Telaga Warna (Puncak, Bogor): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 41:
Namun setelah mengijak masa kegadisannya, nampaklah peragai sang putri yang bertolak belakang dengan kecantkan paras yang dimilikinya. Ia kerap menjadi anak yang melawan dan tidak patuh terhadap apa yang diperintahkan kedua orang tuanya.<ref name=":1" />
Hingga puncaknya, terjadilah peristiwa yang dipercaya menjadi awal munculnya telaga warna. sedih kadena hadiah yang diberikan kepada sang putri tidak diterima dengan semestinya.<ref name=":1" />
Ratu Purbamana pun tak kuasa menahan cucuran air mata dan terus menangis sejadi-jadinya hingga air matanya tumpah ruah menenggelamkan seluruh kerajaan yang sekarang menjadi telaga warna,<ref name=":1" />
== Kawasan Konservasi<ref name=":0">{{Cite journal|last=Sari|first=Ria Puspita|year=2011|title=Strategi Pengembangan Usaha Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna Puncak - Bogor|url=http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/47693/1/H11rps.pdf|journal=|volume=|issue=|pages=|doi=}}</ref> ==
|