Perang Besar Cirebon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 402:
==== Kegagalan Nairem, penangkapan Bagus Rangin dan hukuman mati ====
Pencarian terhadap Bagus Rangin dan kelompoknya yang berhasil melarikan diri dilakukan pemerintah kolonial Britania dengan menyisir desa desa di sekitar [[Bantarjati, Kertajati, Majalengka|Bantarjati]] seperti desa [[Biyawak, Jatitujuh, Majalengka|Biyawak]] dan desa [[Jatitujuh, Jatitujuh, Majalengka|Jatitujuh]], fasilitas umum dan rumah-rumah warga yang ada di desa-desa tersebut dibakar, wanita dan anak-anak kemudian dibawa ke [[Indramayu]] untuk dijadikan tahanan namun Bagus Rangin dan kelompoknya tersebut belum dapat ditemukan, operasi militerpun terus dilakukan di desa-desa lainnya yang diduga sebagai tempat persembunyian Bagus Rangin dan kelompoknya, termasuk di desa [[Kedongdong, Susukan, Cirebon|Kedongdong]]<ref name="opan" />. Adanya perang besar antara Hindia Belanda dan Britania atau yang dikenal dengan nama perang jawa Britania-Belanda tidak begitu menguntungkan gerakan perjuangan ini, terbukti dengan ditemuinya kegagalan setelah gerombolan yang dipimpin oleh Nairem yang merupakan seorang Demang dari Pagadangan (Supali Kasim seorang budayawan asal Indramayu berpendapat bahwa yang dimaksud wilayah Pagadangan kemungkinan adalah [[Pekandangan, Indramayu, Indramayu|Pekandangan]]<ref name="kasimbagus" />) dapat dikalahkan pada tanggal 25 Juni 1812<ref name="thornconquest" /> kemudian Bagus Rangin dan para pengikutnya dapat ditangkap oleh pemerintah Britania pada tanggal 27 Juni [[1812]] di [[Panongan, Palimanan, Cirebon|desa Panongan]]<ref name="bochari" /> (namun menurut keterangan Mayor William Thorn yang dituangkan dalam catatannya ''Memoir of the Conquest of Java'' yang diterbitkan pada 1815 beliau menjelaskan bahwa Bagus Rangin ditangkap bersama dengan keponakannya yang bernama Bagus Manuk dan pamannya yaitu Grissen atau Sidja Djuda ditangkap pada tanggal 28 Juni 1812<ref name="thornconquest">Thorn, William. 1815. Memoir of the Conquest of Java, With the Subsequent Operations of the British Forces, in the Oriental Archipelago. To which is Subjoined a Statistical and Historical Sketch of Java with an Account of Its Dependencies. [[London]] : Thomas Egerton</ref>) dan dihukum mati di desa Karang Sambung (dahulu merupakan tempat penyebrangan ramai yang menghubungkan sisi barat dan timur sungai Cimanuk) pada tanggal 12 Juli 1812
==== Reformasi agraria oleh [[Thomas Stamford Raffles|Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles]] ====
Pada tanggal 14 Juni 1813, [[Thomas Stamford Raffles|Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles]] menyatakan akan merubah secara radikal sistem di tanah Jawa, tiga poin utama dalam skema reformasi agraria oleh [[Thomas Stamford Raffles|Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles]] yaitu<ref name="hazmirullah" /> ;
* Penghapusan ''verplichte leverantie'' atau pengiriman paksa produk tertentu (seperti kewajiban upeti dan kewajiban pengiriman barang komoditas dengan harga yang tidak memadai) serta penghapusan semua layanan feodal dengan memberikan kebebasan dalam hal budi daya dan perdagangan.
* Pengawasan tanah secara langsung dengan mengumpulkan pendapatan dan sewa tanpa intervensi dari bupati, kewenangan bupati difokuskan hanya kepada tugas pelayanan publik.
* Penyewaan tanah diasumsikan dalam bentuk perkebunan dan disewakan hanya untuk jangka menengah.
[[Thomas Stamford Raffles|Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles]] merasa perlu agar secepatnya melakukan pengambilalihan kepemilikan lahan dari para penguasa setempat, dimana pada masa lalu keuntungan dari penyewaan lahan ini dinikmati oleh para bupati<ref name="hazmirullah" />.
==== Kesepakatan antara Raffles dengan Sultan Sepuh Joharuddin dan Sultan Anom Komaruddin I ====
|