Stasiun beserta jalur kereta apinya dibuka pada tanggal 29 Desember 1901 oleh [[Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij]].<ref name="korte">{{nl}} Reitsma, S. A.: Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen; Batavia (Jakarta) – Weltevreden 1928</ref> Stasiun beserta jalur tersebut difokuskan untuk mengangkut penumpang, pedagang, hasil bumi, dan ternak.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/41892525|title=Perjalanan penganten : sebuah kisah|last=Rosidi, Ajip, 1938-|date=1998|publisher=Pustaka Jaya|isbn=9794192384|edition=[Cet. 2.]|location=Jakarta|oclc=41892525}}</ref> Akan tetapi, jalur kereta api dinonaktifkan pada 1978.
Berdasarkan ''Plattergroundteekening Emplasemen'' Kadipaten, semasa aktifnya, stasiun ini memiliki 4 jalur. Jalur 1 menuju gudang dan berakhir sebagai sepur badug setelah perlintasan sebidang dan memiliki wesel percabangan menuju bekas Pabrik Gula Kadipaten. Seperti jalur 1, jalur 3 juga berakhir sebagai sepur badug setelah perlintasan sebidang, kemungkinan digunakan untuk langsiran. Selain sebagai sepur belok, jalur 4 terhubung dengan ''turntable'' untuk memutar lokomotif. Selain itu, terdapat 2 rumah dinas yang terletak di tenggara stasiun.<ref>{{citebook|title=Kereta Api SCS: Angkutan Gula di Cirebon|url=|first=Iwan|last=Hermawan|ISSN=2598-1242|journal=Pajantala|publisher=Balai Arkeologi Jawa Barat|date=Oktober 2020|volume=12 No. 2|page=207}}</ref>
memiliki wesel percabangan menuju bekas Pabrik Gula Kadipaten. Seperti jalur 1, jalur 3 juga berakhir sebagai sepur badug setelah perlintasan sebidang, kemungkinan digunakan untuk langsiran. Selain sebagai sepur belok, jalur 4 terhubung dengan ''turntable'' untuk memutar lokomotif. Selain itu, terdapat 2 rumah dinas yang terletak di tenggara stasiun.<ref>{{citebook|title=Kereta Api SCS: Angkutan Gula di Cirebon|url=|first=Iwan|last=Hermawan|ISSN=2598-1242|journal=Pajantala|publisher=Balai Arkeologi Jawa Barat|date=Oktober 2020|volume=12 No. 2|page=207}}</ref>
YangAdapun yang tersisa dari bekas kompleks stasiun ini adalah bangunan bekas gudang yang diduga telah berubah menjadi toko jam.Lokasinyayang beradaterletak dipada sisi timur bundaranSimpang Empat Bundaran Kadipaten.<ref name="kab2">{{Cite report|url=http://www.keretaanakbangsa.com/wp-content/uploads/2018/08/Susur-Jejak-KA-Cirebon-an.pdf|title=Susur Jejak Kereta Api Cirebonan|last=Laksana|first=A.D.|date=2016|doi=|volume=|pmid=|access-date=2020-05-04|first2=G.R.|last2=Wijokangko|first3=T.|last3=Hartono|first4=D.|last4=Suprayitno|publisher=Kereta Anak Bangsa|issue=}}</ref>
Dua rumah dinas juga masih abadi. Salah satu rumah dinasnya dimanfaatkan menjadi Kantor Sub Den Pom III/3-5 Majalengka. Untuk yang satunya juga masih ada, tetapi sudah tertutup bangunan baru di halaman depannya