Datuk ri Bandang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 17094697 oleh Azmi1995 (bicara): Jangan menghapus konten bersumber. (🍔)
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 14:
|occupation = [[Ulama]]
}}
 
[[Berkas:Bangunan Makam Datuk ri Bandang.jpg|jmpl|300px|Bangunan makam Datuk ri Bandang]]
 
'''Datuk Ri Bandang''' yang bernama asli Abdul Makmur dengan gelar Khatib Tunggal adalah seorang [[ulama]] dari Koto Tangah, [[Minangkabau]] yang menyebarkan agama [[Islam]] ke kerajaan-kerajaan di wilayah timur [[nusantara]], yaitu [[Kerajaan Luwu]], [[Kerajaan Gowa]], [[Kerajaan Tallo]] dan [[Kerajaan Gantarang]] ([[Sulawesi]]) serta [[Kerajaan Kutai]] ([[Kalimantan]]) dan [[Kerajaan Bima]] ([[Nusa Tenggara]]).
Datuk ri Bandang bersama dua orang saudaranya yang juga ulama, yaitu [[Datuk Patimang]] yang bernama asli Datuk Sulaiman dengan gelar Khatib Sulung dan [[Datuk Ri Tiro]] yang bernama asli Nurdin Ariyani dengan gelar Khatib Bungsu dan seorang temannya, [[Tuan Tunggang Parangan]] melaksanakan syiar Islam sejak kedatangannya pada penghujung abad ke-[[16]] hingga akhir hayatnya ke kerajaan-kerajaan yang ada di timur nusantara pada masa itu.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=HiZvFZbm6sgC&pg=PA79&lpg=PA79&dq=Datuk+Ri+Tiro&source=bl&ots=OVQPY9HjCU&sig=bdTusXah_SxwD6VsIuQvGIZ-9K4&hl=en&sa=X&ei=jiUAUYWUBMi4rAfyrYHwCw&ved=0CE0Q6AEwBDgK#v=onepage&q=Datuk%20Ri%20Tiro&f=false Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah nasional Indonesia, Volume 3]</ref><ref>http://www.wisatanews.com [http://www.wisatanews.com/more.php?id=1216 Tradisi Hanta Ua Pua, Bentuk Penghormatan Atas Rasulullah dan Ulama]</ref>
Baris 27 ⟶ 30:
 
=== Wafat ===
 
Setelah Raja Luwu dan keluarganya beserta seluruh pejabat istana masuk Islam, Datuk ri Bandang pergi dari Kerajaan Luwu menuju wilayah lain di Sulawesi Selatan dan kemudian menetap di [[Makassar]] sambil melakukan syiar Islam di [[Gowa]], [[Takalar]], [[Jeneponto]], [[Bantaeng]]. Dakwah Islam yang dilaksanakan Datuk ri Bandang akhirnya juga berhasil mengajak Raja Gowa, [[Sultan Ala'uddin dari Gowa|I Manga'rangi Daeng Manrabia]] dan Raja Tallo, [[Karaeng Matoaya|I Malingkang Daeng Manyonri]] beserta rakyatnya masuk Islam. Dikemudian hari sang ulama itu-pun akhirnya wafat dan dimakamkan di wilayah Tallo.