Centralindo Panca Sakti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 36:
Awalnya, PT Centralindo dimiliki oleh [[Napan Group]] (Nawa Panduta, dimiliki oleh [[Henry Pribadi]]). Sempat dikabarkan bahwa 40% saham mayoritas perusahaan ini akan dijual ke perusahaan milik Henry lain (bersama [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja]]), Econ International Ltd pada 1997.<Ref>[https://www.telecompaper.com/news/econ-to-take-40-centralindo-panca-stake--120802 ECON TO TAKE 40% CENTRALINDO PANCA STAKE]</ref> Namun, baru pada tahun 2001, terjadi perubahan kepemilikan dimana 37% saham PT Centralindo beralih ke [[Bhakti Investama]], setelah Bhakti membeli [[obligasi]] PT Centralindo di [[Chase (bank)|Chase Manhattan Bank]]. Kemudian, saham Bhakti meningkat menjadi 100% dengan menggelontorkan dana US$ 35 juta/Rp 259 miliar.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=NDvjAAAAMAAJ&dq=metrosel+bhakti+37&focus=searchwithinvolume&q=bini Gamma, Volume 3,Masalah 6-14]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=hvTsAAAAMAAJ&q=senilai+US$35+juta.+Pada+Agustus+...&dq=senilai+US$35+juta.+Pada+Agustus+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiV_ey0577uAhUBjeYKHedxBlAQ6AEwAHoECAMQAQ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 7-13]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=tOlXAAAAMAAJ&q=centralindo+Pancasakti&dq=centralindo+Pancasakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiu4rij8vLuAhWyjuYKHYitCMY4KBDoATAAegQIARAC Kapital, Volume 3,Masalah 17-26]</ref>
 
Bhakti Investama, dan anak usahanya [[Bimantara Citra]] kemudian melakukan beberapa perubahan ketika Centralindo ada di bawah kendali mereka, terutama pada struktur pemegang saham di anak usaha Centralindo, Metrosel. Pada Pada 21 Maret 2003, salah satu pemegang saham lain di Metrosel, Asialink sepakat mengonversi sahamnya sebesar 35% di Metrosel menjadi 14,6% kepemilikannya di anak perusahaan Bhakti lain, PT [[Mobile-8 Telecom]] pada 21 Maret 2003.<Ref>[https://www.firstpacific.com/wp-content/uploads/2018/06/ar2002.pdf First Pacific Annual Report 2002]</ref> Lalu, pada RUPSLB pada 14 Mei 2003, kemudian juga pemilik saham Metrosel, yaitu Centralindo (sebagai pemegang saham utama) dan PT Dwimarga (ditambah Asialink sebelumnya) sepakat untuk menyerahkan 76,3% kepemilikan sahamnya di Metrosel kepada Mobile-8 dengan ganti kepemilikan saham minoritas di Mobile-8.<ref>[https://www.sec.gov/Archives/edgar/data/1001807/000114554904000136/u92256e20vfza.htm Perusahaan Perseroan (Persero) P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk.]</ref> Selanjutnya pada 8 Agustus 2003, Centralindo dan Telkom sepakat melakukan pertukaran saham: Telkom menjual 20,17% sahamnya di Metrosel, 14,20% saham [[Komselindo]] dan 100% saham [[Telesera]] ke Centralindo dengan biaya Rp 185,10 miliar, dan sebagai gantinya, PT Centralindo menyerahkan saham PT [[Transvision|Indonusa Telemedia]] (penyelenggara [[televisi berlangganan|TV kabel]] TelkomVision) sebesar 35% dan memberi hak untuk membeli 16,85% sahamnya di [[Pasifik Satelit Nusantara]] pada Telkom (kemungkinan, saham Centralindo di PSN dan Indonusa merupakan pengalihan dari saham perusahaan lain milik Bhakti/Bimantara). Manajemen sendiri menyediakan dana sebesar Rp 900 miliar untuk menuntaskan transaksi ini.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=UcQTAQAAMAAJ&q=.+Sebelumnya+,+Bimantara+berikutnya+,+Bimantara+akan+mengakuisisi+PT+Komunikasi+Selular+Indonesia+(+Komselindo+)+dan+PT+Metro+Selular+...&dq=.+Sebelumnya+,+Bimantara+berikutnya+,+Bimantara+akan+mengakuisisi+PT+Komunikasi+Selular+Indonesia+(+Komselindo+)+dan+PT+Metro+Selular+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj3tIaF17fuAhU04XMBHe4fAS4Q6AEwAHoECAEQAg Tempo, Volume 31,Masalah 48-52]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=utjsAAAAMAAJ&q=185+10+PASIFIK+METROSEL&dq=185+10+PASIFIK+METROSEL&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj4xM_uhLnuAhXIT30KHWuZB7QQ6AEwAHoECAAQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 15,Masalah 18-26]</ref> Dengan posisi ini, Bhakti/Bimantara lewat Centralindo (dan juga Mobile-8) bisa menguasai saham mayoritas Telesera, Komselindo dan Metrosel. Kemudian, seluruh saham anak usaha Centralindo ini dialihkan/dijual kepada Mobile-8 Telecom sehingga 100% seluruh saham ketiga anak usahanya yang bersistem AMPS tersebut menjadi milik Mobile-8.<ref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/FREN/2009/1Q_2009_FREN_Smartfren+Telecom+Tbk.pdf Laporan Keuangan FREN Q1 2009]</REF> Sebagai ganti dari penyerahan saham itu, Centralindo memiliki 5% saham di Mobile-8 Telecom (hingga 2005).
 
Setelah transaksi tersebut, Centralindo muncul lagi di pemberitaan ketika pada Juni 2003, Bimantara Citra memutuskan menjual 25% sahamnya di [[Metro TV]] kepada Centralindo. Selain menjual sahamnya, piutang Rp 80 miliar Bimantara juga dijual ke Metro TV. Penjualan ini didasarkan oleh Metro TV yang tidak mendapatkan keuntungan dan terus merugi.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=d4cNAQAAMAAJ&q=Sebanyak+12.500+lembar+saham+dijual+dengan+nilai+total+Rp+45+miliar.+Bimantara+juga+menjual+tagihan+piutang+senilai+Rp+...&dq=Sebanyak+12.500+lembar+saham+dijual+dengan+nilai+total+Rp+45+miliar.+Bimantara+juga+menjual+tagihan+piutang+senilai+Rp+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiQzdm-rbTuAhUZOisKHUcJBU4Q6AEwAHoECAEQAg Demokrasi dan globalisasi: meretas jalan menuju kejatidirian]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA57&dq=Lativi+300+miliar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjXt8Oo6rLuAhVBaCsKHUA8BdUQ6AEwAHoECAUQAg#v=snippet&q=METRO%20TV&f=false Ekonomi Politik Media Penyiaran]</ref> Dalam penjualan tersebut, pemegang saham mayoritas Metro TV, [[Surya Paloh]] menyatakan bahwa ia berada di balik Centralindo. Kurang jelas apa arti dari pernyataan Paloh tersebut, mengingat sepertinya tidak pernah saham Centralindo dialihkan kepada Surya Paloh. Kemungkinan ada "perjanjian" antara Bhakti dan Paloh mengenai penjualan ini. Yang pasti, kemudian Centralindo tidak lagi terlihat memegang saham Metro TV.