Peranan seks dan gender dalam Gereja Katolik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 7 books for Wikipedia:Pemastian (20210209)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 14:
{{Main|Teologi seksualitas Katolik}}
 
Gereja Katolik mengajarkan bahwa antara kehidupan manusia dan seksualitas manusia adalah tidak dapat dipisahkan.<ref>{{KGK|pp=2331-2400}}</ref> Karena umat Katolik meyakini kalau [[Allah dalam Kekristenan|Allah]] menciptakan umat manusia menurut keserupaan dan [[citra Allah|citra-Nya]] sendiri, serta "Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik",<ref>Kejadian 1:31</ref> Gereja mengajarkan bahwa seks dan [[teologi tubuh Katolik|tubuh manusia]] adalah baik pula. Gereja memandang ungkapan cinta kasih antara suami dan istri sebagai suatu bentuk aktivitas manusia yang ditinggikan, menyatukan suami dan istri dalam pemberian diri timbal balik yang sepenuhnya, dan membuka hubungan mereka akan kehidupan baru. [[Paus Paulus VI]] menulis dalam ensiklik ''[[Humanae vitae]]'' bahwa, "Aktivitas seksual, yang di dalamnya suami dan istri saling bersatu secara intim dan [[kemurnian (kebajikan)|murni]], yang melaluinya kehidupan manusia diteruskan, adalah 'luhur dan berharga' sebagaimana diingatkan oleh Konsili baru-baru ini."<ref>{{en}} {{cite web |url=http://www.vatican.va/holy_father/paul_vi/encyclicals/documents/hf_p-vi_enc_25071968_humanae-vitae_en.html |title=Humanae Vitae - Encyclical Letter of His Holiness Paul VI on the regulation of birth, 25 July 1968 |author=Paul VI |date=25 July 1968 |publisher= |accessdate=6 January 2015 |deadurl=yes |archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/5xI2Wz6n5?url=http%3A%2F%2Fwww://www.vatican.va%2Fholy_father%2Fpaul_vi%2Fencyclicals%2Fdocuments%2Fhf_p/holy_father/paul_vi/encyclicals/documents/hf_p-vi_enc_25071968_humanae-vitae_en.html |archivedate=19 March 2011-03-19 |df= }}</ref> Dalam kasus ketika ekspresi seksual dicari di luar [[Sakramen Perkawinan (Gereja Katolik)|pernikahan sakramental]], atau ketika fungsi prokreatif dari ekspresi seksual di dalam pernikahan dihalangi secara sengaja (misalnya dengan penggunaan [[Pandangan Kristen tentang kontrasepsi|kontrasepsi buatan]]), Gereja Katolik menyatakan keprihatinan moril [[dosa berat|yang serius]].
 
Gereja mengajarkan bahwa hubungan seksual memiliki suatu [[teleologi|tujuan]]; dan melakukannya di luar pernikahan adalah bertentangan dengan tujuannya.<ref name="Kreeft245">Kreeft, p. 245</ref> Menurut ''[[Katekismus Gereja Katolik]]'', "cinta kasih suami-istri ... dimaksudkan untuk suatu kesatuan personal yang mendalam, suatu kesatuan yang melampaui persatuan dalam satu daging serta mengarah pada pembentukan satu hati dan jiwa",<ref>{{KGK|1643|long=yes}}</ref> karena ikatan pernikahan merupakan suatu tanda [[Kasih Allah dalam Kekristenan|cinta kasih]] antara Allah dan manusia.<ref>{{KGK|1617|long=yes}}</ref>