Bunuh diri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210209)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
[[Penyalahgunaan obat]] adalah [[faktor risiko]] bunuh diri paling umum kedua setelah [[depresi mayor]] dan [[gangguan bipolar]].<ref>{{cite book|last=Perrotto|first=Jerome D. Levin, Joseph Culkin, Richard S.|title=Introduction to chemical dependency counseling|year=2001|publisher=Jason Aronson|location=Northvale, N.J.|isbn=978-0-7657-0289-0|pages=150–152|url=http://books.google.com/?id=felzn3Ntd-cC&pg=RA1-PA151}}</ref> Baik penyalahgunaan obat kronis maupun [[kecanduan obat|kecanduan akut]] saling berhubungan satu sama lain.<ref name=Drug2011/><ref name=Fadem2004/> Bila digabungkan dengan kesedihan diri, misalnya [[kesedihan|ditinggalkan seseorang yang meninggal]], risiko tersebut semakin meningkat.<ref name=Fadem2004>{{cite book|last=Fadem|first=Barbara|title=Behavioral science in medicine|year=2004|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|location=Philadelphia|isbn=978-0-7817-3669-5|page=217|url=http://books.google.ca/books?id=KB-g-oBfApsC&q=217}}</ref> Selain itu, penyalahgunaan obat berkaitan dengan gangguan kesehatan jiwa.<ref name=Drug2011/>
<!--Obat Sedatif (EtOH, benzodiazepine, opioid)-->
Saat melakukan bunuh diri, kebanyakan orang berada dalam pengaruh [[sedatif|obat yang bersifat sedatif-hipnotishipnotik]] (misalnya alkohol atau benzodiazepine)<ref name=Youssef2008>{{cite journal |author=Youssef NA, Rich CL |title=Does acute treatment with sedatives/hypnotics for anxiety in depressed patients affect suicide risk? A literature review |journal=Ann Clin Psychiatry |volume=20 |issue=3|pages=157–69 |year=2008|pmid=18633742 |doi=10.1080/10401230802177698 |url=}}</ref> dengan adanya alkoholisme pada sekitar 15% sampai 61% kasus.<ref name=Drug2011/> Negara-negara dengan angka penggunaan alkohol tinggi dan memiliki jumlah bar lebih banyak secara umum juga memiliki risiko terjadinya bunuh diri lebih tinggi<ref name=ETOH2006/> yang keterkaitannya terutama berhubungan dengan penggunaan [[minuman beralkohol hasil distilasi]] ketimbang jumlah total alkohol yang digunakan.<ref name=Drug2011/> Sekitar 2.2–3.4% dari mereka yang pernah dirawat karena menderita alkoholisme pada suatu waktu dalam kehidupan mereka meninggal dengan cara bunuh diri.<ref name=ETOH2006>{{cite journal|last=Sher|first=L|title=Alcohol consumption and suicide.|journal=QJM : monthly journal of the Association of Physicians|date=2006 Jan|volume=99|issue=1|pages=57–61|pmid=16287907|doi=10.1093/qjmed/hci146}}</ref> Pecandu alkohol yang melakukan percobaan bunuh diri biasanya pria, dalam usia tua, dan pernah melakukan percobaan bunuh diri pada masa lampau.<ref name=Drug2011/> Antara 3 hingga 35% kematian pada kelompok pemakai heroin diakibatkan oleh bunuh diri (kira-kira 14 kali lipat lebih besar dibandingkan kelompok yang tidak memakai heroin).<ref>{{cite journal |author=Darke S, Ross J |title=Suicide among heroin users: rates, risk factors and methods|journal=Addiction |volume=97 |issue=11 |pages=1383–94 |year=2002|month=November |pmid=12410779 |doi= 10.1046/j.1360-0443.2002.00214.x|url=http://onlinelibrary.wiley.com/resolve/openurl?genre=article&sid=nlm:pubmed&issn=0965-2140&date=2002&volume=97&issue=11&spage=1383}}</ref>
<!--Obat Stimulan -->
Penyalahgunaan [[kokain]] dan [[methamphetamine]] memiliki korelasi besar terhadap bunuh diri.<ref name=Drug2011/><ref>{{cite journal|last=Darke|first=S|coauthors=Kaye, S; McKetin, R; Duflou, J|title=Major physical and psychological harms of methamphetamine use.|journal=Drug and alcohol review|date=2008 May|volume=27|issue=3|pages=253–62|pmid=18368606|doi=10.1080/09595230801923702}}</ref> Mereka yang menggunakan kokain memiliki risiko terbesar saat berada dalam fase sakaw.<ref>{{cite book|last=Jr|first=Frank J. Ayd,|title=Lexicon of psychiatry, neurology, and the neurosciences|year=2000|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|location=Philadelphia [u.a.]|isbn=978-0-7817-2468-5|page=256|url=http://books.google.ca/books?id=ea_QVG2BFy8C&q=256|edition=2nd ed.}}</ref> Mereka yang menggunakan [[penyalahgunaan inhalansia|inhalansia]] juga memiliki risiko besar dengan sekitar 20% di antaranya mencoba melakukan bunuh diri pada suatu waktu dan lebih dari 65% pernah berpikir untuk melakukannya.<ref name=Drug2011/> [[Merokok tembakau|Merokok]] memiliki keterkaitan dengan risiko bunuh diri.<ref name=Hughes2008>{{cite journal|last=Hughes|first=JR|title=Smoking and suicide: a brief overview.|journal=Drug and alcohol dependence|date=2008 Dec 1|volume=98|issue=3|pages=169–78|pmid=18676099|doi=10.1016/j.drugalcdep.2008.06.003}}</ref> Tidak ada bukti yang cukup kuat mengapa ada keterkaitan tersebut; namun hipotesis menyatakan bahwa mereka yang memiliki kecenderungan merokok juga memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri, bahwa merokok menyebabkan masalah kesehatan sehingga mendorong seseorang untuk mengakhiri hidupnya, dan bahwa merokok mempengaruhi kimia otak hingga menyebabkan kecenderungan bunuh diri.<ref name=Hughes2008/> Meski demikian, [[Ganja/Cannabis]] sepertinya tidak secara tunggal menyebabkan peningkatan risiko.<ref name=Drug2011/>