Revisi per 13 Maret 2020 14.38 sunting Vedolique (bicara \| kontrib) Peninjau 4.555 suntingan kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor ← Revisi sebelumnya		Revisi per 3 Maret 2021 13.32 sunting balikkan InternetArchiveBot (bicara \| kontrib) Bot 674.224 suntingan Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 Revisi selanjutnya →
Baris 3: == Sejarah == Wartawan Britania Raya [[Peregrine Worsthorne]] menciptakan kata ini dalam sebuah artikel tertanggal 3 Maret 1991 di ''[[The Sunday Telegraph\|Sunday Telegraph]]''.<ref>{{cite web\|url=http://www.wordspy.com/words/hyper-power.asp\|title=hyper-power\|date=February 25, 2002\|publisher=Logophilia Limited\|last=McFedries\|first=Paul\|author-link=Paul McFedries\|website=Word Spy\|accessdate=February 11, 2018}}</ref> Usai [[Perang Dingin]] dan bubarnya [[Uni Soviet]], sejumlah pengamat politik merasa perlu menciptakan istilah baru untuk menyebut posisi Amerika Serikat (''[[Pax Americana]]'') sebagai penguasa super tunggal.<ref>{{cite web \|title=Lonely Superpower or Unapologetic Hyperpower? \|url=http://post.queensu.ca/~nossalk/papers/hyperpower.htm \|first=Kim Richard\|last=Nossal\|author-link=Kim Richard Nossal\|date=June 29, 1999\|publisher=South African Political Studies Association\|location=[[Saldanha, Western Cape]]\|accessdate=November 4, 2010\|archive-date=2019-05-26\|archive-url=https://web.archive.org/web/20190526100449/http://post.queensu.ca/~nossalk/papers/hyperpower.htm\|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite book\|quote=Now though, some people, in whose opinion the term "superpower" does not denote the actual dominance of the USA incisively enough, use the term "hyperpower".\|first1=Erich\|last1=Reiter\|first2=Peter\|last2=Hazdra\|title=The Impact of Asian Powers on Global Developments\|page=5\|publisher=[[Springer Science+Business Media]]\|date=March 9, 2013\|isbn=9-783-6621-3172-5}}</ref><ref>{{cite web\|url=https://www.foreignaffairs.com/articles/united-states/2004-07-01/history-and-hyperpower\|title=History and the Hyperpower\|last=Cohen\|first=Eliot A.\|author-link=Eliot A. Cohen\|date=July 1, 2004\|journal=[[Foreign Affairs]]\|publisher=[[Council on Foreign Relations]]\|accessdate=February 11, 2018}}</ref> Menteri Luar Negeri Prancis [[Hubert Védrine]] memopulerkan istilah ini pada tahun 1998 karena bagi Prancis, Amerika Serikat tampak sebagai penguasa hiper, tetapi benar tidaknya status tersebut masih dipertanyakan.<ref name="To Paris"/> Istilah ini juga dipakai secara retroaktif untuk menyebut negara-negara dominan pada masa lampau. Dalam buku ''[[Day of Empire\|Day of Empire: How Hyperpowers Rise to Global Dominance—and Why They Fall]]'', [[Amy Chua]] menyebut [[Kekaisaran Akhemeniyah]], [[Dinasti Tang]], [[Kekaisaran Romawi]], [[Kekaisaran Mongol]], Imperium Belanda, dan [[Imperium Britania]] sebagai contoh [[hegemon]] masa lampau yang berhasil; [[Imperium Spanyol\|Monarki Spanyol]], [[Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya]], dan [[Jerman Nazi\|Reich Ketiga]] adalah contoh hegemon lampau yang gagal; dan ia mendalami lebih lanjut pandangan bahwa Amerika Serikat adalah penguasa hiper modern. Dalam konteks sejarah, penguasa hiper sering dipahami sebagai negara yang lingkungan politiknya sangat memengaruhi negara-negara lain di sekitarnya; Roma tidak memengaruhi [[Kekaisaran Sasaniyah\|Persia]], [[India Kuno]], atau [[Sejarah Tiongkok\|Tiongkok]], tetapi mendominasi seluruh kawasan Laut Tengah secara militer, budaya, dan ekonomi.<ref>{{cite book\|title=[[Day of Empire\|Day of Empire: How Hyperpowers Rise to Global Dominance—and Why They Fall]]\|publisher=[[Doubleday (publisher)\|Knopf Doubleday Publishing Group]]\|date=January 6, 2009\|last=Chua\|first=Amy\|author-link=Amy Chua\|isbn=9-780-3074-7245-8}}</ref>

Penguasa hiper: Perbedaan antara revisi