [[Islam]] dan [[Kristen]] ajaran Buddha juga menjunjung tinggi nilai-nilai kemoralan. Nilai-nilai kemoralan yang diharuskan untuk umat awam umat Buddha biasanya dikenal dengan [[Pancasila (Buddha)|Pancasila]]. Kelima nilai-nilai kemoralan untuk umat awam adalah:
* Panatipata Veramani Sikkhapadam Samadiyami
* bertekad melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup.
* Adinnadana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
* bertekad melatih diri menghindari pencurian/mengambil barang yang tidak diberikan.
* Kamesu Micchacara Veramani Sikhapadam
* bertekad melatih diri menghindari melakukan perbuatan asusila
* Musavada Veramani Sikkhapadam Samadiyami
* bertekad melatih diri menghidari melakukan perkataan dusta
* Surameraya Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
* bertekad melatih diri menghindari makan makanan atau minuman yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran dan menimbulkan ketagihan.
 
yang artinya:
* aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup.
* aku bertekad akan melatih diri menghindari pencurian/mengambil barang yang tidak diberikan.
* aku bertekad akan melatih diri menghindari melakukan perbuatan asusila
* aku bertekad akan melatih diri menghidari melakukan perkataan dusta
* aku bertekad akan melatih diri menghindari makan makanan atau minuman yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran dan menimbulkan ketagihan.
 
Selain nilai-nilai moral di atas, agama Buddha juga amat menjunjung tinggi karma sebagai sesuatu yang berpegang pada prinsip sebab akibat. Kamma (bahasa Pali) atau Karma (bahasa Sanskerta) berarti perbuatan atau aksi. Guru Buddha dalam Nibbedhika Sutta; Anguttara Nikaya 6.63 menjelaskan secara jelas arti dari kamma:
 
”Para bhikkhu, cetana (kehendak)lah yang kunyatakan sebagai kamma. Setelah berkehendak, orang melakukan suatu tindakan lewat tubuh, ucapan atau pikiran.”
 
Jadi, kamma berarti semua jenis kehendak (cetana), perbuatan yang baik maupun buruk/jahat, yang dilakukan oleh jasmani (kaya), perkataan (vaci) dan pikiran (mano), yang baik (kusala) maupun yang jahat (akusala).
 
Kamma atau sering disebut sebagai Hukum Kamma merupakan salah satu hukum alam yang berkerja berdasarkan prinsip sebab akibat. Selama suatu makhluk berkehendak, melakukan kamma (perbuatan) sebagai sebab maka akan menimbulkan akibat atau hasil. Akibat atau hasil yang ditimbulkan dari kamma disebut sebagai Kamma Vipaka.
 
== Aliran Buddha ==
Baris 32 ⟶ 47:
# [[Buddha Mahayana]]: [[Zen]]
# [[Buddha Vajrayana]]
 
 
 
Baris 93 ⟶ 107:
Dalam Theravada terdapat 2 jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai [[Pencerahan Sempurna]] yaitu [[Jalan Arahat]] (Arahatship) dan [[Jalan Kebuddhaan]] (Buddhahood).
 
== WaisakHari Raya ==
Terdapat empat hari raya besar dalam Agama Buddha. Namun satu-satunya yang dikenal luas masyarakat adalah Hari Raya Trisuci [[Waisak]], sekaligus satu-satunya hari raya umat Buddha yang dijadikan hari libur nasional Indonesia setiap tahunnya.
Penganut Buddha merayakan [[Hari Waisak]] yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Pencerahan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha mangkat mencapai Nibbana/Nirwana.
 
* Waisak
Penganut Buddha merayakan [[Hari Waisak]] yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian PencerahanPenerangan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha mangkatwafat atau mencapai Nibbana/Nirwana. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta
 
* Kathina
Hari raya Kathina merupakan upacara persembahan jubah kepada Sangha setelah menjalani Vassa. Jadi setelah masa Vassa berakhir, umat Buddha memasuki masa Kathina atau bulan Kathina. Dalam kesempatan tersebut, selain memberikan persembahan jubah Kathina, umat Buddha juga berdana kebutuhan pokok para Bhikkhu, perlengkapan vihara, dan berdana untuk perkembangan dan kemajuan agama Buddha.
 
* Asadha
Kebaktian untuk memperingati Hari besar Asadha disebut Asadha Puja / Asalha Puja. Hari raya Asadha, diperingati 2 (dua) bulan setelah Hari Raya Waisak, guna memperingati kejadian yang menyangkut kehidupan Sang Buddha dan Ajarannya, yaitu untuk pertama kali Sang Buddha membabarkan Dharmanya pada 5 pertapa (Panca Vagiya). Kelima pertapa tersebut adalah Kondanna, Bhadiya, Vappa, Mahanama dan Asajji, dan sesudah mendengarkan khotbah Dharma, mereka mencapai arahat, dan terbentuklah Arya Sangha (Persaudaraan Para Bhikkhu Suci).
 
* Magha Puja
Tempat ibadah agama Buddha disebut [[vihara]].
Hari Besar Magha Puja memperingati disabdakannya Ovadha Patimokha, Inti Agama Buddha dan Etika Pokok para Bhikkhu. Sabda Sang Buddha dihadapan 1.250 Arahat yang kesemuanya arahat tersebut ditasbihkan sendiri oleh Sang Buddha (Ehi Bhikkhu), yang kehadirannya itu tanpa diundang dan tanpa ada perjanjian satu dengan yang lain terlebih dahulu, Sabda Sang Buddha bertempat di Vihara Veluvana, Rajagaha.
Tempat ibadah agama Buddha disebut [[viharaVihara]].
 
== Lihat pula ==
Baris 119 ⟶ 144:
* [http://www.walubi.or.id/ Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi)]
* [http://www.what-buddha-taught.net/index2.htm#Indonesia Buddha dan DhammaNya]
* [http://www.bhagavant.com/home.php/ bhagavant.com (Ajaran Buddha Gautama)]
* [http://www.samaggi-phala.or.id/ Samaggi Phala (Buddhist Information Network)]
 
{{Link FA|ar}}