Kambisus II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 46:
 
Firaun Mesir saat ini adalah [[Amasis II]] yang telah memerintah sejak 570.{{sfn|Briant|2002|p=51}} Sekutunya, [[Polikrates]], seorang penguasa Yunani di Samos, menimbulkan ancaman yang cukup besar bagi Akhemeniyah dan telah meluncurkan beberapa serangan.{{sfn|Briant|2002|p=52}} Namun, Polikrates akhirnya meninggalkan sekutu Mesirnya, dan mengulurkan tangan pada Kambisus, yang rencananya dia ketahui dengan baik.{{sfn|Briant|2002|p=51}} Perubahan persekutuan yang tiba-tiba tidak diragukan lagi karena kedudukannya yang tidak nyaman, dengan pihak [[Sparta]] meningkatkan kekuatan untuk melawannya, dan meningkatnya permusuhan dari beberapa bangsawan Samian yang lebih memilih bekerja sama dengan Mesir. Mantan sekutu Amasis II lainnya, Phanes dari [[Halikarnasos]] yang merupakan pemimpin militer [[Karia]] juga bergabung dengan Kambisus setelah melarikan diri dari pembunuh yang dikirim oleh Amasis II.{{sfn|Briant|2002|p=53}} Kambisus, sebelum memulai penyerangan ke Mesir, telah merebut [[Siprus]] dari Amasis II, yang dilaporkan merupakan pukulan telak bagi Amasis II.{{sfn|Briant|2002|p=51}}
 
Pada 526 SM, Amasis II mangkat dan melemahkan kedudukan Mesir. Takhta Mesir sendiri diwariskan pada putranya, [[Psamtik III]].{{sfn|Briant|2002|p=52}} Sementara itu, Kambisus telah membuat persiapan penting untuk pasukannya dengan meletakkan dasar untuk angkatan laut Iran, yang sangat penting untuk menaklukkan Mesir. Angkatan laut diciptakan oleh orang-orang dan peralatan dari [[Bangsa Fenisia|Fenisia]] dan [[Asia Kecil]]. Selama perjalanannya ke Mesir, Kambisus membuat perjanjian dengan bangsa Arab yang menguasai daerah gurun antara Gaza dan perbatasan Mesir. Perjanjian ini memberi Kambisus cukup air untuk tiba di Sungai Nil.{{sfn|Briant|2002|p=53}} Hal ini juga membuka jalan bagi Kambisus untuk memperluas kekuasaannya atas kawasan antara Mesir dan Persia, termasuk Gaza, wilayah komersial terkemuka yang menyamai Sardis di Lydia. Wilayah itu menjadi markas ekspedisi Iran ke Mesir.{{sfn|Briant|2002|pp=53–54}}
 
== Rujukan ==