Carlos Menem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Presiden: bentuk baku
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 51:
Menem yang berkampanye sebagai seorang pemberontak di dalam partainya sendiri dan memenangkan pemilihan pendahuluan. Pada [[1989]] ia terpilih menjadi presiden, menggantikan [[Raúl Alfonsín]]. Kampanyenya berpusat pada janji-janji kabur berupa ''revolusi produktif'' dan ''salariazo'' (jargon untuk kenaikan gaji yang besar), yang ditujukan kepada [[kelas pekerja]], pendukung tradisional [[Partai Peronis]].
 
Ia naik takhta di tengah-tengah krisis ekonomi besar yang ditandai oleh [[hiperinflasi]] dan [[resesi]]. Setelah serangkaian upaya yang gagal, Menteri Keuangan [[Domingo Cavallo]] memperkenalkan serangkaian pembaruan dan mengikat nilai [[peso Argentina]] dengan [[dolar Amerika]]. [[Swastanisasi]] perusahaan-perusahaan pelayanan umum (termasuk perusahaan minyak, kantor pos, telepon, gas, listrik dan perusahaan air) dan arus dana [[investasi asing langsung]] yang besar-besaran menolong menjinakkan [[inflasi]] (dari 5.000% setahun pada akhir [[1980-an]] hingga praktis nol pada awal [[1990-an]]) dan untuk memperbaiki ekonomi, tetapi semua itu harus dibayar dengan tingkat [[pengangguran]] yang cukup besar. Pada [[1991]] ia menolong mendirikan pasaran bebas [[Mercosur]]. Keberhasilan Menem untuk memperbaiki ekonomi menjadikan negara itu salah satu pelaku terbaik di Amerika Latin. Sejak 199- hingga 1994, PDB meningkat dengan rekor 35% (http://www.indec.mecon.ar/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160221215704/http://www.indec.mecon.ar/ |date=2016-02-21 }}) yang menolongnya terpilih kembali ke dalam jabatan kepresidenan dengan mayoritas besar.
 
Namun sukses awal dari mengikat peso Argentina dengan dolar (ketika nilai dolar jatuh) diikuti oleh meningkatnya kesulitan-kesulitan ekonomi ketika dolar mulai bangkit sejak [[1995]] di pasaran internasional. Utang eksternal yang tinggi juga menyebabkan meningkatnya masalah-masalah ketika krisis finansial yang memengaruhi negara-negara lain ([[Krisis Tequila]]) di Meksiko, Krisis Asia, kegagalan Rusia untuk membayar utangnya pada 1998) menyebabkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi pula untuk Argentina. Beberapa tahun kemudian setelah mandatnya berakhir, ikatan dengan dolar itu terbukti tidak dapat dipertahankan, meskipun ada dukungan pinjaman besar-besaran dari [[Dana Moneter Internasional]], dan harus ditinggalkan pada [[2002]], dengan [[krisis ekonomi Argentina (1999-2002)|akibat yang menghancurkan]] terhadap [[ekonomi Argentina]].