Masker dalam pandemi COVID-19: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
Selain mencuci tangan, penggunaan masker pada kondisi [[pandemi]] sangat berperan dalam pencegahan proses transmisi [[virus]] COVID-19 dari satu orang ke orang lain. Masker mampu memblokir ''jets tubulent'' dari batuk atau mengontrol infeksi ''airborne'' dari orang sekitar dengan cara menahan partikel-partikel virus. Masker dapat memfiltrasi partikel mengandung virus seperti [[aerosol]] atau droplet seperti virus Covid-19.{{Sfn|Tang et al|2020|p=1338}}
Penggunaan masker pada setiap individu sangat bervariasi tergantung kondisi tempat. Beberapa individu menggunakan masker tanpa menutupi [[mulut]] dan hidung sepenuhnya atau penggunaan masker dengan frekuensi lebih dari frekuensi yang disarankan oleh aturan [[pemerintah]]. Individu yang sedang menggunakan masker dianjurkan untuk tidak menyetuh bagian wajah dan bagian luar dari masker karena dapat masker menjadi kotor dan menimbulkan virus. Penggunaan masker secara [[universal]] di setiap negara yang terkena pandemi adalah bertujuan untuk mencegah munculnya diskriminasi terhadap [[stigma]] negatif pada masyarakat luas bahwa
Penggunaan masker yang dilakukan individu di depan umum jauh lebih banyak dilakukan di negara [[Asia]] karena memiliki pengalaman terhadap kondisi epidemi dan pandemi virus. Ditemukan bahwa penggunaan masker akan lebih efektif dalam membatasi penyebaran [[Penyakit koronavirus 2019|Covid-19]] yang terjadi di negara [[Taiwan]].{{Sfn|Wang, Ng dan Brook|2020|p=1341-1342}} Perlindungan terhadap wajah, baik dalam bentuk masker atau yang lain berperan penting dalam mengurangi pandemi seperti yang terlihat dari penyebaran Covid-19 yang semakin berkurang dalam negara-negara yang memberlakukan penggunaan masker secara ketat dan aturan dari pemerintah yang dijalankan dengan baik.{{Sfn|Li, Samaranayake, Leung dan Neelakantan|2020|p=3}}
|