Bardiya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 33:
Namanya tercantum dalam berbagai sumber sejarah. Dia disebut dengan nama Persianya, Bardiya atau Bardia, dalam prasasti [[Inskripsi Behistun|Prasasti Behistun]] yang dibuat Darius Agung. [[Herodotos]] menyebutnya Smerdis, yang merupakan bentuk Yunani umum dari namanya; nama Persia telah berasimilasi dengan nama Yunani (Asiatik) Smerdis atau Smerdies, nama yang juga muncul dalam puisi [[Alkaios dari Metilene|Alkaios]] dan [[Anakreon]]. Dia disebut Tanyoxarces (Sphendadates) oleh [[Ktesias]],<ref>Ktesias ''Pers.'' 8</ref> dia dipanggil Tanooxares oleh [[Xenophon]] yang mengambil nama dari Ktesias,<ref>Xenophon ''Cyrop. Vin.'' 7.ii</ref> dan dia dipanggil Mardos oleh [[Yustinus (sejarawan)|Markus Yustinus]]<ref>Yustinus i.9, Mergis</ref> dan [[Aiskhilos]].<ref>Aiskhilos ''Pers.'' 774</ref>
== Pandangan tradisional ==
Pandangan tradisional didasarkan pada beberapa sumber kuno, di antaranya Prasasti Behistun,<ref>[https://www.livius.org/articles/place/behistun/behistun-3/? livius.org/articles/place/behistun]</ref> juga Herodotos,<ref name="Godley Herodotus 3-4">A. D. Godley ''Herodotus : The Persian Wars : Books 3–4'' (Cambridge, MA 1921) hlm. 38–41, 76–117 [[c:File:Smerdis(Herodotus).pdf|Commons:File:Smerdis(Herodotus).pdf]]</ref> Ktesias,<ref name="Wellem">{{citation|author1=Ctesias|last2=Stronk|first2=Jan P., tr.|title=Ctesias' Persian History: Introduction, text, and translation|year=2010|publisher=Wellem|pages=323–325}}.</ref> dan Yustinus, meskipun ada sedikit perbedaan di antara mereka. Tiga sumber tertua yang masih selamat sepakat bahwa Gaumata/Pseudo-Smerdis/Sphendadates digulingkan oleh Darius dan lainnya dalam kudeta, dan Darius kemudian naik tahta. Sebagian besar sumber (termasuk Darius sendiri, Herodotos dan Ktesias) menyebutkan Darius sebagai bagian dari tujuh kelompok konspirator. Dalam sumber-sumber Yunani dan Latin, Darius kemudian menjadi raja diraja dengan melakukan kecurangan dalam sebuah kontes.
Bardiya adalah putra bungsu Koresy Agung dan saudara tiri atau kandung Kambisus II. Menurut Ktesias, Koresy yang berada di ranjang kematiannya menunjuk Bardiya sebagai satrap (gubernur) dari beberapa provinsi di timur jauh.<ref>Ctesias, ''Persica: Book 11, Fragment 9, taken from Photius' excerpt'' https://www.livius.org/ct-cz/ctesias/photius_persica.html#%A78 cf. Xenophon ''Cyrop. vin.'' 7, if</ref> Menurut Darius Agung, Kambisus II membunuh Bardiya setelah dia menjadi Raja Diraja Iran dan sebelum keberangkatannya ke Mesir, tetapi hal itu dirahasiakan. Menurut Herodotos (yang memberikan dua cerita rinci), Bardiya pergi ke Mesir dengan Kambisus dan berada di sana untuk beberapa waktu tetapi kemudian Kambisus mengirimnya kembali ke Susa karena iri, karena "Bardiya sendiri yang dapat menarik busur yang dibawa dari raja Ethiopia." Herodotos kemudian menyatakan bahwa "Kambisus bermimpi melihat saudara laki-lakinya duduk di takhta kerajaan. Sebagai hasil dari mimpi ini, Kambisus mengirim penasihat kepercayaannya Prexaspes dari Mesir ke Susa dengan perintah untuk membunuh Smerdis" (Bardiya).<ref name=EI-Bardiya>{{cite encyclopaedia|title=Bardia|last=Dandamaev|first=M.|encyclopedia=Encyclopaedia Iranica|volume=3|location=New York|year=2001}}</ref>
Kematian Bardiya tidak diketahui orang-orang, sehingga saat seseorang mengaku sebagai dirinya dan menyatakan dirinya sebagai raja diraja di sebuah gunung dekat kota Persia Paisyiyauvada pada musim semi 522 SM, banyak yang mempercayainya. Darius menyatakan bahwa nama asli orang itu adalah Gaumata, seorang pendeta Magian dari Media. Menurut Herodotos, nama asli Bardiya palsu itu adalah Oropastes, tetapi menurut Ktesias adalah Sphendadates.
Pemerintahan Kambisus yang sewenang-wenang, ditambah dengan ketidakhadirannya karena berdiam lama di Mesir, menjadikan "seluruh rakyat, Persia, Media, dan semua negara lain," mengakui perampas kekuasaan, terutama saat dia memberikan keringanan pajak selama tiga tahun. [ 18] Kambisus mulai merencanakan perlawanan, tetapi meninggal pada musim semi 522 SM dalam keadaan yang diperdebatkan. Sebelum kematiannya, Kambisus mengaku telah membunuh saudaranya, tapi hal ini tidak dipercaya secara umum. Tidak ada yang memiliki keberanian untuk menentang penguasa baru yang memerintah selama tujuh bulan di seluruh kekaisaran. Raja Diraja baru memindahkan kursi pemerintahan ke Media. Sejumlah bangsawan Persia menemukan bahwa penguasa baru mereka adalah seorang penipu, dan sekelompok tujuh bangsawan merencanakan untuk membunuhnya. Mereka memberi serangan kejutan di sebuah kastil di Nisa dan menikamnya hingga meninggal pada September 522 SM. Salah satu dari tujuh bangsawan, Darius, diangkat sebagai raja diraja yang baru tidak lama kemudian.
== Rujukan ==
|