Hersri Setiawan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Karya tulis: #1lib1refID #1lib1ref
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Ia belajar [[sosiologi]] di [[Universitas Gadjah Mada]] dan [[Akademi Seni Drama dan Film]] di Yogyakarta. Sejak di bangku kuliah ia sudah aktif dalam penerbitan pers dan kebudayaan. Ia kemudian menjadi aktivis [[Front Nasional]] dan [[Lekra]] dan menjadi Ketua Lekra cabang [[Jawa Tengah]].
 
Pada tahun [[1961]]-[[1965]]1961–1965 ia diangkat menjadi wakil Indonesia dalam organisasi [[Persatuan Pengarang Asia-Afrika]] dan ditempatkan pada pusat organisasi itu di [[Kolombo]], [[Sri Lanka]]. Karena pergolakan politik, yang disebabkan oleh pergantian rezim di negara itu, pada bulan Agustus 1965 Hersri kembali ke Indonesia. Akan tetapi, di negara kelahirannya, ia menghadapi pergolakan yang jauh lebih hebat, yaitu peristiwa [[G30S]] yang terjadi sebulan setelah ia kembali.
 
Karena organisasinya dianggap terkait dengan [[Partai Komunis Indonesia]], Hersri pun dianggap tersangkut dalam [[G30S]], dan karenanya ditangkap dan menjadi tahanan politik [[Orde Baru]]. "Saya ditangkap saat pulang merantau dari Sri Lanka. Saat itu, saya sempat diuber-uber sebelum akhirnya ditangkap tanpa diadili", ujarnya.<ref>{{Cite web|title=Kesaksian Hersri Setiawan: Tragedi 1965 membuatku kehilangan separuh paru-paru|url=https://www.rappler.com/world/hersri-setiawan-tragedi-1965-kehilangan-paru-paru|website=Rappler|language=id|access-date=2021-02-14}}</ref> Ia ditahan berpindah-pindah dari RTC (Rumah Tahanan Chusus) Salemba ke penjara Tangerang lalu kemudian mendekam di [[Pulau Buru]] selama sembilan tahun ([[1969]]-[[1978]]1969–1978).
 
Selepas dari Buru, ia bekerja sebagai penulis, editor dan penerjemah. Namun karena menyandang [[stigma]] ''eks-tapol'', pada masa Orde Baru karya-karyanya sering kali muncul tanpa nama atau dengan menggunakan nama samaran. Ia pernah menjadi penyunting untuk "Ensiklopedia Indonesia" sebanyak 7 jilid yang diterbitkan oleh PT Ikhtiar Baru-Van Hoeve. Antara 1987 dan 2004, Hersri tinggal di pengasingan di [[Belanda]]. Pada tahun 2004, Hersri pulang ke tanah air dan kini tinggal di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]].
Baris 21:
* Soekarno Menggugat, Soeharto Sehat (ko-penulis) (2006)
* [[Inilah Pamflet Itu]] (2007)
* [[Awan Theklek Mbengi Lemek - Tentang Perempuan dan Pengasuhan Anak]] (2012)
* In Search of Silenced Voices (rekaman wawancara dengan orang-orang Indonesia yang hidup di pengasingan)
* [[Dari Dunia Dikepung Jangan dan Harus]] (2021)