Kemenyan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 27:
== Asal-Usul Sejarah ==
Kemenyan telah diperdagangkan di Semenanjung Arab dan Afrika Utara selama lebih dari 5.000 tahun.<ref>
Barus yang sejak abad abad dini (sejak kira-kira abad 5) sudah disinggahi oleh perahu-perahu layar antar benua sebagai pelabuhan pengekspor kemenyan dan ''[[Kamper]]'' (''[[Kapur barus]]'').<ref name="Sitor Situmorang">{{cite journal|last=Situmorang|first=Sitor |title=Toba Na Sae: Sejarah Lembaga Sosial Politik Abad XIII-XX|date=Oktober 2009|pages=4}}</ref> Lewat cerita turun-temurun, masyarakat Tapanuli percaya kemenyan itu dibawa dari Pelabuhan ''[[Barus]]'', yang dulu pernah menjadi pelabuhan besar, menuju ''[[Timur Tengah]]'', hingga ke ''[[Betlehem]]''. Di berbagai daerah penyebutannya berbeda yaitu ''[[Kemenjen]]'' dalam bahasa ''[[Pakpak Dairi]]'', ''[[Keminjen]]'' dalam bahasa ''[[Karo]]'' dan ''[[Menyan]]'' dalam bahasa ''[[Jawa]]''. Menurut catatan sejarah, salah satu pusat perdagangan Kemenyan di wilayah ini pada masa lampau adalah pantai Barus (''[[Fansyur]]''), sebuah pelabuhan penting ketika itu di pantai Barat pulau Sumatra. Secara sporadis dalam beberapa buku yang ditulis oleh Heyne disebutkan bahwa pelaut-pelaut Timur Tengah melihat dan mengatakan tanaman Kemenyan tumbuh baik pada ketinggian 900 - 1200 meter di atas permukaan laut, sementara Pinyopusarerk menyebut Kemenyan Laos tumbuh baik pada 800 - 1600 meter dpl. Cina dan India sejak abad pertama telah membawa Kapur Barus dan Kemenyan dari Tapanuli. Kegunaannya adalah untuk bahan pengawet ''[[Mummi]]'' para raja di ''[[Romawi]]'' dan ''[[Fira'un]]'' di Mesir. Disebutkan pada masa itu hingga beberapa abad kemudian, Kemenyan dan Kapur Barus asal Tapanuli ini tergolong barang mahal yang nilainya lebih tinggi daripada emas.<ref>{{cite journal|last=Zuska |first=Fikarwin |title=Kebun Agroforest Kemenyan di Tapanuli Utara ?|date=2005|pages=40}}</ref>
|