Kerajaan Sumedang Larang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib) +wkf |
Tag: Dikembalikan VisualEditor-alih |
||
Baris 550:
-->
''''Teks miring'''''Teks tebal'''''=== Prabu Geusan Ulun ===
[[Berkas:Binokasih.JPG|jmpl|280px|Mahkota Binokasih, Mahkota [[Kerajaan Pajajaran]] yang diserahkan kepada [[Prabu Geusan Ulun]] disimpan di ''Museum Prabu Geusan Ulun'' oleh para ''Kandaga Lante'' [[Kerajaan Pajajaran]] sebagai legitimasi untuk meneruskan trah Siliwangi]]
[[Berkas:Keris Panunggul Naga (foto dokumen Museum Prabu Geusan Ulun).jpg|jmpl|280px|ka|Keris Panunggul Naga adalah Keris milik Prabu Geusan Ulun yang merupakan raja Kerajaan Sumedang Larang yang terakhir]]
[[Berkas:Keris Nagasasra (foto dokumen Museum Prabu Geusan Ulun).jpg|jmpl|280px|ka|Keris Naga Sasra yang digunakan oleh [[Pangeran Kornel]] ([[Pangeran Kusumahdinata IX]]) saat bersalaman menggunakan tangan kiri (pertanda adanya perlawanan terhadap kebijakan Belanda dalam pembangunan Jalan Raya Pos dengan Gubernur Jenderal Daendels pada peristiwa Cadas Pangeran]]
Prabu Geusan Ulun (1580-1608 M) dinobatkan
Pada masa awal pemerintahan Prabu Geusan Ulun, Kerajaan Pajajaran Galuh Pakuan sedang dalam masa kehancurannya karena diserang oleh Kerajaan Banten yang dipimpin Sultan Maulana Yusuf dalam rangka menyebarkan Agama Islam. Oleh karena penyerangan itu Kerajaan Pajajaran hancur. Pada saat-saat kekalahan Kerajaan Pajajaran, Prabu Siliwangi sebelum meninggalkan Keraton dia mengutus empat prajurit pilihan tangan kanan Prabu Siliwangi untuk pergi ke Kerajaan Sumedang Larang dengan rakyat Pajajaran untuk mencari perlindungan yang disebut Kandaga Lante.
|