Minyak sawit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Biodiesel: bentuk baku
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 5 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 33:
Berbagai [[makanan terproses]] mengandung minyak sawit sebagai bahan bakunya.<ref name="BBC Panorama">{{Cite news|url=http://news.bbc.co.uk/panorama/hi/front_page/newsid_8517000/8517093.stm|title=Palm oil products and the weekly shop|date=22 February 2010|publisher=BBC Panorama|accessdate=22 February 2010}}</ref> [[USDA]] menyatakan bahwa minyak sawit bukanlah pengganti yang baik bagi [[lemak trans]].<ref>{{cite web|url=http://www.ars.usda.gov/is/pr/2009/090415.htm|title=Palm Oil Not a Healthy Substitute for Trans Fats|author=Rosalie Marion Bliss|year=2009}}</ref> Ketika pemrosesan, sebagian minyak sawit mengalami oksidasi, dan minyak sawit yang teroksidasi ini terkait dengan berbagai risiko kesehatan yang diakibatkan oleh konsumsi minyak sawit terproses.<ref>{{cite journal|author=Edem, D.O.|year=2002|title=Palm oil: Biochemical, physiological, nutritional, hematological and toxicological aspects: A review|journal=Plant Foods for Human Nutrition (Formerly Qualitas Plantarum)|volume=57|issue=3|pages=319–341|doi=10.1023/A:1021828132707}}</ref>
 
Minyak sawit terdiri atas [[asam lemak]] yang ter[[ester]]ifikasi dengan [[gliserol]] seperti halnya semua jenis [[lemak]]. Namun tidak seperti semua jenis lemak, minyak sawit mengandung [[lemak jenuh]] dalam persentase yang tinggi.<ref name="harvard1">{{cite web|url=http://www.health.harvard.edu/fhg/updates/Truth-about-fats.shtml |title=The truth about fats: bad and good |publisher=Health.harvard.edu |date= |accessdate=2013-03-27}}</ref> [[Asam oleat]] tak jenuh tunggal dan [[tokotrienol]], salah satu bagian dari famili [[Vitamin E]], juga terdapat pada minyak sawit murni.<ref>{{cite web |url=http://www.tocotrienol.org/en/index/sources.html |title=Welcome to Tocotrienol Resource Website |publisher=Tocotrienol.org |date= |accessdate=2012-06-15 |archive-date=2010-04-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100411084607/http://www.tocotrienol.org/en/index/sources.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Berdasarkan data [[WHO]], konsumsi asam palmitat meningkatkan risiko timbulnya penyakit kardiovaskular seperti halnya risiko yang diakibatkan oleh [[lemak trans]].<ref>[http://www.freezepage.com/1348239076FHWAJDADVT Diet, Nutrition and the Prevention of Chronic Diseases], WHO Technical Report Series 916, Report of a Joint WHO/FAO Expert Consultation, [[World Health Organization]], Geneva, 2003, p. 88 (Table 10)</ref>
Baris 51:
Selain digunakan dalam pembuatan roti, minyak sawit juga banyak digunakan sebagai bahan campuran produk makanan lainnya seperti [[kue kering]]. Minyak kelapa sawit membuat kue kering mempunyai tekstur garing di luar namun lembut di dalam, bebas dari lemak trans yang berbahaya dan kandungan vitamin A dan E sawit yang tinggi baik untuk kesehatan.
 
Kandungan asam lemak di dalam minyak sawit yaitu:<ref>[{{Cite web |url=http://www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp/cgi-bin/list_nut_edit.pl |title=searched for Oil, Palm] |access-date=2013-12-08 |archive-date=2011-11-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111107211648/http://www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp/cgi-bin/list_nut_edit.pl |dead-url=yes }}</ref>
{{bar box
|title=Kadar asam lemak dari minyak sawit
Baris 74:
Minyak sawit murni mengandung setidaknya 10 jenis karotena, bersama dengan [[tokoferol]] dan [[tokotrienol]] (anggota famili [[Vitamin E]]), [[fitosterol]], dan [[gikolipid]].<ref>[http://palmoilis.mpob.gov.my/publications/joprv12n1-14.pdf Valuable minor constituents of commercial red palm olein: carotenoids, vitamin E, ubiquinones and sterols] Bonnie Tay Yen Ping and Choo Yuen May, Journal of Oil Palm Research, Vol 12, No 1, June 2000, pg14-24</ref> Pada sebuah penelitian yang dilakukan peada hewan pada tahun 2007, para peneliti dari [[Afrika Selatan]] memberikan minyak sawit merah pada tikus dan menemukan bahwa terjadi pengurangan aktivitas [[fosforilasi]] pada jantung tikus yang sebelumnya telah diberikan makanan berkolesterol tinggi.<ref>{{Cite journal|doi=10.1017/S0007114507658991 |pmid=17349077 |year=2007 |last1=Kruger |first1=MJ |last2=Engelbrecht |first2=AM |last3=Esterhuyse |first3=J |last4=Du Toit |first4=EF |last5=Van Rooyen |first5=J |title=Dietary red palm oil reduces ischaemia-reperfusion injury in rats fed a hypercholesterolaemic diet |volume=97 |issue=4 |pages=653–60 |journal=The British journal of nutrition}}</ref>
 
Pada tahun 1990-an, minyak sawit murni telah dikemas dan diperjualbelikan sebagai minyak goreng dan menjadi bahan campuran [[mayones]] dan [[minyak salad]].<ref>[http://www.unu.edu/unupress/food/fnb21-2.pdf Characteristics of red palm oil, a carotene- and vitamin E–rich refined oil for food uses] B. Nagendran, U. R. Unnithan, Y. M. Choo, and Kalyana Sundram, Food and Nutrition Bulletin, vol. 21, no. 2, 2000, pg 77-82, The United Nations University.</ref> Antioksidan pada minyak sawit murni seperti [[tokotrienol]] dan [[karoten]] memiliki manfaat bagi kesehatan.<ref>{{Cite journal |url=http://palmoilis.mpob.gov.my/publications/pod36_13-19.pdf |title=Phytochemicals for Nutraceuticals from the By-product of Palm Oil Refining |first1=Ab Gapor Md |last1=Top |first2=Wan Hasamudin Wan |last2=Hassan |first3=Mohamad |last3=Sulong |date=June 2002 |journal=Palm Oil Developments |volume=36 |pages=17–19 |access-date=2013-12-08 |archive-date=2011-12-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111222024748/http://palmoilis.mpob.gov.my/publications/pod36_13-19.pdf |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite journal |pmid=12572887 |url=http://publib.upol.cz/~obd/fulltext/Biomedic146-2/LF11_2002-1.pdf |year=2002 |last1=Stuchlík |first1=M |last2=Zák |title=Vegetable lipids as components of functional foods |volume=146 |issue=2 |pages=3–10 |journal=Biomedical papers of the Medical Faculty of the University Palacky, Olomouc, Czechoslovakia |first2=S |access-date=2013-12-08 |archive-date=2013-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130509013643/http://publib.upol.cz/~obd/fulltext/Biomedic146-2/LF11_2002-1.pdf |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite journal|pmid=17163944 |doi=10.1111/j.1473-2130.2004.00054.x |date=Jan 2004|last1=Rona |first1=C |last2=Vailati |last3=Berardesca |title=The cosmetic treatment of wrinkles |volume=3 |issue=1 |pages=26–34 |issn=1473-2130 |journal=Journal of cosmetic dermatology |first2=F |first3=E}}</ref> Sebuah studi pada tahun 2009 menguji laju emisi dari [[akrolein]], sebuah senyawa berbahaya dan tidak berbau yang dihasilkan dari pemecahan [[gliserol]] pada proses penggorengan kentang. Minyak yang diuji diantaranya minyak sawit murni, minyak zaitun, dan minyak bunga matahari. Emisi akrolein tertinggi ada pada minyak bunga matahari dibandingkan minyak sawit dan minyak zaitun.<ref>{{Cite journal|doi=10.1177/1082013208100462 |title=Health Benefits of Using Red Palm Oil in Deep-frying Potatoes: Low Acrolein Emissions and High Intake of Carotenoids |year=2009 |last1=Andreu-Sevilla |first1=A.J. |last2=Hartmann |last3=Burlo |last4=Poquet |last5=Carbonell-Barrachina |journal=Food Science and Technology International |volume=15 |page=15 |first2=A. |first3=F. |first4=N. |first5=A.A.}}</ref> WHO menetapkan batas konsumsi akrolein bagi manusia sebesar 7.5 miligram per hari per kilogram berat badan. Akrolein ada pada berbagai makanan yang digoreng dengan minyak seperti pada kentang goreng, meski kadarnya hanya beberapa mikrogram. Sebuah studi menyimpulkan bahwa risiko kesehatan akibat akrolein pada makanan tidak terlalu berarti dikarenakan kadarnya yang terlalu sedikit.<ref>{{cite web|url=http://dx.doi.org/10.1002%2Fmnfr.201100481 |title=Toxicology and risk assessment of acrolein in food - Abraham - 2011 - Molecular Nutrition & Food Research - Wiley Online Library |publisher=Dx.doi.org |date= |accessdate=2013-03-27}}</ref>
 
=== Minyak sawit yang dimurnikan ===
Setelah penggilingan, minyak sawit umumnya dimurnikan sebelum diolah menjadi berbagai produk. Pemurnian ini akan menghasilkan minyak sawit RBD (''refined, bleached, and deodorized'').
 
Pemurnian dilakukan dengan cara [[fraksionasi]], [[kristalisasi]], dan pemisahan untuk mendapatkan fraksi bahan padat ([[stearin]]) dan bahan cair ([[olein]]) dari minyak sawit.<ref name=Asianagro>{{cite web|url=http://www.aaj-id.com/operation.html|title=Investment in Technology|publisher=PT. Asianagro Agungjaya|access-date=2013-12-08|archive-date=2007-12-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20071217064344/http://www.aaj-id.com/operation.html|dead-url=yes}}</ref> Selanjutnya pemisahan zat pengotor dengan proses ''[[degumming]]''. Minyak lalu disaring dan dijernihkan (''bleaching''). Setelah itu penghilangan bau.
 
Minyak sawit ini lalu digunakan sebagai bahan baku berbagai produk seperti [[sabun]], [[deterjen]], dan produk lainnya. Minyak sawit RBD merupakan bahan baku industri yang dijual di berbagai pasar komoditas di seluruh dunia. Berbagai perusahaan juga memproses minyak sawit RBD lebih jauh lagi untuk mendapatkan minyak [[olein]] dengan kemurnian lebih tinggi untuk dijual sebagai [[minyak goreng]].<ref name=Asianagro/>