Sungai Cibeet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ibukota → ibu kota |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 41:
== Tradisi ==
Sebuah jembatan gantung (nama lokal: ''sasak gayot'') berada di atas aliaran Sungai Cibeet menghubungkan Dusun Nambo dan Dusun Aria di Desa Bingkeng, Kecamatan Dayeuhluhur, sejak tahun 1970. Jembatan tersebut panjangnya 50 meter dan lebarnya 1 meter, dengan pijakan terbuat dari anyaman bambu dan pegangannya digantung dengan kawat seling di sisi kiri dan kanan di kedua ujung jembatan. Jembatan gantung tersebut sangat vital gunanya bagi warga masyarakat RW 01 Dusun Nambo, yakni sebagai akses lalu lintas satu-satunya menuju pusat Desa Bingkeng dan jalur perekonomian masyarakat yang digunakan sehari-hari dalam menjual hasil bumi, sekaligus sebagai sarana interaksi warga ke pusat Desa Bingkeng.<ref>[https://satelitpost.com/regional/cilacap/berumur-49-tahun-kondisi-jembatan-gantung-memprihatinkan Berumur 49 Tahun, Kondisi Jembatan Gantung Memprihatinkan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190213125209/https://satelitpost.com/regional/cilacap/berumur-49-tahun-kondisi-jembatan-gantung-memprihatinkan |date=2019-02-13 }}. Jalur Vital bagi Warga di Desa Bingkeng. Satelit Post. 23 Januari 2019</ref>
Di tepi sungai Cibeet juga terdapat makam sejumlah tokoh tradisional:<ref name=situs>[https://satelitpost.com/regional/cilacap/situs-arya-salingsingan-di-dayeuhluhur-terancam-karena-pembangunan-bendung Situs Arya Salingsingan di Dayeuhluhur Terancam karena Pembangunan Bendung]. Misteri Batu Keramat Papangkuan di Makam Arya Salingsingan (3-Habis). Satelit Post. 19 Juli 2018</ref>
|