Operasi Koteka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'jmpl|ka|200px|Koteka '''Operasi Koteka''' adalah sebuah operasi yang dilancarkan oleh pemerintahan Orde Baru di Indonesia pada tahun 197...'
 
Baris 8:
 
== Kegagalan ==
Operasi Koteka mengalami kegagalan. Masyarakat Papua tidak beralih dari tradisi pemakaian koteka. Selain itu, operasi ini malah menimbulkan masalah. Masyarakat Papua pada saat itu tidak memiliki sabun dan tidak mengetahui cara menjaga kebersihan pakaian, sehingga baju dan celana yang belum dicuci mengakibatkan penyakit kulit. Selain itu, dilaporkan terdapat orang Papua yang menjadikan celana sebagai topi, sementara para wanita memanfaatkan pakaian sebagai tas.<ref>{{cite news|url=http://www.highbeam.com/doc/1G1-17388460.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20121105204657/http://www.highbeam.com/doc/1G1-17388460.html|url-status=dead|archive-date=5 November 2012|title=Cover up.(modernization programs in Iran Jaya province in Indonesia)|date=29 JulyJuli 1995|publisher=The Economist (US)}}</ref>
 
Larry L. Naylor menjelaskan bahwa pakaian harus dibeli dan dirawat, sehingga membutuhkan uang, padahal masyarakat tradisional Papua pada saat itu tidak memiliki akses ke pasar ataupun uang. Oleh sebab itu, pengenalan penggunaan pakaian dianggap sebagai suatu hal yang tidak dapat diadopsi oleh masyarakat tradisional Papua pada saat itu.{{sfn|Naylor|1996|p=116}} Selain itu, pengenalan praktik pertanian dan peternakan yang baru juga gagal karena tidak ada rencana untuk mendorong penerimaan jenis makanan yang baru oleh masyarakat Papua. Tanaman baru malah lebih menguntungkan pendatang dari pulau lain. Selain itu, daerah masyarakat Papua saat itu terpencil dan tidak memiliki akses infrastruktur ke pasar, sehingga hasil panen dari Papua tidak dapat bersaing dengan daerah lain.{{sfn|Naylor|1996|p=117}}