Universitas Darussalam Gontor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
AthvHA (bicara | kontrib)
Major edit on summary of History of UNIDA Gontor, update on university's status of accreditation.
Tag: menambah tag nowiki VisualEditor
Baris 36:
| academic_staff =
| administrative_staff =
| students =5123
| undergrad =
| postgrad =
| doctoral =
| other_students = {{sup|a}}
| city = [[Ponorogo]]
| state =
Baris 57 ⟶ 56:
}}
 
'''Universitas Darussalam Gontor''', atau disingkat UNIDA Gontor, merupakan sebuah [[universitas]] swasta berbasis [[pesantren]] terletak di daerah [[Ponorogo]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Universitas iniDarussalam unik karenaGontor menerapkan sistem asrama (''boarding system'') yanguntuk didesainmendukung untuklingkungan pembelajaran yang efektif dan efisien. DiMengikuti dalamtradisi sistem[[Pondok asramaModern Darussalam Gontor]], UNIDA Gontor menetapkan Bahasa Arab dan Inggris digunakan sebagai pengantar pengajaran dan bahasa komunikasi diuntuk antaraseluruh dosen dan''civitas mahasiswaacademica''. DiSistem dalamasrama sistempada asramaUNIDA pulaGontor aktivitasmendukung keilmuanperpaduan antaran kegiatan olah zikir (ibadah), kerohanianolah fikir (akademik), kewirausahaanolah dilaksanakanrasa dengan(seni) dan olah mudahraga. DenganUNIDA sistemGontor asramaterakreditasi terciptapada komunitastahun dan2020 daridengan komunitasstatus terbentuk''Baik tradisiSekali'', keilmuanberdasarkan surat keputusan No. 1035/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2020.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=2020|title=Profil Perguruan Tinggi: Universitas Darussalam Gontor|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_pt/NzE1MjUzRDItQkFGQS00MjlBLTlGRjctQTg1QjM0RkY5NTVE|website=Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDikti) - Kemendikbud|access-date=}}</ref>
 
== Sejarah ==
Universitas Darussalam merupakanGontor tidak lepas dari cita-cita tiga orang ''<nowiki/>'ulama'' pendiri [[Pondok Modern Darussalam Gontor]], yaitu K.H. AhmadImam Sahal,Zarkasyi ,K.H. ZainuddinAhmad FannaniSahal, dan K.H. ImamZainuddin ZarkasyiFannani (dikenaldikemudian kemudianhari dikenal sebagai Trimurti). DenganDidirikan dengan modal tanah warisan orang tua, ditambahdan dana secukupnya, mereka pada tahun 1926 dengan tekad yang kuat mulai membukadibuka lembaga pendidikan rendah yang disebut ''Tarbiyatul AtfalAthfal.'' yangDengan kemudianantusiasme masyarakat sekitar Desa Gontor untuk belajar agama, pada tahun 1936 ditingkatkan''Tarbiyatul Athfal'' dikembangkan menjadi lembaga pendidikan menengah yaitu ''Kulliyatul MuálliminMu'allimin al-Islamiyyah'' (KMI).
 
Sistem pendidikan ''Kulliyyatul Mu'allimin al-Islamiyyah'' bervisi mencetak kader guru-guru Islam, sesuai dengan spirit Trimurti pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu berdakwah melalui pendidikan. Sistem pendidikan ini merupakan terobosan sistem pendidikan yang secara khusus didesain oleh K.H. Imam Zarkasyi, sebagai hasil dari "safari belajar" di institusi-institusi pendidikan Islam terkemuka saat itu. Salah satu aspek terobosan ini adalah menjadikan pendidikan agama dan sains terintegrasi: ''"Agama 100% Sains 100%"'' .
Meski KMI telah dirasa berkembang dengan pesat, namun usaha menuju universitas terus bergelora. Maka pada tahun 1942 usaha pertama yang dapat dilakukan adalah mendirikan pendidikan tinggi yang disebut Underbow dan Bovenbow sebagai lanjutan bagi para tamatan KMI. Namun karena situasi penjajahan program itu tidak dapat berlanjut.
 
Setelah KMI mengalami perkembangan pesat, Trimurti mengarahkan usaha menuju pendirian lembaga pendidikan yang lebih tinggi. Dengan visi demikian, pada tahun 1942 dibuka program pendidikan tinggi yang disebut dengan ''Underbow'' dan ''Bovenbow'' sebagai lanjutan untuk lulusan KMI. Kelanjutan program tersebut terhenti, karena kondisi penjajahan yang tidak memungkinkan penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang efektif.
Setelah kemerdekaan dan dirasa kegiatan pendidikan telah berjalan normal, para pendiri Pondok Modern Darussalam mencoba terus berusaha merealisir cita-cita mendirikan universitas. Maka pada tahun 1958, mereka bertekad bulat mewakafkan lembaga pendidikan yang mereka dirikan kepada umat Islam dan dengan demikian lembaga pendidikan ini bukan lagi milik para pendiri dan keluarganya. Di dalam Piagam Penyerahan Wakaf tersebut tertulis dengan jelas cita-cita Trimurti yaitu agar Pondok Modern Gontor yang diwakafkan dikembangkan menjadi universitas Islam yang berarti dan bermutu serta menjadi pusat pengkajian Islam dan Bahasa Arab.
 
Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan, kegiatan belajar mengajar Pondok Darussalam mulai berlangsung lebih efektif. Trimurti meneruskan proses realisasi pendirian universitas. Pada tahun 1958, Trimurti dengan resmi mewakafkan Pondok Darussalam Gontor untuk umat Islam, baik nasional dan internasional. Wakaf ini, tidak hanya berupa harta materiil, namun juga meliputi ideologi, falsafah dan ''sunnah''/tradisi yang hidup didalam Pondok Modern Darussalam Gontor dan institusi institusi yang kelak berada dibawah naungannya. Dengan demikian, pondok pesantren menjadi hak dan kewajiban yang harus ditanggung untuk kemajuan dan kemaslahatan bangsa Indonesia khususnya, dan umat Islam dunia umumnya. Di dalam Piagam Penyerahan Wakaf tersebut tertulis dengan jelas cita-cita Trimurti yaitu:<blockquote>''"..agar Pondok Modern Gontor yang diwakafkan dikembangkan menjadi '''universitas Islam''' yang '''berarti dan bermutu''' serta menjadi pusat pengkajian Islam dan Bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran."''<ref>{{Cite book|last=|first=|date=1959|url=|title=Piagam Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor|location=|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref></blockquote>Maka dengan diresmikannya status wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor, Trimurti dan Keluarganya tidak akan mewarisi atau memperoleh keuntungan apapun dari Pondok, dan kepengurusan pondok diserahkan kepada Badan Wakaf yang dibentuk sebagai perwakilan dari umat Islam yang ditunjuk oleh Trimurti. Proses pendirian Universitas Darussalam Gontor menjadi suatu misi utama yang mesti dipenuhi oleh Badan Wakaf. Sistem wakaf ini, bersama dengan sistem pendidikan terobosan yang belum pernah dipakai di pesantren ''salaf'' manapun, dan juga falsafah dan ''sunnah'' yang baku, membuat Pondok Darussalam digelari dengan julukan ''Modern''.
Sebagai wakif, para pendiri Pondok Modern Darussalam masih terus berupaya merealisasikan cita-cita mereka. Untuk itu, pada tanggal 1 Rajab 1383/17 November 1963 dimulailah langkah menuju cita-cita itu yaitu mendirikan Instiitut Pendidikan Darussalam (IPD). Karena keterbatasan sumber daya maka IPD baru dapat membuka dua fakultas, Ushuluddin dan Tarbiyah. Dalam pidato peresmiannya, K.H. Imam Zarkasyi selaku pejabat Rektor, menyatakan bahwa institut ini harus menjadi seperti Universitas al-Azhar di Mesir yang selama berabad-abad terus berjalan sebagai pusat studi Islam di dunia dan tetap bertahan seiring dengan perubahan waktu. Dia juga berharap agar Institut ini mengikuti jejak Aligarh Muslim University di India yang merupakan simbol kebangkitan Islam karena mengintegrasikan ilmu pengetahuan Islam dan sains. Selain itu, dia juga berharap agar pengasuh dan dosen-dosennya berjiwa ikhlas seperti para ulama di Shanggit, Afrika. Dengan kekuatan itu semua, Perguruan Tinggi di Gontor diharapkan dapat meniru Shantiniketan pada abad lalu yang mengajar dunia dari tempat terpencil yang damai.
 
SebagaiDengan status wakif''waqif'', paraTrimurti pendiri Pondok Modern Darussalam masihGontor terusmeneruskan berupaya merealisasikanrealisasi cita-cita mereka. Untuk itu, pada tanggal 1 Rajab 1383/17 Novemberyang 1963bertepatan dimulailahdengan langkah17 menujuNovember cita-cita1963 itudiresmikan yaitupendirian mendirikan InstiitutInstitut Pendidikan Darussalam (IPD). KarenaDengan keterbatasantenaga sumberdan dayadukungan makafinansial IPDyang baruada, dapatIPD mampu membuka dua2 fakultas, ''Ushuluddin'' dan ''Tarbiyah''. Dalam pidato peresmiannya, K.H. Imam Zarkasyi selakuyang saat pendiriannya mengemban amanah sebagai pejabat Rektor, menyatakan bahwadalam institutPidato iniPeresmian IPD bahwa IPD harus dikembangkan sehingga menjadi pusat studi Islam bertaraf internasional seperti [[Universitas Al-Azhar|Universitas al-Azhar]] di Mesir yang selama berabad-abadratusan terustahun berjalantetap sebagaiberdiri pusatkokoh studidan Islammengikuti dizaman. duniaDisamping danitu, tetapIPD bertahanjuga seiringmenjadi denganpusat perubahanpengkajian waktu.yang Diamengintegrasikan jugailmu berharapIslam agardan InstitutSains, iniseperti mengikuti jejak[[:en:Aligarh_Muslim_University|Universitas Aligarh Muslim University]] di India yang merupakan simbol kebangkitan Islam karena mengintegrasikan ilmu pengetahuan Islam dan sains. SelainKegiatan itu,kehidupan diadalam jugaIPD, berharapharuslah agardilandaskan pengasuhdengan danrasa dosen-dosennyaikhlas berjiwa(''sepi ikhlasing pamrih'') seperti parayang telah dilakukan oleh 'ulama dipengasuh Madrasah Shanggit (''Shinqit''), Afrikadi Mauritania, yang dikenal dengan keikhlasan dan kedermawanan. Dengan kekuatan itu semua, Perguruan Tinggi di Gontor tersebut diharapkan dapat meniru [[Shantiniketan]] pada abad lalu yang mengajar dunia dari tempat terpencil yang damai, yang kelak melahirkan cendekiawan besar [[Rabindranath Tagore]].
Hingga tahun 1985, pada saat K.H. Imam Zarkasyi (pendiri terakhir) wafat, IPD masih belum dapat meningkat menjadi universitas meskipun terus menamatkan sarjana-sarjana dalam kedua bidang di atas. Pada tahun 1994, Institut menempuh langkah kecil dengan mendirikan Fakultas Syariáh dan dengan itu, IPD diberi nama baru yaitu Institut Studi Islam Darussalam (ISID). Dua tahun kemudian yaitu tahun 1996, ISID menempati kampus baru di Siman, Ponorogo. Dengan berdirinya kampus baru yang terpisah dari kampus KMI, maka ISID mulai berjalan intensif, mandiri, dan terpadu. Bahkan pada tahun 2010, ISID berhasil membuka Program Pascasarjana. Sementara Program Studi (Prodi) pada setiap fakultas terus ditambah dan dibenahi sehingga menjadi terakreditasi.
 
Pada tahun 1994, IPD mendirikan Fakultas Syari'ah dan berganti nama menjadi Institut Studi Islam Darussalam (ISID). Pada tahun 1996, kampus ISID menempati kampus baru di Siman, Ponorogo. Dengan berdirinya kampus baru yang terpisah dari kampus KMI, maka ISID mulai berjalan intensif, mandiri, dan terpadu. Pada tahun 2010, ISID membuka Program Pascasarjana. Dan sejak itu, Program Studi (Prodi) pada setiap fakultas terus ditambah dan dibenahi.

Pembangunan kampus baru di Siman juga telah membuka peluang yang lebih besar untuk merealisasikan amanat ''waqaf'' para pendiri Pondok Modern Gontor, yaitu mendirikan universitas. Maka, berdasarkan keputusan Badan Wakaf dan instruksi Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, pada tahun 2013 Panitia Pendirian Universitas Darussalam Gontor dibentuk. Dengan kerja keras, bantuan berbagai pihak, dan dukungan penuh Pimpinanumat Pondok Modern GontorIslam, Universitas Darussalam Gontor telah resmi berdiri dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 197/E/O/2014 tentang Izin Pendirian Universitas Darussalam Gontor tertanggal 4 Juli 2014. Kemudian, pada hari Sabtu, 18 September 2014, diadakan acara Peresmian Universitas Darussalam Gontor di Gedung Pertemuan Pondok Modern Gontor.<ref> https://www.gontor.ac.id/institut-studi-islam-darussalam </ref>
 
== Program Akademik ==
Baris 79 ⟶ 80:
==== Fakultas Ushuluddin ====
 
* [[PerbandinganStudi]] [[Agama Agama]]
* [[Akidah'Aqidah]] dan [[Filsafat Islam]]
* [[Ilmu]] [[al-Quran]] dan [[Tafsir]]
 
Baris 87 ⟶ 88:
* [[Pendidikan]] [[Agama]] [[Islam]]
* [[Pendidikan]] [[Bahasa Arab]]
* [[Tadris]] [[Bahasa Inggris]]
 
==== Fakultas Syariah ====
* [[Perbandingan]] [[Madzhab]] dan [[Hukum]]
* [[Hukum]] [[Ekonomi IslamSyariah]]
 
==== Fakultas Ekonomi dan Manajemen ====
 
* [[Ekonomi Islam]]
* [[Manajemen]] [[Bisnis]]
 
==== Fakultas Humaniora ====