Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 6 books for Wikipedia:Pemastian (20210209)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 4 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 67:
Telinga gajah memiliki landasan yang tebal dan ujung yang tipis. Daun telinga gajah, atau [[pina (anatomi)|pina]], memiliki sejumlah pembuluh darah yang disebut [[pembuluh darah kapiler]]. Darah yang hangat mengalir ke pembuluh darah kapiler, sehingga membantu mengeluarkan panas tubuh yang berlebih. Hal ini berlangsung ketika pina berada pada posisi diam, dan gajah dapat mengeluarkan lebih banyak panas dengan mengepakkan daun telinganya. Semakin luas permukaan telinga, semakin banyak jumlah pembuluh darah kapiler, sehingga lebih banyak panas yang dapat dikeluarkan. Di antara semua gajah, gajah semak afrika hidup di iklim terpanas, sehingga memiliki daun telinga terbesar.<ref>{{cite web|author=Narasimhan, A.|year=2008|title= Why do elephants have big ear flaps?|publisher=Indian Academy of Sciences|url=http://www.ias.ac.in/resonance/July2008/p638-647.pdf}}</ref>
 
Telinga gajah juga mampu mendengarkan frekuensi yang rendah dan paling sensitif pada frekuensi 1 [[Hertz|kHz]].<ref>{{cite journal|author=Reuter, T.; Nummela, S.; Hemilä, S.|year=1998|title=Elephant hearing|journal=Journal of the Acoustical Society of America|volume=104|issue=2|pages=1122–23|url=http://roadecology.ucdavis.edu/%5C/pdflib/Winter2005/Rodwell_Reuter_ele_ear.pdf|doi=10.1121/1.423341|access-date=2014-04-24|archive-date=2012-12-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20121207065356/http://roadecology.ucdavis.edu/pdflib/Winter2005/Rodwell_Reuter_ele_ear.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Belalai ===
Baris 168:
Di Amboseli, beberapa panggilan infrasonik telah diidentifikasi. Bunyi berfrekuensi rendah untuk menyapa dikeluarkan oleh anggota salah satu kelompok keluarga setelah terpisah selama beberapa jam. Panggilan yang dibuat oleh individu yang telah terpisah biasanya lembut dan tidak [[modulasi|termodulasi]]. Panggilan tersebut dijawab oleh panggilan yang awalnya keras, tetapi kemudian menjadi lebih lembut. Bunyi berfrekuensi rendah yang lembut dibunyikan oleh matriark untuk memberitahukan kepada kawanannya untuk pindah ke tempat lain. Gajah jantan yang sedang mengalami musth mengeluarkan bunyi berfrekuensi rendah yang bergetar, sehingga dijuluki “sepeda motor”. Bunyi gajah yang sedang mengalami musth dijawab oleh "paduan suara betina", yaitu suara-suara termodulasi dan berfrekuensi rendah yang dihasilkan oleh beberapa gajah betina. Suara panggilan yang keras dapat dibunyikan oleh gajah betina setelah berkawin, sementara anggota keluarganya mengeluarkan suara kegembiraan yang disebut "hiruk pikuk perkawinan".<ref name=Sukumar145>Sukumar, hlm. 142–45.</ref>
 
Gajah juga dapat melakukan [[komunikasi seismik]], yaitu getaran yang dihasilkan oleh tubrukan ke permukaan tanah atau gelombang akustik yang melintasi tanah. Gajah tampaknya bergantung pada tulang tungkai dan bahunya untuk mentransmisikan sinyal ke telinga tengah. Setelah mendeteksi sinyal seismik, gajah bersandar ke depan dan memberatkan kaki depannya. Gajah memiliki beberapa adaptasi yang cocok untuk melakukan komunikasi seismik. Struktur khusus pada kaki gajah yang membantu menopang beban (''cushion pads'') memiliki nodus tulang rawan dan serupa dengan lemak akustik pada [[mamalia laut]] seperti [[paus bergigi]] dan sirenia. Otot seperti [[sfingter]] di sekitar [[saluran telinga]] menyempitkan jalur masuk, sehingga meredam sinyal akustik dan membuat gajah dapat mendengar lebih banyak sinyal seismik.<ref name="seismic">{{cite journal|author=O'Connell-Rodwell, E.O.|year=2007|title=Keeping an "ear" to the ground: seismic communication in elephants|journal=Physiology|volume=22|issue=4|pages=287–94|doi=10.1152/physiol.00008.2007 |url=http://physiologyonline.physiology.org/content/22/4/287.full.pdf+html}}</ref> Gajah tampaknya menggunakan komunikasi seismik untuk beberapa hal. Individu yang sedang berlari dapat menghasilkan sinyal seismik yang dapat didengar dari jarak yang jauh.<ref>{{cite journal|author=O'Connell-Rodwell C. E.; Arnason, B.; Hart, L. A.|year=2000|title=Seismic properties of Asian elephant (''Elephas maximus'') vocalizations and locomotion|journal=Journal of the Acoustical Society of America|volume=108|issue=6|pages=3066–72|pmid=11144599|doi=10.1121/1.1323460}}</ref> Saat mendeteksi panggilan yang memberi tahu bahaya predator, gajah akan berpostur defensif dan kelompok keluarga akan bergerombol. Gelombang seismik yang dihasilkan oleh pergerakan tampaknya dapat merambat hingga jarak 32&nbsp;km, sementara gelombang hasil vokalisasi hanya mencapai jarak 16&nbsp;km.<ref>{{cite journal|author=O'Connell-Rodwell, C. E.; Wood, J. D.; Rodwell, T. C.; Puria, S.; Partan, S. R.; Keefe, R.; Shriver, D.; Arnason, B. T.; Hart, L. A.|year=2006|title=Wild elephant (''Loxodonta africana'') breeding herds respond to artificially transmitted seismic stimuli|journal=Behavioural and Ecological Sociobiology|volume=59|pages=842–50|doi=10.1007/s00265-005-0136-2|url=http://www.sscnet.ucla.edu/anthro/bec/papers/OConnellRodwell_4.16.07.pdf|issue=6|access-date=2014-04-30|archive-date=2013-12-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20131203071054/http://www.sscnet.ucla.edu/anthro/bec/papers/OConnellRodwell_4.16.07.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Kecerdasan dan kognisi ===
{{main|Kognisi gajah}}
[[Berkas:Insightful-Problem-Solving-in-an-Asian-Elephant-pone.0023251.s005.ogv|jmpl|250px|ka|Seekor gajah menggunakan sebuah balok agar dapat menjangkau makanan.]]
Gajah dapat [[uji cermin|mengenali dirinya di cermin]], sehingga mengindikasikan [[kesadaran diri]] dan [[kognisi]], yang juga telah ditemukan pada [[kera]] dan [[lumba-lumba]].<ref>{{cite journal|author=Plotnik, J. M.; de Waal, F. B. M.; Reiss, D.|year=2006|title=Self-recognition in an Asian elephant|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=103|issue=45|pages=17053–57|doi=10.1073/pnas.0608062103}}</ref> Penelitian terhadap gajah asia betina di penangkaran menunjukkan bahwa gajah dapat mempelajari dan membedakan sesuatu secara visual dan akustik. Individu pada penelitian tersebut bahkan dapat melakukannya dengan sangat akurat pada percobaan visual yang sama setahun kemudian.<ref>{{cite journal|author=Rensch, B.|year=1957|title=The intelligence of elephants|journal=Scientific American|volume=196|issue=2|pages=44–49|doi=10.1038/scientificamerican0257-44}}</ref> Gajah merupakan salah satu [[penggunaan alat oleh hewan|spesies yang dapat menggunakan alat]]. Seekor gajah asia telah diamati memodifikasi cabang pohon dan menggunakannya untuk memukul lalat.<ref>{{cite journal|author=Hart, B. J.; Hart, L. A.; McCory, M.; Sarath, C. R.|year=2001|title=Cognitive behaviour in Asian elephants: use and modification of branches for fly switching|journal=Animal Behaviour|volume=62|issue=5|pages=839–47|doi=10.1006/anbe.2001.1815}}</ref> Namun, modifikasi alat oleh gajah tidak semaju [[simpanse]]. Sementara itu, kemungkinan gajah memiliki [[peta kognitif]] yang dapat membuat mereka mengingat ruang spasial yang luas dalam waktu yang lama. Gajah-gajah individu juga tampaknya dapat melacak lokasi kelompok keluarga mereka.<ref name="cognition">{{cite journal|author=Byrne, R. W.; Bates, L.; Moss C. J.|year=2009|title=Elephant cognition in primate perspective|journal=Comparative Cognition & Behavior Review|volume=4|pages=65–79|doi=10.3819/ccbr.2009.40009|url=http://www.elephanttag.org/professional/Publications/Byrne_Bates_Moss_2009.pdf|access-date=2014-04-30|archive-date=2013-05-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20130520205034/http://www.elephanttag.org/professional/Publications/Byrne_Bates_Moss_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
Ilmuwan masih memperdebatkan sejauh mana gajah dapat merasakan [[emosi]]. Gajah tampaknya menunjukkan ketertarikan pada tulang-tulang gajah lain, walaupun gajah tersebut bukan kerabatnya.<ref>{{cite journal|author=McComb, K.; Baker, L.; Moss, C.|year=2006|title=African elephants show high levels of interest in the skulls and ivory of their own species|journal=Biology Letters|volume=2|issue=1|pages=26–28|doi=10.1098/rsbl.2005.0400|pmid=17148317|pmc=1617198}}</ref> Seperti pada simpanse dan lumba-lumba, gajah yang sekarat atau sudah mati akan menarik perhatian dan mendapat bantuan dari gajah lain, termasuk gajah dari kelompok lain. Perilaku seperti ini telah diinterpretasikan sebagai "perhatian";<ref>{{cite journal|author=Douglas-Hamilton, I.; Bhallaa, S.; Wittemyera, G.; Vollratha, F.|year=2006|title=Behavioural reactions of elephants towards a dying and deceased matriarch|journal=Applied Animal Behaviour Science|volume=100|issue=1|pages=87–102|doi=10.1016/j.applanim.2006.04.014|url=http://www.savetheelephants.org/files/pdf/publications/2006%20Douglas-Hamilton%20et%20al%20Behavioural%20reactions%20of%20elephants%20to%20a%20dying%20matriarch.pdf|access-date=2014-04-30|archive-date=2012-05-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20120511045326/http://www.savetheelephants.org/files/pdf/publications/2006%20Douglas-Hamilton%20et%20al%20Behavioural%20reactions%20of%20elephants%20to%20a%20dying%20matriarch.pdf|dead-url=yes}}</ref> namun, interpretasi tersebut dikritik karena dianggap [[antropomorfisme|antropomorfik]].<ref>{{cite web|url=http://www.sciencedaily.com/releases/2009/06/090611065839.htm|title=What really prompts the dog's 'Guilty Look'|publisher=Science Daily|year=2009|accessdate=September 5, 2013}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.psychologytoday.com/blog/animal-emotions/200906/anthropomorphic-double-talk-can-animals-be-happy-not-unhappy-no|title=Anthropomorphic Double-Talk: Can Animals Be Happy But Not Unhappy? No!|author=Bekoff, M.|year=2009|accessdate=September 5, 2013}}</ref> ''Oxford Companion to Animal Behaviour'' (1987) menganjurkan agar ilmuwan mempelajari perilaku hewan daripada mencoba mengetahui emosi yang mendasarinya.<ref>{{cite book|title= When Elephants Weep: Emotional Lives of Animals|last= Masson|first= Jeffrey Moussaieff|authorlink= Jeffrey Moussaieff Masson|author2= Susan McCarthy|year= 1996|publisher= Vintage|isbn= 0-09-947891-9|page= 272}}</ref>
 
== Konservasi ==