Pemberitaan palsu mengenai Joko Widodo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 5 perubahan teks terakhir (oleh Muanas Alaidid) dan mengembalikan revisi 16798295 oleh Dede2008
NggaBags (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan
Baris 50:
Pemberitaan palsu ini menuding Jokowi telah berpidato yang isinya secara umum menakut-nakuti warga mengenai masalah keamanan setelah Pilkada. Pemberitaan palsu ini dibantah oleh istana, tetapi tidak dilakukan upaya hukum lebih lanjut kepada pelakunya.<ref>[http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2018/01/02/hoax-pidato-jokowi-soal-ancaman-keamanan-terkait-hasil-pilkada-jakarta-417107 ''Hoax Pidato Jokowi Soal Keamanan Terkait Hasil Pilkada Jakarta''.] dari situs Pikiran Rakyat</ref>
 
== SalatSholat ==
Ada tiga pemberitaan palsu terkait salatsholat kepada Joko Widodo, yaitu salatsholat jenazah dengan duduk tahiyat akhir, salatsholat di klenteng, dan berbohong mengimami salatsholat di Afganistan.
 
=== SalatSholat jenazah dengan tahiyat akhir ===
Tudingan ini muncul paskapasca Pilkada DKI Jakarta 2017, bahwa Joko Widodo melakukan salatsholat jenazah dengan praktik duduk tahiyat akhir. Padahal salatsholat yang dimaksud dalam foto adalah foto Tempo pada tahun 2014, saat melaksanakan salatsholat wajib biasa.<ref>[https://turnbackhoax.id/2017/03/15/hoax-foto-jokowi-shalat-jenazah-pakai-duduk/ ''Hoax Foto Jokowi Salat Jenazah Pakai Duduk''.] dari situs TurnBackHoax</ref>
=== Salat di klenteng ===
 
Tudingan ini muncul karena publikasi foto salatsholat presiden di Masjid Niujie Beijing, Tiongkok. Karena interior masjid yang dianggap tidak lazimnya masjid di Indonesia, muncul fitnah bahwa salatsholat tersebut dilakukan di klenteng. Tidak ada pelaku yang diajukan ke hukum terkait hal ini.<ref>[http://www.kawalpemilu.id/2017/06/12/benarkah-jokowi-salat-di-klenteng-jawaban-atas-fitnah-kepada-jokowi/ ''Benarkah Jokowi Salat di Klenteng? Jawaban atas Fitnah kepada Jokowi''.] dari situs KawalPemilu</ref>
 
=== Berbohong menjadi imam di Afganistan ===
Pemberitaan palsu ini muncul akibat dua publikasi foto berbeda saat Jokowi berkunjung dan salatsholat di Afganistan. Publikasi tersebut tidak menjelaskan bahwa sebagai musafir ia melakukan dua salatsholat sekaligus, dan bergantian menjadi imam. Tudingan ini kemudian diklarifikasi sendiri oleh Jokowi.<ref>[https://nasional.kompas.com/read/2018/01/31/11474421/cerita-jokowi-jadi-imam-dan-makmum-saat-shalat-di-afghanistan ''Cerita Jokowi jadi Imam dan Makmum saat SalatSholat di Afghanistan''.] dari situs Kompas</ref>
 
== Referensi ==