Perang Besar Cirebon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 441:
Pada tanggal 9 Desember 1816 kelompok Bagus Jabin berhasil menduduki [[Kandanghaur, Indramayu|Kandang Haur]], mendengar berita pendudukan [[Kandanghaur, Indramayu|Kandang Haur]], Residen Belanda untuk Cirebon yaitu Willem Nicolaas Servatius segera mengepung wilayah [[Kandanghaur, Indramayu|Kandang Haur]] selama sepuluh hari, Residen Willem Nicolaas Servatius kemudian memberikan peringatan agar Bagus Jabin segera menyerahkan diri namun peringatan Residen Willem Nicolaas Servatius tidak ditanggapi, maka pada tanggal 20 Desember 1816 Residen segera menyerang [[Kandanghaur, Indramayu|Kandang Haur]] dari arah [[Losarang, Indramayu|Losarang]] (timur), serangan Residen Willem Nicolaas Servatius dapat ditahan oleh kelompok Bagus Jabin<ref name="bochari" />.
Residen Priyangan Gerrit Willem Casimir van Motman turut mengirim pasukannya yang berangkat melalui [[Wanayasa, Purwakarta|Wanayasa]], pasukan Residen Priyangan Gerrit Willem Casimir van Motman diperkuat oleh pasukan Belanda yang dipimpin oleh Raden Adipati Adiwijaya<ref name="bochari" /> (putera bupati [[Sumedang]] Pangeran Kusumahdinata IX) yang juga merupakan bupati Limbangan (sekarang bagian dari [[kabupaten Garut]])<ref name=janinoor-adiwijaya>Noor, Jani. 2019. Cerita tentang Berpindah-pindahnya Ibu Kota Sukapura. [[Jakarta]] : Sindo News</ref>
== Akhir perang besar Cirebon ==
|