Kasino (pelawak): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
GaUz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
GaUz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rapikan}}
Orangtuanya, dia sendiri dan bahkan Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial UI, tempatnya dulu menuntut ilmu, mungkin tidak pernah membayangkan ia bakal menjadi pelawak. Tetapi dia mengaku bahwa sense of humour dimilikinya sejak dulu. ''Dari kecil saya sudah suka ngejailin orang'' tutur Kasino yang panggilan akrabnya Seky (artinya, si pesek). Di kampus, kebetulan Seky bertemu orang-orang yang ''sealiran'', seperti [[Nanu]] (almarhum) dan [[Dono]]. Jadilah mereka membanyol, meng-kick sana-sini.Keberuntungan Seky bermula di malam Jumat, saat ia dan kawan-kawannya kongkow di [[radio Prambors]], cuap-cuap sekenanya model obrolan di warung kopi. Ternyata, acara begitu banyak peminatnya. Setiap acara tiba, pisang goreng, ketan pakai kelapa parut, dan banyak makanan lain, menumpuk di studio. ''Kebanyakan yang mengirim ibu-ibu,'' kata SekyKasino. Mereka kemudian menjadi laris, sebagai penjual tawa.
 
Di dunia lawak, kehadiran Kasino dan kawan-kawan mengembuskan angin segar. Mereka bukan lagi mengesankan orang udik, tidak makan bangku sekolah, dan mengandalkan plesetan bicara, seperti yang sering dikesankan pelawak sebelumnya. Kelompok [[Warkop]] mewakili generasi pelawak terpelajar, yang memiliki warna baru dalam membanyol.
 
Karier dalam film pun terus melaju. Dalam film [[Maju Kena Mundur Kena]], Kasino dan kedua kawannya masuk dalam kelompok artis yang pernah dibayar paling mahal. ''Melucu dalam film lebih gampang. Kalau dialognya tak lucu, gambarnya bisa dibikin lucu.'' Hal ini tak bisa dilakukan di atas panggung atau dalam rekaman kaset.
 
Ketika menjadi mahasiswa, Kasino banyak menghabiskan waktu di lereng-lereng gunung bersama Mapala UI. Ia menikahi Amarmini yang biasa dipanggil Mieke. Mereka dianugerahi seorang putri.
 
Kasino, wafat pada usia 47 tahun, di selasa malam tanggal 16 Desember 1997, di rumah sakit cipto Mangunkusumo Jakarta Setelah menderita tumor otak. Kasino meninggalkan satu istri dan dua anak.