Bahasa Minangkabau: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 115:
 
Untuk komunikasi antar penutur bahasa Minangkabau yang sedemikian beragam ini, akhirnya dipergunakanlah bahasa Minangkabau Umum (baku). Bahasa Minangkabau Umum merupakan dialek yang dipakai diperkotaan seperti di Padang atau kota-kota lainnya, di mana sudah tidak ada dialek daerah yang menonjol akibat percampuran berbagai dialek yang ada sehingga dipertuturkan dalam komunikasi sehari-hari antar orang Minang dan juga kesusasteraan.<ref>Ayub A, Husin N, Muhardi M, Usman A H, & Yasin A. (1993). ''[http://repositori.kemdikbud.go.id/3712/ Tata Bahasa Minangkabau].'' Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta. <nowiki>ISBN 979-459-294-3</nowiki></ref> Bahasa Minangkabau Umum ini juga disebut sebagai dialek Padang yang biasa disebut ''Bahaso Padang'' atau ''Bahaso Urang Awak''.{{sfn|Moussay|1998|p=24}}
 
== Interferensi terhadap Bahasa Indonesia ==
 
Bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa daerah yang banyak memberikan sumbangan terhadap kosakata Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan karena banyaknya sarjana Minang yang berkontribusi dalam pembentukan Bahasa Melayu baku yang kelak menjadi Bahasa Indonesia.<ref>S. Budisantoso, Masyarakat Melayu Riau dan Kebudayaannya, 1986</ref> Selain itu, peran para sastrawan Minang yang banyak menulis karya-karya sastra terkemuka pada masa awal kemerdekaan, juga menjadi faktor besarnya interferensi Bahasa Minangkabau terhadap Bahasa Indonesia. Mereka banyak memasukkan kosakata Minang ke dalam Bahasa Indonesia baku, terutama kosakata yang tidak memiliki padanannya di dalam Bahasa Indonesia.<ref>Martin Haspelmath, Uri Tadmor; Loanwords in the World's Languages: A Comparative Handbook; De Gruyter Mouton, 2009</ref><ref>Alif Danya Munsyi, 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing, KPG, 2003</ref>
 
Pada tahun 1966, dari semua kosakata non-Melayu dalam Kamus Bahasa Indonesia, Bahasa Minangkabau mencakup 38% dari keseluruhannya. Angka ini merupakan yang tertinggi dibanding bahasa daerah lain, seperti [[Bahasa Jawa]] (27,5%) dan [[Bahasa Sunda]] (2,5%). Meskipun dalam perkembangannya, jumlah kosakata Minangkabau cenderung menurun dibandingkan interferensi kedua bahasa daerah tersebut.<ref>Adeng Chaedar Alwasilah, Politik Bahasa dan Pendidikan, 1997</ref>
 
== Pola Perubahan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Minangkabau ==
Abdul Gaffar Ruskhan dalam makalah yang disampaikannya di Sarasehan Bahasa Minangkabau menyampaikan pola perubahan kata dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Minangkabau sebagai berikut:
 
# Bunyi akhir BI ''-ul'' à-''ua: bandul àbandua''
# Bunyi akhir BI ''-ut'' à-''uik: rumput àrumpuik''
# Bunyi akhir BI ''-us'' à-''uih: putus àputuih''
# Bunyi akhir BI ''-is'' à-''ih: baris àbarih''
# Bunyi akhir BI ''-it'' à-''ik: sakit àsakik''
# Bunyi akhir BI ''-as'' à-''eh: batas àbateh''
# Bunyi akhir BI ''-ap'' à-''ok: atap àatok''
# Bunyi akhir BI ''-at'' à-''ek: rapat àrapek''
# Bunyi akhir BI ''-at'' (dari Arab) à-''aik: adat àadaik''
# Bunyi akhir BI ''-al/-ar'' à-''a: jual àjua, kabar àkaba''
# Bunyi akhir BI ''-a'' à-''o: kuda àkudo''
# Bunyi ''-e'' (pepet) à-''a: beban àbaban''
# Awalan ''ter-, ber-, per''- à ''ta-, ba-, pa-: berlari, termakan, perdalam à balari, tamakan, padalam''<ref>{{Cite book|title=Penentuan Dialek Baku Bahasa Minangkabau Dalam Penulisan Daring|last=Ruskhan|first=Abdul Gaffar|publisher=Badan Bahasa|year=2015|isbn=|location=Bogor|pages=}}</ref>
 
== Karya sastra ==
Baris 160 ⟶ 137:
* Ny
 
== PerbandinganHubungan dengan bahasa lain dari rumpun Melayu ==
[[Orang Minang]]kabau umumnya berpendapat banyak persamaan antara Bahasa Minangkabau dengan Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. [[Marah Roesli]] dalam ''Peladjaran Bahasa Minangkabau'' menyebutkan pada umumnya perbedaan antara Bahasa Minangkabau dan Bahasa Indonesia adalah pada perbedaan lafal, selain perbedaan beberapa kata.
 
=== Bahasa Melayu dan Indonesia ===
Bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa daerah yang banyak memberikan sumbangan terhadap kosakata Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan karena banyaknya sarjana Minang yang berkontribusi dalam pembentukan Bahasa Melayu baku yang kelak menjadi Bahasa Indonesia.<ref>S. Budisantoso, Masyarakat Melayu Riau dan Kebudayaannya, 1986</ref> Selain itu, peran para sastrawan Minang yang banyak menulis karya-karya sastra terkemuka pada masa awal kemerdekaan, juga menjadi faktor besarnya interferensi Bahasa Minangkabau terhadap Bahasa Indonesia. Mereka banyak memasukkan kosakata Minang ke dalam Bahasa Indonesia baku, terutama kosakata yang tidak memiliki padanannya di dalam Bahasa Indonesia.<ref>Martin Haspelmath, Uri Tadmor; Loanwords in the World's Languages: A Comparative Handbook; De Gruyter Mouton, 2009</ref><ref>Alif Danya Munsyi, 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing, KPG, 2003</ref>
 
Pada tahun 1966, dari semua kosakata non-Melayu dalam Kamus Bahasa Indonesia, Bahasa Minangkabau mencakup 38% dari keseluruhannya. Angka ini merupakan yang tertinggi dibanding bahasa daerah lain, seperti [[Bahasa Jawa]] (27,5%) dan [[Bahasa Sunda]] (2,5%). Meskipun dalam perkembangannya, jumlah kosakata Minangkabau cenderung menurun dibandingkan interferensi kedua bahasa daerah tersebut.<ref>Adeng Chaedar Alwasilah, Politik Bahasa dan Pendidikan, 1997</ref>
 
Abdul Gaffar Ruskhan dalam makalah yang disampaikannya di Sarasehan Bahasa Minangkabau menyampaikan pola perubahan kata dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Minangkabau sebagai berikut:
 
# Bunyi akhir BI ''-ul'' à-''ua: bandul àbandua''
# Bunyi akhir BI ''-ut'' à-''uik: rumput àrumpuik''
# Bunyi akhir BI ''-us'' à-''uih: putus àputuih''
# Bunyi akhir BI ''-is'' à-''ih: baris àbarih''
# Bunyi akhir BI ''-it'' à-''ik: sakit àsakik''
# Bunyi akhir BI ''-as'' à-''eh: batas àbateh''
# Bunyi akhir BI ''-ap'' à-''ok: atap àatok''
# Bunyi akhir BI ''-at'' à-''ek: rapat àrapek''
# Bunyi akhir BI ''-at'' (dari Arab) à-''aik: adat àadaik''
# Bunyi akhir BI ''-al/-ar'' à-''a: jual àjua, kabar àkaba''
# Bunyi akhir BI ''-a'' à-''o: kuda àkudo''
# Bunyi ''-e'' (pepet) à-''a: beban àbaban''
# Awalan ''ter-, ber-, per''- à ''ta-, ba-, pa-: berlari, termakan, perdalam à balari, tamakan, padalam''<ref>{{Cite book|title=Penentuan Dialek Baku Bahasa Minangkabau Dalam Penulisan Daring|last=Ruskhan|first=Abdul Gaffar|publisher=Badan Bahasa|year=2015|isbn=|location=Bogor|pages=}}</ref>
 
=== Contoh ===
Contoh-contoh perbedaan lafal Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Minangkabau adalah sebagai berikut:
 
Baris 206 ⟶ 205:
* Perbedaan lainnya adalah setiap [[suku kata]] pertama yang mengandung [[huruf]] "[[e]]" dalam bahasa Minang menjadi huruf "''[[a]]''". Contohnya ''selama'' dan ''percaya'' dalam bahasa Minang menjadi ''salamo'' dan ''parcayo''.
 
==== Kosa kata ====
Persamaan Bahasa Minangkabau dengan berbagai bahasa lain dari rumpun Melayu dapat dilihat misalnya dalam perbandingan kosakata berikut:
 
Baris 254:
| lutoi{{polytonic|ʔ}}
|}
=== Contoh ===
 
==== Frasa ====
{|
| Bahasa Minangkabau:
Baris 300:
|
|}
Sebagai contoh, perbedaan dapat dilihat dalam versi masing-masing dari [[Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia]]:
 
==== Penamaan dokumen hukum ====
Sebagai contoh, perbedaan dapat dilihat dalam versi masing-masing dari [[Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia]]:
{| class="wikitable"
! Bahasa Inggris !! Bahasa Indonesia !! Bahasa Malaysia !! Bahasa Minangkabau
Baris 312 ⟶ 313:
|}
 
==== Kalimat postifpositif dan kalimat negatif ====
Kalimat negatif seperti dibuat [[bahasa Prancis]].
{| class="wikitable sortable"
Baris 329 ⟶ 330:
## Ndak ba a do
 
==== Kalimat pertanyaan ====
{| class="wikitable sortable"
|-
Baris 355 ⟶ 356:
|}
 
==== Kalimat petunjuk ====
{| class="wikitable sortable"
|-
Baris 371 ⟶ 372:
|}
 
==== Kata pengganti ====
{| class="wikitable sortable"
|-
Baris 381 ⟶ 382:
|}
 
==== Bilangan ====
{| class="wikitable sortable"
|-
Baris 413 ⟶ 414:
|}
 
==== Silsilah keluarga ====
{| class="wikitable sortable"
|-
Baris 436 ⟶ 437:
 
== Lihat pula ==
 
* [[Bahasa Aneuk Jamee]]
* [[Kongres Bahasa Minangkabau]]