Nugra Santana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 22:
==Anak-anak Ibnu Sutowo yang mengelola bisnis Nugra Santana==
* [[Endang Utari Mokodompit]], berperan dalam mengelola bisnis keuangan Nugra Santana, yaitu [[Bank Pacific]]. Bank yang berdiri pada 1958 ini diakuisisi oleh Ibnu pada 1970.<reF>[https://books.google.co.id/books?id=3mmuttCrCesC&pg=PA88&dq=nugra+sentana+pertamina&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiDoNe__PjuAhVUXSsKHcYQDuEQ6AEwBHoECAIQAg The Rise of the Corporate Economy in Southeast Asia]</ref> Kepemilikan sahamnya ada di keluarga Ibnu, dan bank ini awalnya sempat berada di masa-masa yang sulit karena terlalu banyak menyuntikkan dana untuk grup keluarga Sutowo. Namun, kemudian pada akhir 1980an dan 1990an, Endang yang awalnya hanya lulusan di bidang komputer kemudian tercatat berhasil mengembangkan bisnis bank ini dengan pertumbuhan yang baik dengan posisinya di Direktur Utama.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=Kg7kAAAAMAAJ&q=BANK+PACIFIC+endang&dq=BANK+PACIFIC+endang&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi35MP0g_nuAhUHH7cAHVG6CnU4ChDoATAJegQIBxAC Pertiwi, Masalah 153-157]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=aQ_kAAAAMAAJ&q=BANK+PACIFIC+SUTOWO&dq=BANK+PACIFIC+SUTOWO&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiom9_R-vjuAhVOAHIKHXE4DvcQ6AEwCHoECAgQAg Femina: gaya hidup masa kini, Volume 17,Masalah 31-36]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=g4_fAAAAMAAJ&q=BANK+PACIFIC+endang&dq=BANK+PACIFIC+endang&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjxrdPQgPnuAhVOWX0KHZmWAF4Q6AEwBnoECAMQAg Bila ABRI berbisnis: buku pertama yang menyingkap data dan kasus penyimpangan dalam praktik bisnis kalangan militer]</ref> Namun, layaknya manajemen sebelumnya Endang pun ikut terjebak dalam kegiatan menyuntikkan dana bagi perusahaan sendiri, seperti Cipta Paramula Sejati, Puri Selaka, Suri Muliapermai dan Jaya Forex Utama Internasional. Endang juga terjebak dalam hutang ''[[commercial paper]]'' senilai total Rp 1 triliun, kepada PT [[Wicaksana Overseas International]] Tbk dan sejumlah perusahaan asing. Akibatnya, Bank Pacific mendapat masalah berat pada 1995, dan kemudian total hutangnya mencapai Rp 2,1 T. Awalnya berusaha dibantu oleh [[BNI]], [[Bank Indonesia]] dan sejumlah perusahaan lain ditambah penjualan aset Endang, namun kemudian Bank Pacific tidak kunjung sehat dan keluarga Sutowo sudah menyatakan bahwa mereka menyerah mengelola bank sehingga dilikuidasi pemerintah pada 1 November 1997.<ref>[https://djonyedward.wordpress.com/2007/12/19/serial-blbi-bank-pacific-kesandung-bisnis-properti/ SERIAL BLBI: BANK PACIFIC KESANDUNG BISNIS PROPERTI]</ref><ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20200306/90/1210070/historia-bisnis-cendana-dan-bakrie-coba-selamatkan-keluarga-sutowo Historia Bisnis: Cendana dan Bakrie Coba Selamatkan Keluarga Sutowo]</ref> Selain berbisnis bank, Endang juga tercatat memiliki perusahaan lain di luar negeri yang ikut membuat Bank Pacific sekarat. Di [[Singapura]] Endang berinvestasi di pengembangan Bugis Junction dengan membangun properti di sana, dan memiliki 28,6% saham [[Goodman Fielder]]. Endang juga memiliki PT Pengembangan Agrowisata Prima yang merencanakan membangun [[resor]] dan kompleks hiburan mewah di [[Lido]], [[Jawa Barat]] namun gagal.<ref>[https://www.insideindonesia.org/bank-pacific-and-the-fall-of-endang Bank Pacific and the fall of Endang]</ref> Endang sempat mendapat masalah pasca kejatuhan [[Orde Baru]] karena diusut oleh [[Kejaksaan Agung]] soal pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit. Kemudian, ia dan Pontjo juga sempat dicari karena [[Bank Mandiri]] dan pendahulunya, [[Bank Exim]] punya [[piutang]] Rp 560 miliar di Bank Pacific.<Ref>[https://majalah.tempo.co/read/hukum/113276/endang-yang-luput-dari-hukuman Endang Yang Luput dari Hukuman]</ref>
* Pontjo
* Adiguna Sutowo, bisa dikatakan merupakan yang paling kontroversial karena pernah terlibat berbagai kasus, terutama penembakan pada Yohannes Natong pada 2005. Adiguna memulai bisnisnya dengan mendirikan PT Adiguna Mesin Tani yang menjadi penyuplai mesin pertanian. Lalu, ia mengelola juga PT Santana Petroleum Equipment dan PT Pelayaran Umum Indonesia (disingkat [[Pelumin]]), dan juga perusahaan [[farmasi]] PT Suntri Sepuri sejak 1998. Adiguna juga kemudian membangun bisnis hiburan yang terpisah dengan bisnis keluarganya, bernama [[Mugi Rekso Abadi]] bersama [[Hutomo Mandala Putra]], [[Soetikno Soedarjo]] dan [[Ongky Soemarno]]. Mugi Rekso sendiri mengelola perusahaan [[radio]] seperti [[I-Radio]], [[Cosmopolitan FM]], dan sejumlah perusahaan [[media massa]] ditambah ''franchise'' [[Hard Rock Cafe]], BC Bar, Zoom Bar dan lain-lainnya.<ref>[https://www.mail-archive.com/proletar@yahoogroups.com/msg03378.html Adiguna, spoilt brat of famed tycoon]</ref> Pada 2018 lalu, Adiguna juga sempat tersandung dugaan korupsi [[Garuda Indonesia]] dengan diperiksa [[KPK]], mengenai posisinya sebagai petinggi Mugi Rekso.<ref>[https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180411121125-12-289994/kpk-panggil-pengusaha-adiguna-sutowo-untuk-kasus-suap-garuda KPK Panggil Pengusaha Adiguna Sutowo untuk Kasus Suap Garuda]</ref>
* Belakangan ini, anggota keluarga Sutowo lain, [[Indraguna Sutowo]] juga muncul dalam beberapa pemberitaan.<ref>[https://oceanweek.co.id/bojonegara-segera-dioperasikan-kok-bisa/ Bojonegara Segera Dioperasikan, Kok Bisa?]</ref> Namun, Indraguna lebih dikenal sebagai suami dari artis nasional, [[Dian Sastrowardoyo]]. Mereka menikah pada 2010 lalu.<Ref>[https://www.kompasiana.com/maharsi/54ffc869a33311d96450fbd8/mengenal-keluarga-mertua-dian-sastro Mengenal Keluarga Mertua Dian Sastro]</ref>
Baris 29:
===Saat ini===
Seperti:<ref>[https://www.mail-archive.com/proletar@yahoogroups.com/msg03378.html Adiguna, spoilt brat of famed tycoon]</ref>
* PT Pelayaran Umum Indonesia ([[Pelumin]]) - Pelayaran, terutama tanker. Pada 2017 perusahaan ini memiliki kapal baru yang dinamakan atas nama almarhum istri Ibnu Sutowo, bernama MT Zuleha.<Ref>[https://beritatrans.com/2017/07/13/galangan-bandar-abadi-luncurkan-kapal-tanker-mt-zaleha-milik-keluarga-ibnu-sutowo/Galangan Bandar Abadi Luncurkan Kapal Tanker MT Zaleha Milik Keluarga Ibnu Sutowo]</ref>
* PT Suntri Sepuri - Farmasi, didirikan pada 1988.<ReF>[https://sunthisepuri.com/?page_id=235 About Us]</ref>
* PT United Engineer For Engineering and Construction (Unefeco)
Baris 68:
* PT Alas Helau - kehutanan, bersama Bob Hasan. Kemudian diketahui menjadi milik [[Prabowo Subianto]].<Ref>[https://www.jawapos.com/nasional/politik/20/02/2019/jokowi-pernah-jadi-karyawannya-prabowo-timsesnya-nggak-terima/ Jokowi Pernah Jadi Karyawannya Prabowo, Timsesnya Nggak Terima]</ref>
* PT Bali Handara Country Club - pengelolaan lapangan [[golf]], ''cottage''
* PT Tunas Indonesia Tour and Travel - [[pariwisata]]
* PT Dharma Bakti Pelita
* PT Indonesia Petroleum
* PT Artana
* PT Cipta Paramuda Sejati - manajemen, penyewaan gudang
* PT Asuransi Nugra Pacific - asuransi umum, ditutup oleh pemerintah pada 2005.<ReF>[https://books.google.co.id/books?id=VrPiAAAAMAAJ&q=PT+AsuransiNugra+Pacific&dq=PT+AsuransiNugra+Pacific&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi4sbHXxf3uAhXNzzgGHS57BM8Q6AEwAHoECAMQAg Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 18,Masalah 11-12]</ref>
* PT Dwi Arimbi dan PT Antalan - pabrik [[alumunium]], bersama beberapa partner
* PT Karimum - [[granit]]
|