Perang Besar Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 413:
Pada tahun 1814, Sultan Kacirebonan I Muhammad Chaeruddin II meninggal dunia<ref name="dadangsilang">Kusnandar, Dadang. 2012. Cirebon : Silang Peradaban. [[Bandung]] : Gapura Publishing</ref>.
 
Pada tahun 1815 [[Thomas Stamford Raffles|Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles]] menaikan uang pensiun untuk Sultan Sepuh Joharuddin dan Sultan Anom Komaruddin I sebesar 8.000 Rijksdaalder per tahun, sementara janda Sultan Kacirebonan I yaitu Ratu Resmininingpuri yang merupakan wali bagi anaknya yang bernama Pangeran Madenda (PM) Hidayat<ref name="dadangsilang" /> diberikan tunjangan sebesar 600 Rijksdaalder per tahun<ref name=":1" />, kenaikan uang pensiun bagi Sultan Sepuh Joharuddin dan Sultan Anom Komaruddin I dilakukan seiring dengan reformasi agraria yang dilakukan secara menyeluruh di Cirebon, Banten dan wilayah lainnya<ref name="hazmirullah" />. Pemberian kenaikan tunjangan pensiun bagi Sultan Sepuh Joharuddin dan Sultan Anom Komaruddin I dilakukan untuk mencegah para Sultan dari memeras rakyatnya dan hanya bergantung hidup dari upeti-upeti yang dikirimkan oleh masyarakat, selain kenaikan uang pensiun, [[Thomas Stamford Raffles|Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles]] juga memberikan lahan persawahan bebas pajak yang secara jelas ditentukan batas-batasnya.
 
==== Masa akhir kekuasaan Britania dan berkuasanya kembali Belanda ====